Eyes (1)

1K 85 16
                                    

"Dahyun-ah, ayo bangun. Sudah pagi"

Dahyun menutup kepalanya dengan bantal, "Nanti, aku masih mengantuk. Lima menit lagi."

"Dahyun, ayo bangun. Kamu tidak ingin mengunjungi makamku?"

"Berhentilah bercanda Myoui Mina, bagaimana bisa kamu bilang begitu kalau kamu saja ada di sini" ucap Dahyun dengan tetap menutup kepalanya dengan bantal.

"KIM DAHYUN BANGUN!!!"

Dahyun merasakan gebukan bantal di kepalanya. Ia kaget bagaimana bisa Myoui Mina, kekasihnya yang lemah lembut itu menggebuk dirinya dengan bantal.

Dahyun membuka matanya dan menemukan Bundanya ada di kamarnya, "Bunda kenapa ada di sini? Minari mana?"

Taeyeon, Bundanya Dahyun, menaikkan salah satu alisnya bertanya, "Kamu pasti memimpikan Mina lagi?"

"Mana mungkin aku bermimpi. Mina tadi di sini. Tapi dia aneh, dia bertanya padaku apakah aku tidak ingin mengunjungi makamnya," ucap Dahyun bersikukuh bahwa dia tidak bermimpi.

"Dahyun, kekasihmu itu sudah meninggal dan hari ini adalah hari peringatan kematiannya yang kelima. Sepertinya kamu memimpikan kekasihmu itu setiap hari peringatan kematiannya tiba ya," ucap Taeyeon tidak tega.

"Bun..." Dahyun tercekat.

Myoui Mina, kekasih Dahyun, meninggal lima tahun karena menderita penyakit autoimun yang menyerang beberapa organ di tubuhnya. Hari ini, tentu saja Dahyun akan mengunjungi makam kekasihnya itu dengan mengenakan setelan kotak-kotaknya, hadiah terakhir yang diterima Dahyun dari kekasihnya itu.

Dahyun melihat setelan kotak-kotaknya digantung di gagang lemari, "Bunda yang menyiapkannya?"

Taeyeon tahu apa yang dimaksud oleh anaknya itu mengangguk, "Iya, sekarang kamu mandi dan bersiaplah ke makam Mina."

Ketika melihat Bundanya meninggalkan kamar miliknya, Dahyun masuk ke kamar mandi.

***

Dahyun selesai mandi dan telah mengenakan setelannya itu

Demi kamu, aku mengenakan setelan ini lagi Minari. Kamu suka kan kalau aku pakai setelan ini? batin Dahyun.

Dahyun turun ke lantai bawah dan menemui Bundanya yang telah menyiapkan bekal untuknya. Taeyeon menyerahkan lunch bag pada Dahyun, "Ini, nikmatilah bersama Chaeyoung-ie di kantor."

Chaeyoung adalah sahabat Dahyun sedari kecil. Mereka berdua bagaikan pinang dibelah dua meskipun mereka memiliki orang tua masing-masing. Saat SMA mereka bercita-cita membuka kantor desain dan foto mereka sendiri.

Setelah lulus kuliah, mereka mewujudkan cita-cita mereka. Chaeyoung adalah desainer grafis sedangkan Dahyun adalah seorang fotografer di kantor mereka sendiri yang mereka namai Bros Design & Photo.

Dahyun mengambil lunch bag dari tangan Bundanya lalu mencium pipi kanan dan kiri Bundanya. "Terima kasih, Bun."

Dahyun bergegas menuju mobilnya dan mengendarai mobilnya menuju pemakaman.

***

Setengah jam mengendarai mobilnya, Dahyun sampai di area pemakaman, lalu ia langsung menuju makam Mina.

Di makam Mina sudah ada Ayah dari Mina, Myoui Akira.

Dahyun membungkuk memberi salam dan tersenyum, "Maaf Ayah, saya terlambat."

Akira hanya tersenyum menampakkan senyum gusinya, "Tidak apa, Dahyun. Setidaknya kamu sudah mau datang ke mari di tengah jadwal sibukmu."

Senyum yang sama dengan Mina. Like father like daughter huh, batin Dahyun.

Anthology: MiHyun & SaiDaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang