18. KEMBALI ASING?

24 2 0
                                    

[JANGAN LUPA VOTE]



Kaisan and the geng alias kelima inti Raksi lainnya, lagi-lagi menciptakan keributan dengan gelaran konser mini mereka di lorong kelas. Keributan mereka tidak pernah diprotes, karena semuanya malah kesenangan melihat para anggota Raksi itu bernyanyi alih-alih terganggu. Bagi murid lain, melihat keenam inti Raksi bernyanyi itu adalah sebuah hiburan untuk mengobati kepusingan karena aktivitas pembelajaran.

Hanya saja, kali ini berbeda. Tidak hanya ada mereka saja, tidak seperti biasanya.

Ada tambahan Pak Geri, guru seni budaya yang menjadi anggota dadakan bersama anak-anak Raksi. Guru yang masih terlihat muda itu mengambil alih peran vokalis.

Mereka menyanyikan lagu dari Linkin Park. Sagara bagian memetik gitar. Bahkan Pak Geri turut menggunakan botol air mineral sebagai perumpamaan microphone. Bayangkan saja seheboh apa suasana di pagi hari yang cerah di lorong kelas SMA Mahanta itu. Mereka sudah benar-benar konser.

"Bagus juga suaranya Pak Geri. Baru kali ini gue dengar dia nyanyi."

Catra menyikut lengan Lamuel yang baru saja membuka suara dengan pelan. "Dia dulu pernah ikut Indonesia voice. Lo purba banget gak tau informasi ini."

"Serius lo wah?Jangan sebar hoax ke gue lo!"

Catra mengangguk dengan tampang meyakinkan. "Cari di youtube kalau gak percaya."

Lamuel benar-benar menuruti ucapan Catra. Ia tidak sedikitpun percaya. Lantas, Lamuel mengetikkan keyword tentang Pak Geri yang sekiranya bias membantunya untuk mendapat informasi. Ucapan Catra rupanya benar.

"LAH IYA!HAHHAHAHA. Kemana aja gue!!!" Lamuel ternganga dengan wajah sumringah. Tak menyangka bahwa gurunya itu pernah mengikuti audisi menyanyi tingkat nasional.

Mereka kembali ikut bernyanyi. Selain Pak Geri, jelas Sheo juga memiliki andil sebagai vokalis dadakan. Bragy yang paling jago masalah memainkan gitar, hari ini libur dulu. Tangannya belum benar-benar pulih semenjak terkilir minggu lalu. Ia lebih memilih menjadi backing vokal bersama Lamuel dan Kaisan. Sedangkan Catra, ia asyik membaca buku yang katanya jalan ceritanya sangat tidak masuk akal sampai-sampai membuatnya tidak bisa berhenti membaca jika ada waktu senggang. Tadi saja, Catra sudah mencuri waktu diantara jam pelajaran sekolah untuk membaca buku itu.

"Kaluna Kaluna." Panggilan Pak Geri membuat suasana menjadi diam seketika. Sagara dan Sheo melirik Kaisan yang kini turut menatap arah pandang Pak Geri, ke arah Kaluna.

Pak Geri melambaikan tangannya untuk meminta Kaluna datang menghampirinya.

"Eh iya pak." Jawab Kaluna dengan suara cukup keras lalu mendekat. Posisinya tadi tidak terlalu dekat dengan Pak Geri. Jadi, ia perlu berjalan beberapa langkah.

"Ada apa ya Pak?" Tanya Kaluna dengan sopan.

"Jam terakhir kan bapak mengajar kelas kamu, tolong kasih tahu ketua kelas mu itu, si Dana."

"Danu Pak." Ucap Kaluna mengoreksi.

Pak Geri spontan menepuk jidatnya. "Iya Danu, tolong kasih tahu dia suruh ambil tugas yang minggu lalu di meja saya ya."

"Baik Pak." Kaluna mengangguk sopan.

"Oh iya satu lagi, tolong sekalian ingatkan ke teman-teman kelasmu, nanti ada praktek menyanyi. Terserah lagu apapun itu. 2 kali. Yang pertama menyanyi solo, yang kedua menyanyi duet."

Kaluna sontak membulatkan matanya mendengar itu. Ia tidak percaya. "Nanti Pak?!?!"

"Iya."

"Kenapa mendadak pak?" Tanya Kaluna.

KAISAN ; s e r a p h i cTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang