3

5.3K 536 159
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kalau kalian ga komen gue ga up cepet-cepet 🤣







Mba cantik deh, kalau aku mau rasain ini boleh ga mba?" Lim mengelus bibir Jennie dengan tatapan tajam yang menusuk mata Jennie.

Jennie diam membisu, pandangan Jennie ikut terpaku pada wajah tampan Lim. Setelah itu Lim langsung mengelus bahu Jennie dengan sedikit sensual.

"Anjir abis gini ngapain lagi ya, lupa nanya Jisoo sama Seulgi lagi." Batin Lim karena merasa bingung harus melakukan apa lagi.

Hanya bermodalkan nekad akhirnya Lim mengelus leher Jennie, sedangkan tangan satu laginya mengelus paha Jennie yang tak tertutup apapun karena Jennie memakai celana pendek sekali. Dada Lim terasa naik turun karena jantungnya berdetak lebih cepat, entah karena nafsunya atau mungkin ada riwayat sakit jantung.

Tiba-tiba Jennie mendorong badan Lim agar lebih menjauh darinya.

"Jangan macam-macam kamu!" Bentak Jennie lalu melepaskan pelukan Lim. Jennie langsung pergi masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Lim sendirian di luar.

Sakit hati sudah pasti, Lim selalu merasa terhina oleh Jennie jika seperti ini. Lalu untuk apa mereka menikah jika Jennie selalu menghindar seperti ini.

"Jadi alasan Mba nerima perjodohan ini apa? Mba sendiri punya pacar tapi malah nikah sama aku." Lim mendekati Jennie, berdiri di hadapan Jennie yang sedang duduk memainkan ponselnya.

Jennie tak menjawab pertanyaan Lim, tak berniat sedikitpun untuk menjawab apapun yang keluar dari mulut Lim.

"Baik kalau begitu, mba cuma butuh status pernikahan kan bukan butuh aku sebagai suami? Ya sudah kalau gitu." Lim semakin mendekat ke arah Jennie, menyimpan kartu ATM yang tadi Jennie berikan padanya.

"Aku permisi ya mba, gembel mau pergi dulu biar ga ada kuman-kuman nakal di sini." Pamit Lim dengan mengambil tasnya, Lim lirik sedikit ke arah Jennie berharap Jennie akan menahannya, tapi sial bagi Lim karena Jennie masih diam tak mempedulikan Lim.

Saat Lim mengambil pakaiannya di dalam lemari, tiba-tiba ponsel Lim berbunyi, tertulis nama Jisoo di sana.

Lim...
Iya Bu kenapa?

Jisoo....
Ibu, ibu mata lu soek. Segini jantannya suara gue.

Lim...
Ga usah bu, Lim pulang ko sekarang, Mba Jennie udah ngusir Lim dari rumahnya.

Lim...
Ya udah ga apa2 bu jadi duda juga, dari pada dihina terus.

Jisoo...
Ih anjir lagi akting, kurang sedih aktingnya.
Coba lu bilang orang miskin kaya kita ga pantes dapat kasih sayang.

Teman Hidup SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang