Warning!
Cerita ini beralur maju mundur. Perhatikan tanda (***) sebagai alur mundur atau masa lalu saat Mark dan Haechan masih kuliah.
Happy Reading!
"Pantai Yohana Maehama, please." Pinta seorang pria tampan dengan warna kulit putih pucat yang adalah Mark Lee. Pintanya dengan amat ramah kepada sang pengemudi taxi sesaat beliau menanyakan kemana tempat yang ingin ia tuju.Meninggalkan berbagai barang dan hanya berbekal dompet juga ponsel, Mark akhirnya dapat duduk dengan nyaman di dalam taxi yang akan membawanya ke salah satu pantai terkenal di Miyakojima, Okinawa Jepang.
Setelah mengelilingi berbagai daerah di Negara matahari terbit itu selama hampir lima hari lamanya dengan mengunjungi berbagai tempat baik bangunan, taman bermain, hutan atau bahkan kuil ternama, Mark akhirnya memutuskan untuk pergi ke pulau kecil bernama Miyakojima untuk memuaskan keinginannya melihat salah satu pantai kebanggaan Jepang.
Hanya membutuhkan lima menit dari hotel yang ia tinggali, Mark akhirnya turun dari taxi tanpa lupa membayar dan tersenyum ramah dengan bungkukan kecil, berterimakasih kepada sang pengemudi yang telah mengantarnya sampai tujuan dengan selamat.
Setelah melihat benda bergerak itu menjauh, pria tampan itu pun berbalik dan penglihatannya langsung disuguhkan oleh hamparan laut terbentang dengan ombak pantai yang cukup tenang.
Namun saat memasuki area pantai, hanya dalam beberapa detik rasa senang Mark pun tiba-tiba memudar ketika mendapati bahwa sepanjang mata memandang, terdapat banyak pengunjung memenuhi sisi pantai yang menikmati waktu dengan kegiatan masing-masing. Entah hanya berjemur, mengobrol, bermain voli pantai atau bahkan berlari-lari dan mengejar ombak. Tanpa bisa di cegah, helaan nafas dalam pun terdengar.
"Err... Sepertinya aku salah mengambil waktu." Gumam Mark miris menyalahkan diri sendiri.
Namun apa daya, dia sudah berada di sini dan tidak ada salahnya menikmati waktu luang yang sangat sulit ia dapatkan ketika bekerja keras di Seoul selama beberapa tahun ke belakang. Jadi Mark pun mulai melangkah dengan kaki yang sejak awal sudah terbalut sandal dan berjalan mendekati bibir pantai, melewati kerumunan pengunjung.
Mengabaikan lonjakan pengunjung yang berakibat pada hilangnya suasana tenang yang ia butuhkan, Mark tetap mendapati dirinya sendiri diliputi perasaan senang dan sedih secara bersamaan. Entah mengapa, namun selalu seperti itu setiap kali ia melihat laut maupun pantai. Melihat luasnya dunia melalui pemandangan yang terbentang dan sulit menemukan dimana letak air itu berujung.
Terdengar misterius dan membuatnya bersemangat tanpa alasan.
Seorang diri, Mark akhirnya tenggelam dalam dunianya. Berdiri tegap menghadap laut tanpa mengatakan apapun sampai seseorang memberikan tepukan ringan dari belakang.
"Hey, are you okay?"
"Ah, yes?" balas Mark langsung dengan ekspresi bingung menatap pria Jepang di hadapannya dengan kerutan dahi. Namun saat ia melihat sekitar dan bagaimana air mulai menenggelamkan kedua kakinya, Mark terhenyak dan tanpa pikir panjang memundurkan diri sebelum akhirnya membungkuk canggung.
"Oh, don't worry... I'm okay." Dan balik memberikan tepukan ringan di pundak pria asing tersebut.
Mark bisa merasakan ekspresi cemas yang berujung pada tatapan mata menelisik yang pria itu berikan. Memastikan kembali sebelum akhirnya berlalu ketika dirinya menegaskan bahwa semuanya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Your Life [MARKHYUCK]
Fantasía"Apa mau mu, Mark Lee? Bukankah aku sudah membuat keputusan dengan jelas?!" Haechan membentak, merasa frustasi terhadap sikap Mark yang terlampau santai. "Aku adalah pria yang kejam, apa yang kau ingin dari pria seperti ku, hah? Apa sulitnya berhen...