CHAPTER 18

1K 87 38
                                    

"Senyuman dan tawa bahagia itu akan selalu aku ukir di bibirmu, hanya aku yang boleh melakukannya."

-Nathaniel Gio Alvaro-

***

Ciittttzz..

Suara mobil berhenti. Mobil hitam yang dikendarai oleh Nathan bersama dengan Natasha di dalamnya, kini terparkir rapi tepat di depan sebuah gerbang yang menjualang tinggi. Gerbang hitam yang tinggi, di sertai dengan berbagai macam tanaman yang merambat di atasnya. Terlihat dari luar sangat menyeramkan, namun siapa sangka saat gerbang itu terbuka dan menampakkan suasana yang begitu indah di dalamnya.

Yang pertama sekali gadis itu lihat adalah, sebuah bangunan tua tetapi modern berwarna hitam dan coklat yang memiliki kesan mewah itu sangat memanjakan mata, terlebih lagi dengan berbagai macam bunga, pohon, dan halaman yang sangat luas. Natasha kaget sekaligus kagum, gadis itu tak menyangka bahwa akan ada tempat bagus seperti ini di tengah hutan menyeramkan ini. Ternyata pemikirannya tentang hutan itu sama sekali tidak buruk dan menakutkan yang seperti ia lihat di dalam film.

 Ternyata pemikirannya tentang hutan itu sama sekali tidak buruk dan menakutkan yang seperti ia lihat di dalam film

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo suka?" Tanya Nathan.

Gadis itu hanya mengangguk-angguk kan kepala nya, dan sembari tersenyum ke arah Nathan.

"Kita mau ngapain di sini kak? Mau nginap?"

Mendengar pertanyaan gadisnya, terpintas sebuah ide konyol di otak cowok tersebut. Perlahan Nathan mendekat ke arah Natasha dengan wajah yang kini berubah total menjadi raut wajah datar serta tatapan yang tadinya lembut berganti menjadi tatapan elang, tatapan menakutkan. 

Perubahan wajah Nathan sebentar ya, sebentar-sebentar lembut, sebentar-sebentar nya lagi menakutkan. normal gak sih? Ada aja si pak ketua ini.

"Aaaaa... K-k-kakak mau ngapain sedekat i-ini?"

"Ide lo bagus" Bisik Nathan tepat di sebelah telinga gadis itu, bisikan itu membuat Natasha merinding, dan langsung saja gadis itu memegang dan menutup kedua telinganya.

"Jangan macam-macam deh kak.. aku bilang ayah ni" Ucap Natasha sambil mendorong tubuh Nathan yang hanya berjarak sangat dekat dengannya saat ini.

"Ayo turun" Ajak Nathan menarik tangan Natasha. 

Kalian berfikir Nathan membawa Natasha turun melewati pintu tempat duduk nya, tidak. Kalian salah. Cowok itu justru membawa Natasha untuk ikut turun bersamanya, melalui pintu kemudi bukan pintu tempat duduk gadis itu. Natasha yang di tarik hanya pasrah saja mengikuti kemauan konyol dan tidak masuk akal yang di inginkan oleh sang singa ini. Melihat gadisnya sedikit kesusahan untuk melewati bagian tengah akhirnya Nathan turun tangan, dengan tangan sebelah kiri menarik pergelangan Natasha dan tangan satunya lagi ia gunakan untuk memegangi kepala gadis itu, berjaga-jaga agar kepala gadisnya tidak mengenai plafon mobil tersebut.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang