Part 5 ( shonichi)

51.1K 813 7
                                    

Alarm di nakas sudah berulang kali memanggilku. Dan berulang kali juga aku mematikannya entah yang keberapa kali.Badanku remuk , capek ,letih menjadi satu. Aku ingin menghabiskan hari ini di kamar tidur. Tapi suara Willy menusuk gendang telinga ku.

"Bangun ... Lo itu cewek jam 10 belum bangun "

"emm" gumamku.

"Dasar keturunan kebo" Aku malas berdebat lebih enak tidur lagi. Tapi aku merasa tubuhku ada yang mendorong. Brukk jidatku tepat berciuman dengan lantai.

"Apaan sih lo ? gue capek tau " Aku mengelus jidatku .

"Buatin gue sarapan dong laper. lo kan istri gue" pintanya.

"Iya gue istri lo tapi bukan pembantu lo!" Desisku. Tapi malang tubuhku diangkat olehnya bukan keatas ranjang tapi ke dapur. Ya ampun ngarep banget sih aku.

Aku membersihkan muka dan membuatkan Sarapan Suami labilku ini. Tiba-tiba lengan kokoh memeluk dari belakang membuatku tidak konsen.

"Lepas nggak ? atau gue bikin buntung tanganlo ?" ancamku.

"Morning kiss dulu" bisiknya. Nafasnya menghembus dileherku membuat sensasi yang tak bisa digambarkan.

"Ini cium !" aku mengarah kan panci kepadanya. Dan willy menepis panci itu membuat suara gaduh.

"Lo sak--" Willy menempelkan bibirnya dan menahan tengkukku. kemudian bibirnya bergerak , lidahnya menyapu semua isi mulutku. Refleks aku mengeratkan lenganku di lehernya agar tidak goyah. Kenapa denganku ? harusnya aku bunuh Willy bukan mengikuti permainannya.

Ciuman willy membuatku gila dan aku mulai membalas ciumannya. Tangan willy berpindah meremas bokongku kemudian mengusap-usap punggungku. Tangannya mulai nakal menyelinap dibalik kaos oblongku lalu aku mendengar suara teriakan .

"Willy .. Naira ya ampun kalian ! cepat pergi ke kamar " Suara Bundaku mengagetkanku.

"Tadi aku kira suara gaduh apa didapur eh ternyata kalian foreplay disini" bunda Affa menimpali.

"Bunda kapan datang ?" Tanya willy santai sedangkan aku tertunduk malu. Jangan tanya kenapa bunda bisa masuk, aku memberinya kunci cadangan serta password.

"Hampir 10 menit. Eh itu kenapa jidatmu Sayang?" Tanya bunda Affa padaku.

"Oh tadi kejedot lantai Bun" Jawabku nyengir

"halah kamu kaya gak tau aja Fa. Itu BDSM, anak sekarang suka main BDSM" Lanjut Bundaku.

"Apaan sih bund orang kita semalem ga nga--"

"Kita ga main sekali bun hehe mau kerja rodi bikin cucu buat bunda" Willy memotong ucapanku dan ku injak kakinya lalu kucubit perutnya. Apaan coba My Brondong cabul ini Dasar !!!

Matahari tepat berada di atas kepala. Terik matahari pukul 13.00 panas layaknya di neraka. Ah Naira kaya pernah ke neraka aja ! amit-amit jangan.

"Mau kemana ? " Tanya Willy

"Bukan urusan Lo !"Jawabku acuh lalu melenggang pergi.

"Gue suami lo hargain gue dikit kenapa ? " suaranya meninggi dan cekalan ditanganku sangat kasar membuatku kesakitan. Alarm tanda bahaya berbunyi dia marah mungkin dia mulai lapar.

"Gue mau ketemuan sama Felly my brondong husband"

"Yaudah barengan aja " Tanpa meenunggu persetujuan dariku . Willy mengemudikan audy carnya dijalanan. Aku mengambil cokelat di tasku dan menyodorkan ke Willy. Willy tersenyum.

"Nih makan ! lu rese kalo laper" Sedetik senyuman di bibirnya hilang. Hah memang aku ini korban iklan, korban sinetron tapi ya sudahlah gak dosa kan.

Cit.... suara rem berdecit. Willy turun dan aku mengekornya . Ini kan belum sampai kok sudah berhenti.

"Eh kak Willy, mobil aku di bengkel. Aku boleh numpang gak " Pinta gadis bernama siapa ya aku lupa, kalau gak salah kei kei gitu .

"Uhuk.. Perasaan taksi banyak yang lewat, tuh masih ada bajaj , ojek. Apa perlu gue panggilin?" Ucapanku membuat kedua bola mata keikei itu membesar ! 'Apa lo lihat-lihat ? ayo kalau main plototoan gue jabanin' mataku memancarkan aura negatif.

"Ayo kei masuk" Suara Willy membuat gadis itu tersenyum kemenangan. Willy membukakan pintu mobil untukku tapi sedetik kemudian Gadis tidak bertata krama itu nyelonong dan menapakkan bokongnya disebelah Willy.

Aku merasa terhina disini, aku kan istrinya ? Ah sudahlah aku nggak ada rasa juga.Tapi sejak ciuman kemarin rasanya aneh seperti Narkotika yang mencanduku.

"Duh seneng deh bisa duduk disamping kakak" Gadis tidak tahu malu itu bergelayut manja di lengan Willy. Membuat darahku naik di puncak kepala.

"Kei lepas. kaka ga bisa konsen, lagian ada istrinya kakak. Kamu yang sopan dong " Gadis itu tidak mengindahkan kata-kata Willy. Membuatku geram, panas hati di tambah panas nya jakarta.

"STOP !" perintahku.

"Kok berhenti disini kan belum sampai ? "Tanya Willy.

"Gue mau turun ! ogah banget dijadiin kambing congek. Gue barengan Rangga aja ! " Aku menjauh dari mereka, Melangkahkan kaki mendekati kantorku. Aku hanya beralasan karena tidak mungkin aku menyuruh Rangga mengantarkanku.

Setelah melihat AudyCar Willy melenggAng jauh, Aku menyetop taksi. kenapa aku jadi bodoh begini ya ? Sama aja aku memberi ruang Keikei itu berdekatan dengan Willy. Dasar bodoh !

Ku langkahkan kaki memasuki Kafe tempat janjian ini. Menunggu Felly lumayan bosan, aku putuskan meneruskan Novelku 'Sakura no Ochiru' berarti Bunga sakura gugur. Berisi kisah Remaja yang dihianati oleh kekasih dan sahabatnya. Dan akhirnya memilih jepang sebagai tempat pelarian. Dia berniat menutup hatinya , tapi akal tak sejalan dengan hati. Dia menyukai sahabat barunya yang entah dia menyukai atau tidak. Ini Novel yang sulit, semua latarnya tentang jepang.

Wanita didepan ku menghempaskan bokongnya dengan kasar. Mulutnya tak henti mengoceh, mengumpat.

"Lo kenapa sih ? PMS?"Tanya ku

"Apaan sih . Gue sebel tau gak "

"Nggaklah Lo kan belum cerita" jawabku polos.

"Gue ketemu cowok. Oke lumayan sih, tapi resenya itu gak ketulungan ! udah hampir nabrak gak minta maaf. Gimana gak sebel coba? " Jelasnya beruntutan layaknya kereta api yang melintas.

"Kita selalu sama ya , gue juga lagi sebel sama Brondong itu ! dia mesra-mesraan sama cewek keikei itu didepan mata gue"

"Lo cemburu? " Tanya Felly menyelidik. Apa benar aku cemburu? tidak secepat ini . Mungkin aku merasa tidak dihormati sebagai istrinya.

"Apaan sih lo ! nggak lah"

Elakku. Tapi bukan Felly namanya kalau menyerah.

"Alah ngaku aja. Teganya hatimu.. Sadisnya caramu.. Di depan mataku kau sedang bercumbu... Sakitnya tuh disini di dalam hatiku.." Tuhkan Felly rese banget. Aku mengambil secuil Roti dan ku sumpalkan di dalam mulutnya.

"Rasain lo keselek deh lo, Makanya diem " Aku tertawa melihat Felly terbatuk - batuk. Sedikit hiburan untuk hatiku yang panas.

Vote dan comment oke..
konflik belum muncul..
sorry typo

My beloved cousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang