°••[Penculikkan]••°
Di sebuah gedung tua. Lampu terlihat remang-remang dengan pencahayaan yang minim. Seorang lelaki terikat di kursi single di salah satu ruangan. Lengan beserta kakinya terikat kuat. Maniknya mengerjap pelan sembari menyesuaikan pencahayaan.
Bersamaan dengan itu pula, seorang lelaki lain memasuki ruangan. Karena pencahayaan yang redup, membuatkan laki-laki yang terikat tersebut tak dapat dengan jelas melihat wajah dari orang yang kini di hadapannya.
"Fuhhhh."
Laki-laki itu menghembuskan rokok di tangannya tepat ke arah lelaki yang tengah terikat.
"Badjing-"
Buak
Sebuah pukulan dilayangkan oleh laki-laki lain hingga mengenai pipinya yang memang sudah membiru dan membengkak.
Laki-laki itu tersenyum manis. "Sepertinya tiga gigi yang dicopot masih belum cukup, ya?"
Nafas laki-laki yang terikat tersebut memburu dengan mata yang terbelalak. "Ja-jangan!" teriaknya saat rahangnya dicengkeram kuat oleh laki-laki lain.
Laki-laki di hadapannya pun berlalu sembari menghembuskan asap rokok di tangannya. Pintu ditutup laki-laki lainnya yang memang sudah bersedia setelah membiarkan sang atasan keluar.
Begitu pintu tertutup, teriakan yang memekakkan telinga serta suara pukulan bertubi-tubi terdengar dari arah dalam ruangan tertutup tersebut.
Seringai bangkit dari wajah tampannya. "Sepertinya bendera perang akan berkibar dalam waktu dekat."
✿
✿
✿
"Hoahhmm."
Hap
Kevin memasukkan roti yang sudah ia gigit ke dalam mulut Alisha. Manik coklat Alisha menatap memicing pada Kevin yang hanya cengingisan.
Bukannya menolak, Alisha malah memakan roti coklat tersebut hingga tandas.
"Wah, laper mbak?" tanya Kevin.
Alih-alih menjawab, Alisha malah mengulurkan tangannya.
"Apa?" bingung Kevin.
"Masih gak?"
Perempatan urat imajiner muncul di kening Kevin. "Itu sudah yang terakhir, Ogeb!"
"Ya … nggak usah ngegas juga kali," kata Alisha memanyunkan bibirnya. Alisha menarik kembali tangannya lalu ia tumpu di atas pembatas besi rooftop.
Kevin terkekeh pelan, kemudian mengusap kepala Alisha lembut.
Karena rambut Alisha yang terurai, tak membuatkan Kevin melihat semburat merah di pipi sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brengsek✔
Teen Fiction"Eh katanya anak itu sok banget loh dengan nolak semua cowok yang nembak dia?" ucap seorang siswa menatap sinis gadis di seberang. "Bukan sok lagi, tpi beneran ngejengkelin. Yah sih cantik, tapi sifatnya buruk banget." "Hm, cepat atau lambat dia pa...