Hutan Olairander, sebuah hutan yang terletak di bagian selatan kerajaan Erteramie. Sebuah kerajaan yang begitu besar dan megah. Namun bagaimana dengan hutan itu sendiri?
Manusia berkata bahwa hutan Olairander adalah sebuah hutan terkutuk akibat kejahilan seorang Dewa yang membuat Dewa lainnya murka. Manusia berkata bahwa Dewa itu iri kepada manusia hingga ia memutuskan untuk membuat manusia menderita. Manusia yang berhasil selamat dari murka para Dewa pun menuliskan kisah itu dan membuatnya menjadi sebuah legenda.
Namun apakah itu kebenaran yang sebenarnya? Tidak ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi di dalam hutan itu, dan siapa saja yang akhirnya tinggal di dalam hutan itu. Legenda berkata bahwa mereka yang tinggal di hutan itu adalah anak sang Bumi, Bulan, Bintang, dan Semesta, entah itu benar atau salah tidak ada yang mengetahuinya. Sebagian legenda lagi berkata bahwa hutan itu di huni oleh keturunan para dewa yang sempat datang ke hutan itu. Sekali lagi tidak ada yang mengetahui kebenarannya.
Seorang wanita tua yang hidup di kerajaan Erteramie bahkan diduga menjadi gila akibat hutan itu. Setiap hari wanita itu menyanyikan sebuah lagu yang sama secara berulang-ulang. Terkadang dirinya berteriak kepada beberapa orang yang lewat di hadapannya.
Tak ada yang berani untuk untuk mendekati wanita itu. Tidak ada yang berani untuk mengusirnya. Semua orang menjauhinya. Wanita tua itu berkata bahwa ia menyanyikan lagu yang semesta berikan. Tak jarang ia berkata bahwa dirinya menyanyikan lagu yang para dewa katakan pada dirinya.
Semua orang mengira bahwa wanita tua itu gila. Namun tak jarang ucapan wanita tua itu menjadi kenyataan. Berulang kali wanita itu sempat diduga sebagai penyihir hitam karena jatuhnya jiwa mereka yang mengganggap omongan wanita tua itu hanya bualan semata.
Peperangan antar dua kerajaan, percobaan pembunuhan pangeran kedua, jatuhnya rumah Kerseyn akibat pertentangan para pewaris, dan masih banyak lagi. Wanita tua itu cukup mengerikan. Layaknya apa yang terjadi hari ini.
Wanita tua itu bernyanyi dengan lantangnya di hadapan orang-orang yang memilih untuk mengabaikannya. Mereka memilih untuk berpura-pura tak melihatnya daripada harus berurusan dengannya. Kau boleh memanggil mereka kejam jika kau mau.
"The child of goddess is born
The foolish one didn't know it
He hurt the child
He hit the child
He make the goddess cryOrang-orang menutup telinga mereka. Bagaimana bisa wanita tua itu bernyanyi sekeras itu. Semua orang berharap agar wanita tua itu diam. Mereka berharap pada satu hal yang sama, mereka tak perduli apakah wanita tua itu hidup atau tidak. Mereka hanya ingin agar dirinya diam dan menutup mulutnya untuk berhenti bernyanyi.
Punish him, punish him
The universe hate him
A black future will happen
The goddess are angryBeberapa orang mengumpat dalam diam, terutama mereka yang berada tak jauh dari si wanita tua. Seandainya saja mereka lupa akan siapa wanita itu mungkin mereka akan menghabisinya sejak dahulu.
Punish him, punish him
They think a same idea
Give him no mercy for his sin
Death will be better for him."Wanita tua itu terus bernyanyi walaupun orang-orang mengacuhkannya. Tiba-tiba nyanyian itu terhenti tanpa peringatan. Orang-orang memusatkan perhatian mereka demi mencari tau apa alasan si wanita tua berhenti bernyanyi.
Oh betapa mereka memiliki perasaan yang berkecamuk. Di satu sisi mereka bahagia dengan fakta si wanita tua terdiam. Di sisi lain mereka kesal karena penyebab si wanita tua berhenti adalah seorang anak kecil memberikan sebuah roti padanya.
Para warga memiliki sebuah aturan yang berlaku dengan ketat. Mereka dilarang untuk memberikan si wanita tua makanan ataupun minuman. Mereka berharap dengan kurangnya asupan makanan dan minuman dapat membuat si wanita tua berhenti. Namun mereka tak pernah menemukan si wanita tua kelaparan atau memohon untuk segelas air. Setiap hari ia selalu memiliki makanan dan minuman yang cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Middle Of Forest
FantasyMereka bilang hutan itu dipenuhi oleh kutukan. Dikatakan bahwa hutan itu awalnya penuh dengan berkat pada dewa. Mereka berkata bahwa suatu hari seorang Dewa yang merasa iri pada manusia memutuskan untuk menciptakan sebuah rencana untuk menghancurkan...