Jangan protes sama judul diatas..
***
Dua minggu berlalu setelah kejadian yang sudah menimpa pada diri Gracia. Kini gracia sedang berada dikamarnya sedang mengerjakan tugas. Dirinya merasa terganggu dengan suara ketukan pintu kamarnya
Ceklek
"Hai gre,apa aku ganggu?" Ternyata shani
"Cici mau aku jawab apa?" Gracia bertanya balik
"Loh kok malah nanya balik?"
Gracia terkekeh "semisal aku jawab kalau cici ganggu aku gimana?"
"Yaa aku tetap disini lah nemenin kamu" jawabnya santai sembari merebahkan tubuhnya kekasur
Gracia menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku shani
"Buat apa coba nanya" gumam gracia yang untung saja tidak didengar shani
"Apa kamu laper?" tanya shani
"Sedikit"
"Aku buatkan susu dan cemilan ya?" Tawar shani
"Boleh"
Shani melenggang keluar menuju dapur
Drt
Drt
DrtPonsel gracia bergetar
Kak vinny calling
"Hallo"
"....."
"Aku baik"
"....."
"Ada apa ka?"
"....."
"Besok? Eum bisa,jam berapa?"
"....."
"Baik kak see you"
Sambungan telfon pun berakhir
"Terima telfon dari siapa gre?"
"Kak vinny ci"
"Vinny?" Shani mengernyitkan keningnya
"Huum,besok sore dia mau ajak aku ketemuan"
"Ketemuan? Dimana?"
"Taman" jawab gracia yang kembali fokus pada buku tugasnya
Shani menganggukan kepalanya
"Hmm sabar shan sabar,ini ujian" batin shani yang merasa cemburu
"Oiya gre,kenapa vinny baru kasih kabar? Dua minggu ini kemana saja dia?" Tanya shani merasa ingin tau
Gracia mengendikan bahunya tanda ia pun tidak tau
"Mungkin dia sibuk"
Shani hanya ber'oh ria
"Lagi pula kan ada ci shani yang selalu ada buatku jadi aku tidak begitu memikirkan kak vinny"
Swing.....
Shani merasa ingin terbang saat gracia memuji dirinya. Tapi bukan shani namanya kalau tidak bisa menjaga image nya dihadapan gadis impiannya. Dirinya berusaha untuk biasa-biasa saja
"Jadi kamu menganggapku sebagai pelampiasanmu?" tanya shani
"Eh gak gitu ci" elak gracia
Shani terkekeh melihat ekspresi gracia
"Iya-iya aku tau gre"
"Oiya ci tadi mamih kasih kabar kalau mereka akan pulang telat"
"Sudah biasa seperti itu" kata shani dengan tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjagamu
Ficção Adolescentekita di pertemukan oleh-Nya disaat takdir tidak bisa mempersatukan kita