"APA YANG LO LAKUIN ADENA?!" seru Defna sembari memberhetikan darah akibat sayatan beling di tangannya,
"G-gue tau lo benci gue t-tapi engga ngebunuh gue juga kan?!" seru Defna sembari menangis yang membuat Defno memeluk kembarannya.
"G-gue engga ngelakuin itu!" ujar Adena sembari menggelengkan kepalanya.
Heros yang mengetahui itu bukanlah tindakan adiknya langsung menarik Adena dan memeluk adiknya dengan erat,
"A-adena engga ngelakuin itu bang" gumam Adena yang terus menggelengkan kepalanya.
"Xel bantu Defna, gue harus bawa Adena ke kamarnya" ujar Heros yang dijawab anggukan kepala oleh Raxel.
Heros menggendong adiknya dan membawa Adena menuju kamarnya. Adena terus bergumam kalau dia tidak melakukannya yang membuat Heros harus menelpon Belen untuk segera pulang dan memeriksa Adena.
"Adena dengerin abang, Adena engga ngelakuin itu abang tau dan abang percaya" ujar Heros yang sedikit menenangkan Adiknya.
"Adena engga ngelakuin i-itu" gumamnya lagi sembari menatap Heros kosong yang membuat Heros curiga.
"Adena?" panggil Heros sembari menggoyangkna pundak adiknya yang membuat Adena tersadar dan langsung memeluk Heros dengan tubuh yang bergetar.
"Apa yang mereka lakukan sama kamu di masa lalu?" gumam Heros sembari mengusap rambut adiknya.
flashback on
dirumah keluarga Adrie, tahun xx
"LO BISA BAWA GELAS YANG BENER ENGGA SIH?!" seru Defna yang memakai seragam smpnya
"Maaf" ujar Adena lalu mengambil serpihan gelas namun saat Adena mengambil serpihan keca itu tiba - tiba tangannya di tindih oleh sepatu Defna yang membuat tangannya tertancap beling yang membuat Adena meringis kesakitan.
"Rasain, makanya kerja yang bener!" seru Defna sembari menoyot jidat Adena lalu meninggakan Adena yang sedang menahan kesakitan di tangannya.
"Adena mana?" tanya Defno sembari menduduki meja makan,
"Lo nanya gue?" tanya Defna balik yang dijawab anggukan kepala oleh Defno.
"Iya sesuai dengan ujaran gue semalem kalo mulai hari ini kita bebas nyiksa Adena kapanpun tanpa ada hambatan dari nyokap bokap" ujar Defna sembari menyuap nasi gorengnya kedalam mulutnya.
"Lo beneran mau lakuin itu?" tanya Defno yang dijawab anggukan kepala oleh kembarannya,
"Lo tau berapa tahun gue pengen lakuin ini tapi bokap nyokap selalu bela cewe pungut itu no? lo tau gimana rasanya gue dapet kartu AS mereka? dan ini yang gue tunggu - tunggu, sekarang bokap nyokap berada di tangan gue" ujar Defna lalu memakai tasnya dan meninggalkan Defno sendirian di meja makan.
kemarin malam, tahun xx
"Daddy" panggil Defna sembari duduk di damping Adrie yang sedang menyeruput kopinya.
"Iya sayang?"
"Defna mau nyerahin ini" ujar Defna sembari menaruh setumpuk kertas dan beberapa foto dialamnya.
"Mami, Daddy ikutan perdagangan manusia untuk investasi bukan?" tanya Defna yang membuat Adrie tercengang dengan tindakan putrinya,
"K-kamu dapet ini dari mana?"
"Dari meja kerja daddy" jawab Defna sembari tersenyum
"Apa yang kamu inginkan sayang? daddy akan kabulkan tapi kamu harus menutup rapat rahasia ini" ujar Adrie panik yang membuat Defna tersenyum senang,
"Beneran daddy mau kabulin permintaan Defna?" tanya Defna yang dijawab anggukan kepala oleh Adrie,
"Kalo gitu aku mau nyiksa Adena dan Daddy harus ikutan nyiksa Adena begitu juga mommy dan juga Defno harus ikut nyiksa anak yang udah di pungut sama Daddy" ujar Defna yang membuat Adrie tercengang,
"Engga ada permintaan lain sayang?" tanya Adrie yang dijawab gelengan kepala oleh anaknya,
"Kalo daddy engga mau ya aku sebarin ini ke wartawan" ujarnya sembari meninggalkan Adrie yang masih tercengang.
"Kak Defna!" seru Adena sembari menghampiri Defna yang sedang menunggu sopirnya yang menjemput Adena, Defna dan juga Defno.
"Siapa lo?" tanya Defna sembari menatap Adena sinis yang membuat Adena menghilangkan senyumnya.
"Lo pulang naik angkutan umum ya, gue engga sudi mobil gue di masukin orang kampung kaya lo!" seru Defna sembari mendorong Adena yang membuat adik angkatnya terjatuh.
Adena mau tak mau harus pulang menggunakan angkutan umum dan sesampainya dirumah ia malah di sambut dengan kedua orang tua angkatnya yang sedang memegang alat tempurnya jika ada anak yang melarang peraturan yang mereka buat.
"Kenapa jam segini baru pulang?" ujar Adair dingin sambari melayangkan rotan ke tubuh Adena, dan ternyata Adena yang melanggar peraturan mereka.
"Iya tuh mom tadi Defna udah ajak Adena pulang malah dia usir Defna katanya dia mau main dulu sama temen temen cowoknya!" seru Defna memprovokasi kedua orang tuanya dan dengan itu juga kedua orang tuanya asik menyiksa Adena hingga saat ia di ambil oleh orang tua kandungnya.
Flashback off
"Adena gimana?" tanya Raxel sembari memberikan sebuah cola dingin,
"Buruk" jawab Heros
Saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah mini market yang buka 24 jam. Setelah Belen datang bersama dengan para suster, Heros segera mengajak Raxel keluar dari rumahnya untuk mencari udara segar dan mini market inilah tujuan terakhir mereka sembari duduk menatap langit malam.
"Terus gimana?" tanya Raxel lagi sembari memakan roti coklat yang ia beli,
"Kacau. Gue nggak tau apa yang diperbuat keluarga lamanya ke Adena, tapi gara gara tindakan Defna tadi, Adena bener - bener kacau" ucap Heros sembari menyalakan rokoknya,
"Lo bilang ke nyokap Adena gimana tadi?" tanya Raxel lagi yang dijawab enggukan kepala oleh Heros.
"Terus nyokap lo gimana?" tanya Raxel lagi sembari menyeruput kopi hitamnya,
"Nyokap manggil temen psikaternya dan gue engga tau kelanjutannya karena gue disini sama lo, Tapi yang pasti gue sama nyokap mau cari tahu tentang kehidupan Adena yang dulu, ditambah gue udah curiga sama keluarganya sejak Adena mau dibunuh sama Defna (*Baca chapter 0.6*)"
"Terus lo mau gimana?"
"Entahlah mungkin nunggu Adena pulih dan tentu nyari tau masa lalu Adena sama keluarga Defna"
author's note
Halooo gimana kabarnya nih?
Ada yang kangen sama aku tak? tidaaak
baiklah.
anw jangan lupa vote dan comentnya
terima kasih hoho
KAMU SEDANG MEMBACA
Adena (END) | Proses Revisi
Подростковая литератураStory end on Saturday, Sept 11 2021. feel free to follow me or not. Adena gadis malang yang berumur 17 tahun. ia di buang oleh keluarga kandungnya lalu di adopsi oleh keluarga kaya dengan perjanjian ia akan diasuh seperti anak kandung. namun ekspe...