Nama Kota si Gadis Desa

13 1 1
                                    

'Arneta Marbela' itu nama lengkap pemberian ayahmu.

Karena engkau tinggal di kampung teman-teman dan semua tetangga memanggilmu  'Mar,  ... si Mar... '

Apapun panggilan mereka, engkau tetap menerima saja.

Ketahuilah,  aku memanggilmu 'Bela si Bidadari Surga'

Kau memamg tidak terlalu cantik namun jika aku lebih teliti kau menarik dengan tahi lalat di bawah mata kirinya membuatmu tidak membosankan.

Gaya bahasamu yang polos bahkan terkesan culun.  Bagi sebagian orang yang tidak suka akan dibilang bodoh karena memang engkau suka telat mikir alias 'telmi' ... , maaf.  Namun bagiku kau luarr biasa.

Sifat ayahmu yang otoriter, keras dan terkesan galak membuat tetangga tak begitu akrab dengan keluargamu. 

Ayahmu justru punya teman-teman akrab yang rumahnya jauh-jauh dan datang ke rumah.

"Bela,  siapa sih pacarmu?  Tanyaku ketika bertemu. 
Dengan malu-malu kamu menggelengkan kepala.

Semua temanmu ada : Ani,  Siti, Yati,  Tuti dan Wati pernah mempunyai kekasih.  Hanya kamu yang selalu sendiri.

Lulus SLTA,  kamu langsung bekerja di perusahaan kontraktor di kota kelahiranmu sebagai pembantu staf administrasi. 

Tapi penampilanmu tidak berubah juga.
Selama tidak tahun bekerja kamu tetap sederhana hanya sedikit ada perubahan Bahwa kamu makin percaya diri.

Ketika satu persatu temanmu meninggalkan masa lajangnya. Kamu masih tetap sendiri. 

Kesendirianmu memicu prediksi lain yang lebih menyedihkan. 

Kamu dianggap sebagai gadis yang tidak normal. Secara sampai usia dewasa tidak pernah mengenal laki-laki.

Beberapa ejekan sempat dilontarkan padamu karena di bidang akademispun tidak ada yang menonjol dari dirimu,  bahkan Ani temanmu yang juara kekas dan paling jago menaklukkan cowok,  menawarkan bekas pacarnya padamu. 

Kabarnya Ani mempunyai gebetan baru. Sering diajak jalan-jalan ke kota.

Dan kamu hanya diam dan menyaksikan saja.

Sungguh memprihatinkan masa remajamu namun bagiku kamu tetap menganggumkan.

Setelah 4 tahun bekerja di kota kelahiranmu tiba-tiba terdengar kabar,  kamu keluar dan merantau ke Jakarta ...
Wah, apa kamu sudah mulai berubah?

Metropolitan memang telah merubah penampilanmu, Bela...  Penapilan dalam berpakaianmu menjadi wanita muslimah dengan hijab barumu.

Bela,  tak tahukah kau bahwa diam-diam aku mencintaimu?
Aku bersaing dengan salah seorang temanku.

Sampai akhirnya dia akhirnya menyerah sebelum menyatakan cinta padamu.

Kami tak pernah berani mendekatimu,  entah kenapa?  Apa ...
Padahal kamu tidak galak,  tidak judes dan tidak sombong tapi kenapa aku juga tak betani mendekatimu?

Bela,  lima tahun engkau merantau ke Jajarta.  Bekerja di berbagai bidang pekerjaan.

Dua tahun kerja di sebuah penerbitan majalah.  Satu tahun di administrasi sekolah,  dua tahun di distributor air mineral dan akhirnya pindah lagi ke perusahaan kontraktor.

Tinggal di sebuah tempat kost yang terkenal dengan sebutan 'Rumah kost tante Wanda'.

"Aduuh! kenapa kamu tinggal disitu,  Bela? Rupanya teman kerjamu yang mencarikan tempat kost itu.

Ketahuilah Bela,  aku mencemaskanmu sehingga akupun membuntutimu dan tinggal tak jauh dari rumah kost kamu.

Engkau tidak berubah meski bergaul dengan wanita-wanita cantik berpenampilan masa kini.

Jilbabmu tak pernah kau lepas meski disekitarmu berseliweran teman-teman kos mu dengan rok mini dengan sepatu hak tinggi dengan asap rokok disana-sini.

Hanya sepatah dua patah kata yang kadang kau ucapkan untuk sedikit menasehati teman dekatmu selebihnya hanya contoh yang engkau berikan.

Beberapa teman yang tidak suka suka meledekmu dengan sebutan 'Ustadzah Lelah' karena ada embel-embel 'Perawan Tua' di belakang namamu karena di usia 26 tahun belum pernah menikah bahkan belum punya pacar. Bela tersenyum mendengar ledekan itu.

Teman kost,  Rata-rata sudah menikah,  ada yang janda di tinggal mati dan selebihnya " broken home".

Salah satu teman kos persis di sebelah kamar Bela,  bernama Martha berstatus janda tapi perawan.  Akibat pernikahannya gagal setelah ijab kabul.

Orang tua laki-laki tidak merestui hubungan mereka dan membawa pengantin laki-laki kabur untuk dinikahkan dengan gadis pilihan orang tuanya.

Kejadian itu membuat trauma Martha dengan pernikahan.

Martha adalah sahabat satu-satunya yang mengikuti jejak Bela untuk menjalankan sholat dan dengan sendirinya Martha memakai hijab.

Dua gadis berhijab,  Martha dan kamu Bela tetap akan mendapat predikat negatif.

Akibat tinggal di tempat kost yang tergolong bebas keluar masuk rumah berlainan jenis.

Bela ... Secepatnya kamu harus keluar dari tempat kost itu sebelum kejadian buruk menimpamu karena firasatku berkata begitu bisikku dalam hati.

"Bela,  kamu mau kemana?
Tanyaku ketika melihatnya keluar dari rumah kos membawa tas besar.
Dia nampak terkejut, melihat aku ada ditikungan jalan depat rumah kost nya.

Bela tak pernah tahu,  bahwa aku teman sekelas di SMA dan sekaligus tetangga di kampung sebelah adalah saudara owner perusahaan tempat dia bekerja.

"Iksan,  kamu kok ada disini?
Aku hanya mengangguk.

Sebum sempat kujawab,  muncul beberapa teman kost yang terlihat marah,  salah satu anak yang paling centil memaki-maki Bela yang dianggap berusaha merebut pacarnya.

Mas Bagas anak bungsu pemilik kost yang paling ganteng dan banyak digandrungi para penghuni kost.

Menitipkan kunci kamar kosong pada Bela,  untuk diberikan pada calon penghuni kost baru.

Mas Bagas yang terkenal ganteng itu. Memang sangat ramah dan baik kepada semua orang.

Bersambung...











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kugendong Kau Ke SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang