The Secret Shila [END]

Chapter 30

🎼Punch-Done For Me🎼

Happy Reading

*

*

*
"Kini kisah antara kita sudah selesai. Selamat menempuh hidup baru bersama orang yang kamu cintai."

_Shila Nashyta Winata_

***

Shila memakai dress berwarna putih. Ia memakai make up sederhana. Shila tampil cantik dipernikahan Athur.

Shila menghembuskan napasnya. Ia berusaha menguatkan tubuhnya sebelum masuk ke rumah Athur. Tempat Athur dan Viola melangsungkan pernikahan. Ini terasa begitu sakit. Sekuat tenaga Shila berusaha tetap tegar.

Shila mulai melangkah ke dalam rumah Athur dengan langkah ragu-ragu. Shila mulai tersenyum. Ia harus terlihat bahagia di pernikahan Athur.

Rumah Athur dihias begitu mewah. Banyak orang penting yang datang ke sana. Juga teman-teman Athur. Gibran, Arya, Reno, bahkan Alana, Nara, dan Zanna mereka ada di bagian paling depan. Dekat dengan mempelai pria dan wanita.

Shila hanya berdiam diri di paling belakang. Ia menatap sendu Athur dan Viola dari kejauhan. Athur terlihat begitu tampan dengan jas putih yang ia gunakan. Viola juga terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang ia gunakan. Viola juga memakai mahkota pengantin dari berlian yang membuatnya semakin cantik. Pernikahan Athur dan Viola benar-benar diadakan sangat mewah dalam segala hal.

"Baiklah untuk para tamu undangan silahkan duduk di tempat yang sudah disediakan," ucap MC.

Shila tetap berdiri di tempatnya.

"Inilah saat yang kita tunggu-tunggu, ijab kabul akan segera dilaksanakan."

Athur dan Viola mulai bersiap di tempatnya. Begitu juga keluarga Athur dan Viola dan juga penghulu dan saksi.

Penghulu mulai bersiap mengatakan kalimatnya. Ia lalu menjabat tangan Athur.

"Bismillahirrahmanirrahim. Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Athur Erlangga bin Leon Theodore Erlangga dengan Viola Angelina Gavilan Binti Almarhum Andrea Fanco Gavilan, dengan maskawin seperangkat alat sholat, satu rumah, dan uang tunai dua ratus miliar, dibayar tunai," ucap penghulu.

Athur menarik nalasnya dan mengucapkan. "Saya terima nikah dan kawinnya Viola Angelina Gavilan binti Almarhum Andrea Fanco Gavilan dengan maskawin tersebut dibayar tunai." Athur mengucapkannya dengan lancar dan lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya penghulu.

"Sah."

Detik itu juga air mata Shila lolos begitu saja. Jantungnya seperti berhenti berdetak untuk sesaat. Hatinya terasa ditusuk-tusuk berjuta jarum. Dadanya merasa sesak, hatinya sangat perih. Perlahan Shila mundur dengan goyah. Kakinya terasa begitu lemas. Apalagi saat melihat Athur mencium kening Viola. Saat itu juga Shila tak sanggup lagi melihat semuanya.

Shila berlari keluar dari rumah Athur. Begitu sampai di luar, Shila langsung menangis mengeluarkan semua rasa sakitnya. Untung saja di luar sepi, tidak ada siapa-siapa.