11

300 42 5
                                    

"Senang melihatmu kembali bekerja, pak direktur."

Younghoon sontak melepaskan pandangan matanya dari kertas-kertas di tangannya saat suara berat menyapa indra pendengarannya. Pria itu menyunggingkan senyuman kecil di kedua sudut bibirnya menatap Hyunjae yang tengah berdiri di ambang pintu.

"Ya. Aku juga senang akhirnya aku tidak mencium bau obat-obatan lagi." balasnya.

Hyunjae menutup pintu kemudian menghampiri Younghoon yang kembali berkutat dengan dokumen kantor dari balik meja kerjanya.

"Apa sekarang kau sudah siap menjelaskan padaku siapa lelaki manis yang ada di kamarmu waktu itu?" tanya Hyunjae to the point.

"Apa kau kemari hanya untuk bertanya tentang itu?"

"Tentu saja! Seminggu ini aku dihantui dengan rasa penasaran. Sangyeon hyung bilang aku harus bertanya pada orang yang bersangkutan padahal dia sendiri yang berjanji untuk memberitahuku."

Younghoon terdiam beberapa saat tanpa sedikit pun berminat menatap lawan bicaranya yang kini tengah menatap fokus dirinya.

"Daripada sibuk memikirkan urusan orang lain bukankah lebih baik kau pikirkan saja masa depanmu bersama Juyeon." ucap Younghoon.

Kalau boleh jujur Hyunjae akui ia merindukan Younghoon yang sedang dalam mode menyebalkan seperti ini karena selama pria itu dirawat di rumah sakit ia tidak terlalu banyak bertingkah. Tapi ketika dirinya sudah dihadapkan dengan sikap menyebalkan Younghoon, hasratnya ingin memukul Younghoon semakin menggebu gebu. Jika saja Younghoon bukan atasannya mungkin Hyunjae sudah melayangkan tonjok padanya.

"Kita sedang berada di lingkungan kantor, Lee Hyunjae. Sebaiknya kau tanyakan itu di luar jam kerja nanti." sambungnya tak berniat menolehkan kepala ke lawan bicara.

Terdengar suara helaan napas panjang dari mulut Hyunjae, "Baiklah. Ku tunggu penjelasanmu saat jam makan siang nanti." ujar Hyunjae berlalu pergi meninggalkan Younghoon di ruangannya sendirian.


••


Younghoon memutar bola matanya malas ketika matanya bertemu dengan mata Hyunjae. Pria itu kini duduk berhadapan dengannya dengan kedua tangan yang melipat di depan dada. Tidak lupa juga dengan tatapan tajam menyelidik. Terlihat seperti polisi yang hendak mengintrogasi seorang pencuri.

Mungkin sudah sekitar 5 menit mereka bertahan dengan posisi tersebut bahkan makanan yang mereka pesan sama sekali belum disentuh sedikit pun.

"Lee Hyunjae.. please.." Suara Younghoon memecahkan keheningan diantara mereka.

Hyunjae berdecak kecil, "Cepat jawab! Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi." geram Hyunjae tidak sabaran.

Younghoon menarik napas panjang sebelum akhirnya mulai membuka suara, "Dia Choi Chanhee, umur 26 tahun, bekerja di sebuah toko bunga, dia tinggal di—"

"YA! Aku tidak membutuhkan informasi itu. Cukup jelaskan apa hubunganmu dengannya." potong Hyunjae cepat.

"Hubungan?" tanyanya sembari mengernyitkan dahinya.

Hyunjae menutup mulutnya dengan kedua tangan sembari memperlihatkan ekspresi terkejutnya, "Oh my god.. apa temanku ini sekarang berubah menjadi seorang bajingan." ucap Hyunjae tidak percaya.

"Maksudku, dimana kalian berdua saling kenal? Aku sudah mengenalmu cukup lama, Kim. Aku tahu kau tidak mempunyai teman diluar sana selain aku."

"Kau tahu kan kalau aku sangat menyukai white roses?"

Hyunjae yang sedang meminum jus mangga mengangguk angguk, "Tentu saja aku tahu. Itu bunga favoritmu dan juga Changmin." jawab Hyunjae santai kemudian meneguk kembali minumannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

recall | bbangnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang