*alurnya diubah
(Fullname), mahasiswa universitas yang berhasil mendapatkan beasiswa karena pintar dalam mengatur strategi maupun rencana. Bahkan, kepolisian saja mau merekrut (Name) dengan harga yang lumayan.
Semenjak itu, (Name) dikenal sebagai 'queen of strategy'. Ia terkenal karena bisa menyelesaikan masalah dalam waktu cepat, (Name) adalah anak tunggal. Ibu nya bekerja sebagai guru, kalau ayah dia bilang dirinya pekerja rahasia.
Pagi itu, (Name) dan ibunya sedang memakan cemilan di ruang tamu. Rumah mereka tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, terdapat dua kamar besar dan dua kamar mandi. Dapur, halaman yang luas, dan ruang bawah tanah.
"Ibu, kenapa aku tidak boleh melihat ruang bawah tanah?", tanya (Name).
"Bukan nya tidak boleh, hanya saja tunggu waktu yang tepat agar kau bisa mengerti, (Name)", ucap ibu lembut, (Name) hanya mengangguk dan kembali memakan camilan nya.
Ayah (Name) selalu pulang larut, dan disaat ayah nya pulang (Name) harus tidur atau tidak mengurung dirii dikamar. (Name) berfikir keras, kenapa? Kenapa setiap ayah pulang harus ke kamar? Kenapa ruang baeah tanah itu tidak bisa dimasuki? Apa alasanya.
- - - - - -
Paginya (Name) dan ibunya berangkat, ibu pergi ke taman kanak kanak sedangkan (Name) pergi kuliah. (Name) berjalan menaiki tangga kampus nya, semua orang memperhatikan (Name) dari atas ke bawah.
"(Name) - chan", panggil Nana.
"Nana ohayou", sapa (Name).
"Nee kau tau, dikelas kita akan ada murid baru lhoo, cowo lagi", senang Nana.
"Hee jangan sampai lengah lho, kau masih pacaran dengan Harith kan?", tanya (Name).
"Tentu saja, aku hanya senang bisa cuci mata hehee", Nana.
"Nana, kau sangat susah untuk setia", (Name) menjitak pelan kepala Nana.
"Hihii, ayo masuk ke kelas", Nana menarik lengan (Name) lalu berlari.
Saat memasuki kelas, banyak yang menyapa (Name) dan Nana. Nana adalah salah satu sahabat (Name) dari SMP, Nana itu mudah senyum, lucu dan juga sangat cantik. Pantas saja banyak yang membuka hati untuk Nana, sedangkan (Name) adalah orang yang biasa dikenal dingin dan cuek, namun hatinya itu sangat baik dan ramah.
Bel berbunyi dan para dosen memasuki masing² kelas, (Name) duduk disebelah Nana. (Name) mengeluarkan buku dan pensil, sesekali mencoret coret tidak jelas sambil menunggu pelajaran.
"Baiklah semua, kalian sudah dengar kalau hari ini ada anak baru bukan?", Dosen.
"Sudah"
"Baiklah, silahkan masuk", ucap Dosen sambil menatap arah pintu, dua orang laki laki masuk dan menggemparkan para wanita di kelas, kecuali (Name).
"Aku Haitani Ran, panggil saja aku Ran, mohon bantuan nya", ucap laki laki dengan rambut rapi.
"Haitani Rindou, mohon kerja sama nya", ucap lelaki berambut panjang.
"Waah saudara ternyata", (Name).
"Tampan sekaliii", gumam Nana.
"Ingat Harith, Nana", keluh (Name).
"Baiklah, kalian berdua duduk saja di belakang (Fullname) dan Nana", tunjuk dosen, (Name) mendesah pelan sedangkan Nana sangat senang."Kenapa harus dibelakang sini, dosen? Takutnya mereka tidak bisa melihat papan tulis dengan jelas", ucap (Name) sambil berdiri.
"Aku dosennya disini (Fullname), sudahlah kalian cepat duduk", suruh dosen.
"Gini amat", cibir (Name), murid baru tadi berjalan lalu duduk dibelakang (Name), Nana berbalik lalu melambai senang, lambaiannya dibalas membuat Nana senang tidak kepalang.
(Name) hanya tersenyum lalu fokus pada pelajaran yang sedang dijelaskan, Ran dan Rindou sedang melihat leher belakang (Name).
'ketemu'
Bel istirahat berbunyi, Nana dan (Name) mendatangi kantin sekolah dan makan siang disana. (Name) selalu membawa permen lolipop rasa cola dan tidak lupa jus kotak rasa leccy.
"Nana, aku ingin beli taiyaki, tunggu sebentar ya", (Name) berdiri lalu berjalan menuju stan yang menjual taiyaki. Kebetulan tersisa satu bungkus,
"Taiyaki nya satu"
"Taiyaki nya satu"
(Name) menatap orang disampingnya, ternyata dia murid baru sekelas (Name).
"Aku duluan", kesal (Name).
"Apa maksud mu? Aku disini pertama"
"Kau Ran atau Rindou si", kesal (Name) lalu mengambil sebungkus taiyaki nya.
"Aku? Ran, beda kan saja kami menurut ketampanan", ucap nya.
"Ch, Taiyaki ini milik ku", (Name).
"Ano, bagaimana kalau dibagi dua saja?", ucap ibu stan.
"Bagi dua?", ucap Ran dan (Name) bersamaan.
"Jika dibagi dua, saya akan memberinya dengan harga gratis", ucap nya lagi, ucapan itu membuat (Name) berfikir dua kali.
"Ba-baiklah", (Name) membagi dua Taikayi nya, memberikan bagian yang agak besar pada Ran.
"Terima kasih, ibu kantin", ucap (Name).
"A - ri - ga - to ", bisik Ran lalu meengecup pipi (Name), (Name) kaget lalu memukul keras dada Ran.
"Anak baru baka", teriak (Name) lalu meninggalkan Ran dengan wajah sangat memerah.
'kawaii', batin Ran.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ʜᴀɪᴛᴀɴɪ ʙʀᴏᴛʜᴇʀ ' ᴏᴜʀ ᴘʀɪɴᴄᴇss '
Fanfiction"(Name) , kini dia milik kita" ༶•┈┈⛧┈♛ 𝓔𝓷𝓭 ♛┈⛧┈┈•༶ 15+ mungkin ooc