Part 2

8 2 0
                                    

Makanan yang kami pesan datang. Sepiring chili lobster lima ratus gram lengkap dengan sajian pelengkapnya sudah terhidang di atas meja, ditambah dengan dua gelas iced lemon tea.

"By the way, gimana cara kamu nanti bilang sama istrimu kalau kita ke Hawaii? Apa kamu terus terang?" tanyaku berlagak pilon.

"Itu sama saja bunuh diri, tol ...." Kata yang terakhir tak dilanjutkan. Sam tipikal orang yang gampang sekali mencela orang lain yang dia anggap bodoh. Namun dia langsung menyadari kata-kata yang siap meluncur dari mulutnya akan berdampak buruk bagi hubungan kami.

"Leransi." Aku melanjutkan kata terakhirnya yang terputus.

Kami tertawa berderai. Penggalan kataku mencairkan suasana. Sembari mencicipi hidangan, aku kembali bertanya. Kali ini lebih berhati-hati, takut kalimatku akan membuatnya kembali meradang.

"Lantas apa yang kau katakan pada istrimu? Aku tak mau kau berpikir bahwa aku yang membuatnya tahu tentang hubungan kita ini."

Dari balik sakunya, kembali dia keluarkan ponsel pintar. Sejurus kemudian jemarinya yang lincah telah menemukan apa yang akan ditunjukkan padaku. Mataku terbelalak. Lidahku berdecak kagum. Aku menggeleng-gelengkan kepala, tak habis pikir dengan rencana yang dia lakukan.

Sebuah tiket jurusan sebuah kota telah dipesan pada tanggal dan jam yang sama. Ternyata untuk mengelabui istrinya, dia rela merogoh kantongnya untuk membeli tiket yang tak akan dia ambil. Tentu saja istrinya akan mengira bahwa kepergiannya kali ini adalah ke kota itu, bukan ke Hawai. Toh di sana Mas Sam juga memiliki sebuah perusahaan tambang batu bara.

"Kamu memang 'brilliant', Mas!" pujiku.

"Aku tak kan sesukses sekarang kalau aku bodoh," tandasnya jemawa.

Jujur aku tak suka saat dia berlaku sombong seperti itu. Walau yang dia katakan ada betulnya. Namun aku tak mungkin mengatakan ketidak sukaanku ini, 'kan? Lebih baik aku ikut tertawa bersamanya dan melanjutkan makan kami dengan lahap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KECELAKAAN PESAWATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang