Chapter 3

4 2 0
                                    

•Arion•

"Dia yang udah pergi,
nggak akan pernah kembali."

_________________________________________

Brak!

"DAMN 'IT!"

"Heh Boba! Aku yang ditolak kok malah kamu yang kesel itu lho?!" Maki Bayu pada Bobby yang tiba-tiba menggebrak meja dengan sebelah tangannya, karena satu tangannya lagi sedang memegang ponsel dengan posisi miring. Apalagi jika bukan sedang bermain game.
Dan 'Boba' adalah julukan untuk Bobby yang disematkan oleh Bayu ketika Ia sedang kesal.

"Tau nih!" Timpal Arion yang juga sama terkejutnya dengan Bayu.

"Biasa.. anak noob tapi masih maksain diri buat maen game. Ck." Cibir Tara sambil meletakkan tangannya dibelakang kepala sebagai bantalan.
Tara yang entah sejak kapan sudah duduk disamping Boby itu tidak ikut terkejut seperti Arion dan Bayu.

"Yeee.. bacot lu." Sahut Bobby sambil setengah menyenggol siku Tara dengan lengannya. Sontak gerakan itu membuat kepala Tara sedikit bergeser.

"Cerita Lu udah basi tau nggak Bay.
Tiap hari ngejar Voilet... Mulu. Kayak nggak ada cewek lain aja." Sahut Bobby setengah menyindir karena Ia sudah mulai bosan bahkan hampir muak  dengan kisah harian Bayu yang melulu tentang seorang siswi cantik berambut panjang yang selalu menolak pernyataan cinta dari Bayu setiap hari. Iya, setiap-hari.

Bisa kalian bayangkan rasanya ditolak berulang kali?
Jangankan berulang kali. Sekali saja rasanya sudah tidak bisa dijelaskan, apalagi dengan Bayu yang sudah ditolak puluhan kali oleh siswi bernama Violet itu.

"Ndak! Ndak bisa!
Cuma Violet seorang yang ada di hatiku sampai detik ini."
Jawab Bayu dengan nada yang dibuat-buat agar terdengar dramatis. Arion dan Tara kompak menggelengkan kepala mereka.

Arion sebenarnya sangat iri dengan keberanian yang dimiliki Bayu. Dengan beraninya Ia menyatakan perasaannya pada wanita yang disukainya didepan kelas. Tanpa ada rasa grogi maupun malu. Berbeda dengan dirinya yang bahkan belum sempat menyatakan perasaannya bahkan sampai orang yang dicintainya tersebut sudah pergi meninggalkannya lebih dulu.

Hal seperti ini seolah sudah menjadi kegiatan rutin Bayu setiap jam istirahat. Walaupun beda kelas, karena Bayu anak IPS, dan Violet anak IPA namun hal itu tidak pernah menjadi penghalang bagi perjuangan Bayu. Segala cara sudah Ia lakukan. Ada tingkatan yang normal atau biasa-biasa saja, sampai dengan yang ekstrim.

Mulai dari menabur kelopak bunga berbentuk hati didepan pintu masuk kelas Violet, namun malah di sapu begitu saja oleh salah seorang siswi yang sedang Piket pagi dan mengira jika itu adalah sampah.  Sampai dengan meminjam mic pada saat upacara untuk mengungkapkan perasaannya pada  Violet, namun lagi-lagi ditolak.

Setelah kejadian tersebut, bukan Bayu yang malu. Malah para sahabatnya yang malu mengingat dihari keesokannya mereka akan tampil di acara pentas seni kelulusan kakak kelas mereka tahun lalu.
Dan dengan santainya Bayu mengatakan 'Aku yang ditolak, kok kalian yang malu.'
Jangan ditanya lagi nasib Bayu setelah mengucapkan hal itu.

"Ini kali keberapa Lu ditolak sama Vio?"
Tanya Arion pura-pura bersimpatik dengan nasib Bayu yang memang tidak pernah berubah sejak dulu.

Bayu memberi kode pada Arion dengan mengangkat sebelah tangannya. Ia mengeluarkan ponselnya lalu mencari sesuatu didalamnya. Saat sudah menemukan apa yang Ia cari. Bayu menunjukkan layar ponselnya kearah Arion. Arion yang penasaran tentu saja mendekatkan kepalanya agar bisa melihat lebih jelas lagi.

ARIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang