Kalian percaya atau tidak jika Bangchan leader dari grup Straykids sudah mempunyai seorang anak? Bahkan usianya sendiri saja belum genap dua puluh empat tahun, semua itu terjadi karena kecelakaan. Bukan dalam artian sebenarnya, hanya sebatas perumpamaan.
Menjadi seorang leader bukanlah sesuatu yang mudah, Bangchan di tuntut harus ini dan itu. Membuat lagu, latihan dance dan vocal, mengayomi member, semua harus bisa di lakukan Bangchan. Belum lagi tuntuan dari Agensi, membuat kepala Chan nyaris botak jika memikirkan semua itu.
Malam ini, dia tidak lagi menginap di studio. Dia kabur, dan membawa tubuhnya ke sebuah Bar yang letaknya cukup jauh dari kawasan Agensi dan dorm. Chan ingin melepas penatnya di sana, niatnya ingin mencicipi sedikit minuman yang mungkin bisa saja membuat fikirannya sedikit lebih baik.
Chan memesan Vodka yang kadar alkoholnya lebih tinggi dari pada minuman lain, niatnya sedikit tapi karena rasa yang di dapat membuat candu akhirnya tanpa terasa Chan sudah menghabiskan setengah botol dengan Vodka jenis yang sama. Sudah dua jam Chan duduk di sana, sambil mengamati pria dan wanita yang sibuk berjoged ria di lantai dansa di tambah dengan alunan lagu dari DJ yang handal.
"Hiikk.." Chan sudah mulai kehilangan kontrol atas dirinya, dia tak berhenti cegukan karena alkohol itu sudah mengambil alih kewarasannya.
Chan meletakkan kepalanya di meja, dengan tangan yang masih setia memegang gelas sloki yang berisikan Vodka. Chan memejamkan matanya sejenak, dan setelahnya dia membuka matanya lagi dan tertawa pelan. Bicara melantur sambil menunjuk nunjuk wanita yang masih setia berjoged joged di sana.
"Gue capek! Hiikk.. gue gak punya waktu buat senang senang. Hidup di atur atur, ternyata jadi pemimpin gak seenak yang di bayangkan. Gue mau pacaran tapi gak boleh hiikk.. arrrrggghhhh...." Chan membanting gelas yang di pegangnya ke lantai, membuat salah satu pelayan Bar yang sedang melintas untuk mengantarkan minuman terkejut.
"Ada apa tuan?" Tanya pelayan tadi, raut wajahnya khawatir melihat Chan. Dia fikir Chan kesakitan atau apa.
"Hiikk.. jauh jauh sana. Pergi..!" Bentak Chan.
"Apa tuan punya nomor kerabat yang bisa saya hubungi untuk menjemput tuan di sini? Nampaknya anda sudah mabuk" tanyanya lagi baik baik, tapi Chan malah menarik tangan sang pelayan itu teramat kuat dan membuatnya terduduk di pangkuan Chan.
"T-tuaan le-lepaskan saya. Saya hanya ingin membantu tuan!" Ronta sang pelayan pria itu, tapi Chan malah memajukan wajahnya tepat di depan wajah pelayan yang meronta tadi. Chan mengecup bibir pemuda tadi, membuat pemuda itu membolakan kedua matanya. Dia terkejut atas tingkah Chan, dan juga itu adalah first kissnya.
Plaakk!
Wajah Chan terpaling ke kiri, saat pemuda tadi melayangkan tamparannya. Pemuda tadi juga terkejut, dia refleks karena merasa di lecehkan padahal niatnya membantu Chan agar bisa pulang dengan selamat.
Chan geram, dia menyeret pemuda tadi dan membawanya keluar. Tak lupa menyelipkan beberapa lembar won di atas meja sebagai bayaran atas minumannya.
Pemuda itu tentu menolak, dia mencoba melepaskan diri dari cengkraman Chan. Chan tak sadar dengan apa yang sudah dia lakukan, bahkan Chan tak memikirkan bagaimana nasibnya kedepan. Entahlah, malam itu seperti bukan Bangchan yang biasanya.
***
Positif
Satu kata yang berhasil membuat dunia pria manis ini rasanya berhenti, dia memang merasa kurang enak badan kurang lebih seminggu ini. Kim Seungmin, pria manis ini sudah tidak lagi bekerja sebagai waiters di Bar karena masih trauma akan kejadian malam itu. Ya, dialah pelayan yang di lecehkan Chan malam itu. Dia di bawa ke hotel dan malam itu mereka menghabiskan malam panjang mereka.