Sudah ribuan hari berlalu sejak kita berkenalan,
Namamu masih familiar di ingatanku,
Masih sering ku jadikan obrolan bersama temanku,
Masih sering ku jadikan tujuan dari semua mimpiku,
Masih sering ku paksa lekat di dalam ingatanku.Ingatan tentang, kenapa kamu lebih memilih mengabaikanku dibanding melampiaskan amarahmu,
Tentang kenapa, kamu lebih memilih menemaniku saat aku kesulitan tidur, dibanding bermain game kesayanganmu.Kamu tidak pernah bilang betapa kamu sangat mengagumiku,
Namun, potret diriku di ponselmu terlalu familiar jika hanya sekedar ketanpasengajaan.Kamu tidak pernah bilang betapa kamu sangat ingin menemuiku,
Namun, tawaran untuk menjemputku terlalu akrab jika hanya sekedar takut aku sendirian.Bahkan setelah kepergianmu, ingatan-ingatan itu masih terlalu lekat di ingatanku, menjadi boomerang yang bahkan membuatku tak mau pergi dari sana.
Masih ingin mencari celah untuk kita tetap bercengkerama, untuk kita saling mereda luka.
Aku sangat payah perihal melupakanmu, masih keras kepala mencari keberadaanmu, yang bahkan kamu sendiri tidak mau tahu keberadaanku.***
-katapatia 16'8'21
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG USAI, TANPA MEMULAI
PoesíaPerjalanan panjang ini, akan kutempuh sendirian. Tanpamu dan seluruh kenangan. Agar di kemudian hari, namamu tidak familiar lagi di telinga ku. Besok-besok kamu akan paham, siapa yang memperhatikanmu dari kejauhan tanpa henti, siapa yang mencintaim...