Selamat datang bagi kamu yang membuka buku ini. Sebagai pembaca yang bijak, aku mohon, tolong simak cerita yang --bisa saja-- terasa sepele untuk kalian; yang nyatanya tidak bagi aku.
Aku hanya seorang gadis remaja yang baru merasakan sakitnya datang bulan saat Sekolah Dasar. Aku tumbuh dengan baik, meskipun banyak halangan diantara jalan yang aku lalui. Entah dari diri sendiri, atau dari dorongan orang lain. Aku hanya orang biasa yang sering mendengarkan lagu-lagu NCT, menggumamkan banyak doa yang sampai sekarang belum terkabulkan, lalu orang yang menghadapi rumitnya sekolah di masa pandemi.
Semua hal yang aku lakukan hanya untuk membuatku bertahan hidup. Dengan statusku yang sudah tak memiliki Ibu kandung, kehidupan remajaku menjadi keruh. Apalagi saat pandemi yang memang tidak diperbolehkan untuk keluar rumah membuat diri ini merasa sumpek. Tapi aku mulai merasa nyaman dengan fase ini, yang terkadang banyak yang tak percaya bahwasanya aku mulai tidak bosan kalau hanya berdiam diri di rumah.
Aku tinggal bersama Bapak dan satu Kakak laki-laki yang sekarang sudah bekerja. Sebut saja Bapak Ilyas dan Mas Aji. Hanya mereka yang tersisa di rumah ini, sebab Kakak-kakakku yang lain sudah menikah dan memiliki rumah sendiri. Mbak Nisa dan Mas Fauzi, itu nama Kakak-kakakku yang sudah menikah dan memiliki rumah sendiri.
Aku memiliki kegemaran menulis dan membaca, menyukai yang bahkan hampir terobsesi (kalau kata orang lain) ketika makan ikan lele goreng yang kriuk dan banyak dagingnya. Kelemahan yang aku punya hanya satu, yaitu tingkat kemalasan yang sangat tinggi sehingga banyak yang jengkel kepadaku soal yang satu ini.
Mungkin itu sedikit informasi yang bisa aku sampaikan untuk kalian. Aku harap, kalian bisa mengerti bagaimana perasaanku dengan membaca keseluruhan dari buku ini. Aku tak mengharapkan banyak pujian, atau hinaan. Cukup dengarkan dengan baik, karena tujuanku hanya ingin membagikan pengalaman menyedihkanku yang mungkin saja kalian juga pernah atau sedang mengalami fase yang sama dari yang aku rasakan.
Oh iya, kelupaan. Namaku Aliya Putri Febrianti, yang lahir di bulan Februari.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤDiketik pada bulan Juli, tahun 2021.
- Menetap, dan (atau) Ditinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menetap dan Ditinggalkan
Non-FictionHistori tentang gemercik api; keluarga yang tak utuh, yang sempat runtuh, namun masih bisa berusaha untuk bangkit dengan ampuh. Berkali-kali si tokoh utama berusaha kuat, berkali-kali si tokoh utama berusaha beradaptasi. Inilah, kenyataan tentang de...