ꜰɪꜰᴛᴇᴇɴ

111 15 18
                                    

jay tak mau semakin stres karena overthinking. jadilah dia sekarang berada dirumah pacarnya, jake. jake kaget sih, soalnya jay dateng-dateng langsung ambruk ke pelukannya.

dengan segala kekuatan yang dia punya, jake membawa jay ke kamarnya sambil menenangkan bahwa jungwon tidak akan kenapa-napa.

"jake." -jay

"diem jay. aku ambilin minum ya? mau makan ga? aku barusan masak, kebanyakan sih tapi. ato kamu mauㅡ" -jake

cup

"udah gausah. aku ga pengen makan. aku maunya kamu disini, nemenin aku." -jay

seolah perintah mutlak, jake akhirnya ikut naik ke kasur dan bersandar di headboardnya. jujur saja, meskipun dia akhirnya mendapatkan hati jay, jake merasa bersalah pada jungwon dan jay.

"jay aku minta maaf." -jake

"buat apa?" -jay

"u-um b-buat anuㅡ" -jake

"ngomong yang bener, jakey. aku ga bakal marah." -jay

jake menghembuskan nafasnya terlebih dahulu. sungguh, kalau begini jadinya, dia akan merelakan jay untuk jungwon daripada pacaran tapi dihinggapi rasa bersalah.

"a-aku jadi ga enak sama jungwon." -jake

"kenapa gitu?" -jay

"ya kan kamu sekarang tau kalo dia juga suka sama kamu. dia udah tau kamu pacaran sama aku. akuㅡaku ngerasa bersalah." -jake

selesai ngomong begitu, jake menunduk. dia tak tahan melawan tatapan maut jay. rasanya, dia ingin logout saja dari bumi. duh gemas sama kak jake.

dengan yakin, jay membawa tubuh jake untuk dia peluk. dia tahu bahwa jake akan begini, dan dia datang ke rumahnya untuk menemani jake.

"jake, plis jangan ngerasa gitu. ini udah pilihanku. aku gamau ada hubungan sedarah, aku maunya kamu." -jay

"semarah apapun aku sama jungwon, aku bakal tetep sayang sama dia sebagai adek." -jay

ah, jake hampir lupa. dia akan bertanya pada jay bagaimana keadaan adik pacarnya itu. hei, gini-gini jake juga sayang dan peduli sama jungwon.

"jay." -jake

"hm?" -jay

"jungwon dimana?" -jake

"dia pergi, entah kemana. kenapa?" -jay

"coba telfon daniel, jay. aku takut jungwon kenapa-napa." -jake

>>>>>>>

sementara itu, daniel dan niki sekarang sedang bersantai. malam memang waktu yang tepat untuk menonton film sambil nyemil. rasanya tuh kek surga dunia gitu.

"dek." -niki

"ya kak iki?" -daniel

"kamu tadi kaget ya denger mereka tengkar?" -niki

daniel yang sedang mengunyah oreo sontak berhenti. matanya yang tadi berbinar indah seketika meredup. daniel sangat benci dengan yang namanya pertengkaran, apalagi itu menyangkut orang tersayangnya.

"iyah. mereka ga pernah kayak gitu soalnya, kak. jadi el lumayan kaget." -daniel

daniel ini orangnya sensitif dan niki bisa melihatnya. dari badannya yang gemetar menandakan daniel memang berhati lembut.

brandy, jaywon.✔Where stories live. Discover now