"Hati-hati!" Ujar Minho sambil mengantar pria itu menuju ke arah pintu depan. Chan tersenyum tipis lalu dia melambaikan tangannya pada Minho.
"Kita akan bertemu lagi kan?" Tanya Chan. Minho menganguk pelan, tapi dia tak tahu apa mereka akan bertemu lagi nanti setelah Chris datang.
Saat pria itu pergi, Minho masih memandanginya. Dia mengingat pernyataan cinta dari pria itu. Apa dia berusaha mempermainkan Minho sama seperti saudara kembarnya?
🦋🦋🦋
"Hai! Bangun kau!" Suara itu membuat tidur Minho terusik. Saat membuka matanya Minho melihat Chris sudah berdiri di samping ranjangnya dengan telanjang dada. Melihat itu Minho langsung bangun dan duduk.
"Ada apa?" Tanya Minho sambil meneguk salivanya, tangannya saat ini sudah mulai gemetar hebat.
"Ayo ke kamar ku!" Seru pria itu dengan wajah datarnya. Minho menoleh ke arah jendela, ternyata saat itu masih malam.
Melihat Minho masih diam saja, Chris langsung menarik tangan pria itu dan menyeretnya ke luar.
"Tolong jangan apa-apakan aku" Minho berusaha memohon pada pria itu.
"Lakukan saja kewajiban mu" ujar Chris seketika hal itu membuat Minho semakin menegang, dia tahu apa yang pria itu akan lakukan padanya.
Minho terjatuh saat pria itu melempar dirinya ke dalam sana. Dengan susah payah bangun mencoba untuk keluar dari sana. Tapi Chris langsung mengunci pintu agar pria itu tidak bisa kabur.
"Tolong lepaskan aku, aku bersumpah akan menjadi pembantu mu selamanya. Tapi tolong jangan lakukan itu" kata Minho. Chris tersenyum miring lalu dia mendekat dan menjambak rambut pria itu.
"Sampai mati pun aku tidak akan pernah melepaskan mu" kata pria itu. Minho kembali menangis.
"Hmmm saat aku pergi aku rasa kau bersenang-senang dengan si Bang Chan itu ya. Apa kau menyukainya?" Tanya pria itu lagi. Minho menggeleng pelan.
"Sakit" rintih Minho, Chris lalu melepaskan rambut pria itu.
"Jika kau mau, aku akan memberikan mu padanya. Tapi kau harus bersedia ku pakai kapan pun. Bagaimana?" Tanya Chris sambil menyunggingkan senyuman jahat itu.
Minho menggeleng dia tidak ingin apapun. Dia hanya ingin pulang saja.
"Aku ingin pulang" kata Minho lagi.
"Aku rasa dia menyukaimu" ujar Chris.
"Aku juga menyukainya" teriak Minho asal. Mendengar itu Chris menoleh pada pria manis itu. Lalu suara gelakan tawa mulai terdengar dari bibir pria itu.
"Sudah aku duga" kata pria Bang itu sambil menjongkok di depan Minho.
"Baiklah saat aku sudah puas dengan mu, aku akan memberikan dirimu padanya" kata Chris sambil membelai pipi si manis.
"Walaupun wajah kalian mirip, tapi sifat kalian sangat berbeda. Chan baik sedangkan kau jahat. Dia lembut dan kau kasar. Aku benci kau" kata Minho. Dia lalu menepis tangan pria itu darinya.
"Ternyata kau sudah sama dengan kedua orang tua ku" kata Chris lalu dia langsung kembali menjambak rambut Minho dan menyambar bibir pria itu. Minho berusaha untuk meronta, Chris benar-benar melakukannya dengan kasar hal itu membuat Minho menjadi kesakitan.
Pria Bang itu melepaskan baju Minho dengan tangannya yang lain. Dan dia melakukan itu pada Minho.
Byurrr
Saat air dingin itu mengenai kulitnya Minho langsung bangun. Dia baru sadar saat ini dirinya tengah ada di kamar mandi.
"Sudah bangun rupanya padahal aku belum puas semalam. Jangan pingsan lagi seperti tadi malam, jika itu terjadi" Minho menutup mulut pria itu.
"Lakukan sesuka mu" Dia mengatakan itu dengan wajah pasrahnya.
Chris langsung masuk ke sana, dia menautkan bibirnya pada pria itu. Minho hanya diam saja saat itu mensetubuhi dirinya tanpa kelembutan hanya ada Hawa nafsu saja darinya.
Setelah selesai Chris keluar dari sana meninggalkan Minho di sana dengan kondisi yang sangat berantakan.
"Aku sudah seperti sebuah barang sekarang" kalimat itu keluar berbarengan dengan tetesan air mata.
🦋🦋🦋
"Huekkk"
Minho mengeluarkan semua isi perutnya lagi itu. Sejak kemarin dia muntah terus dan merasa mual.
"Apa asam lambung ku kambuh lagi?" Gumamnya, tapi jika dipikir-pikir dia sudah makan teratur walaupun jumlahnya sedikit.
"MINHO!!" Teriakan itu membuatnya terkejut, dia lupa saat itu dia tengah memasak sup. Pria itu langsung menyiram kloset dan keluar dari sana.
Plaakkk
"Apa kau ingin membakar rumah ku?" Chris menampar pipi pria itu sampai merah. Minho menunduk dan diam, sama sekali dia tak ada niat seperti itu.
"Lakukan pekerjaan dengan benar" Kata pria Bang itu lagi.
Minho merasa mual itu kembali muncul, dia menutup mulutnya dan berlari kembali ke kamar mandi.
"Huekkk"
Mendengar itu Chris menyusul Minho ke sana.
"Berani kau pergi saat aku masih berbicara?" Kata pria itu di depan pintu kamar mandi. Chris melihat Minho tengah menjongkok di depan kloset. Dia lalu mendekat ke arah pria itu.
"Jangan bilang kau hamil" kalimat itu membuat Minho terkejut. Dia langsung menggeleng pelan.
"Tidak mungkin" ujar pria manis itu.
"Aku tidak mau punya anak dengan mu" kata Chris kesal.
Minho duduk diam di depan pintu depan. Dia memikirkan apa yang Chris katakan tadi pagi. Apa dia hamil? Ini tidak mungkin? Jika iya apa yang akan Chris lakukan padanya?
"Tidak mungkin Minho" dia berusaha menepis pikiran itu. Tapi Minho masih gelisah karena itu.
Chris memberikan sesuatu pada Minho, ternyata itu adalah alat pengetes kehamilan.
"Cepat tes!" Suruh Chris. Minho berusaha menolak, karena dia yakin dia tidak hamil.
"Cepat! Kenapa kau sangat keras kepala? Aku lupa memakai pengaman saat berhubungan dengan mu sial" kata pria itu kesal. Akhirnya Minho mengambilnya dan membawa alat itu ke kamar mandi.
"Ini tidak mungkin" Minho seketika menangis melihat hasilnya. Dia ternyata positif hamil dan itu adalah anak dari pria kasar itu.
"Bagaimana ini?" Gumamnya.
"Hai! Apa sudah keluar? Cepat bawa padaku" Chris ternyata menunggunya di luar saat itu.
"Apa ini? Kau" Chris menatap Minho yang sedang menunduk di depannya.
"Gugurkan!" Kata pria itu dengan cepat. Minho membangkitkan kepalanya mendengar itu.
"Ini anak mu" kata Minho. Chris lalu membuang alat itu ke lantai.
"Hai! Aku bilang gugurkan apa kau tidak mengerti?" Pria itu mencekek leher Minho.
Namun Minho masih menolak, karena itu tidak hanya anak Chris tapi juga anaknya. Bagaimana bisa dia tega membunuh anaknya sendiri.
"Jika kau tidak mau, aku yang akan melakukannya" ujar pria Bang itu.
"Tidak! Tolong bunuh aku saja, jangan bunuh anakku" kata Minho menangis, Chris benar-benar tidak bisa berpikir jernih. Dia benar-benar sangat marah saat ini.
"Gugurkan!!! Jika keluarga mu masih ingin hidup turuti apa yang aku katakan" kata pria itu sambil menatap Minho tajam.
Dari sejak mengetahui Minho hamil, Chris semakin menyiksa pria itu. Apalagi Minho terus menolak untuk menggugurkan janin itu.
"Sudah aku kedinginan" kata Minho, tapi Chris masih menyiramnya dengan air es itu.
"Aku tidak akan berhenti sampai kau menurut" kata Chris.
"Tolong jika kau tidak mau, kirim saja aku pada Chan" kata Minho.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME ! || BANGINHO✔
FanficNote: Sebelum baca wajib follow akun author BANGINHO FANFICTION Minho melakukan penghianatan yang tidak dapat diampuni oleh seorang Christopher Bang. Membuatnya mendapatkan penyiksaan di setiap harinya. "Tolong ampunilah aku" - Minho. WARNING ⚠️ -B...