Chapter 02

38 18 5
                                    

Hai 👋 Selamat pagi
aku lanjut aja ya cerita nya .
Happy Reading

...

Sementara Eunbi sudah menahan seluruh umpatan di otaknya. Si jay itu,,, dia yang menabraknya tadi.
“then please sit on the empty chair “
Untungnya mereka sudah fasih bahasa Inggris, kalau nggak mungkin guru ini sudah mereka gigit.
Pelajaran berlangsung dengan tenang, meskipun sesekali terdengar bisik bisik tentang murid baru ini.
“ Hei Lee Eunbi,,, kau ingin melahap mereka?”
Eunbi tersadar lalu melirik jieun.
“Dia yang menabrakku, kenapa harus satu kelas”
Jieun menatap seseorang yang duduk dua kursi di depan Eunbi.
“Auranya beda, aku merinding”
“Ah,,, sekarang kau jadi indigo?”
“Hei2,, yang di belakang,, Lee Eunbi, jieun ssi kenapa kalian mengobrol di pelajaran saya? “  Kata2 itu berbarengan dengan lemparan penghapus yang sialnya mengenai kepala Eunbi.
“Keluar dan berdiri dengan satu kaki,”
Tanpa banyak bicara dua sahabat itu keluar dari kursinya.
Di depan kelas.
“Jieun kaki aku sakit,,,” rengek Eunbi.
“Duduk aja, biar aku aja yang dihukum”
“Ututu so sweet,,, aku duduk ya”
Jieun tak menjawab, sebenarnya ia cukup senang bisa keluar. Aura anak itu benar benar mencekik.
Eunbi berdiri tepat ketika guru itu keluar. Ia berlalu begitu saja, Idih untung gak punya guru macam gitu. Gak mau ambil pusing juga, Eunbi dan jieun masuk kelas.

“Jieun kau melihat pulpen ku?”
Tanyanya sambil membolak balik buku.
“ Anieo”
Eunbi sempat menatap wajah sahabatnya,kok jadi lebih dingin ya?
“Jieun gwenchana?”
“Aku baik baik aja gak usah khawatir”
Eunbi mengangguk lalu mencari pulpen nya lagi.

“Ayah itu dia”
Eunbi keluar dari kursinya hendak memungut pulpen yang terjatuh  lantai. Belum ia ambil baru ngebungkuk pulpen itu sudah diambil.

“WTF,,, kenapa orang ini”
“Kau baru saja mengumpatiku?” Tanya pria yang tidak lain adalah Jay.
“Kembalikan itu balpoin ku”
Jay melihat balpoin di tangannya, “ ini punya mu?”
“Benar,,, kembalikan” jawab Eunbi masih dingin.
“ Kalau begitu ambil sendiri” Jay membuang balpoin itu kelantai tempat ia memungutnya tadi.
“Aigoo apa susah nya tinggal berikan saja”
“Kalau gitu pungut aja apa susahnya?”
“Hei,,, kau bahkan tidak minta maaf saat menabrakku tadi pagi, lutut ku lecet,,, setidaknya kau minta maaf”
“Aku gak liat, salah siapa kau begitu kecil, aku bahkan tak merasa menabrak sesuatu”
Jawab Jay cuek, bahkan terkesan tak peduli meskipun matanya sempat mencuri pandangan gadis mungil didepanya.
“ Aigoo,,, hei tuan yang sok keren, aku gak kecil kau saja yang terlalu pesat berkembang,,, “
Jay tersenyum miring lalu maju satu langkah ke depan Eunbi menyisakan jarak yang cukup dekat.
Mereka saling menatap tajam, tentunya pemandangan itu tak luput dari siswa siswi kelas. Malah jadi tontonan sejak tadi.
“Aku memang keren mengerti”
“Aww”
Eunbi memegang dahinya yang baru saja disentil Jay..
“Sakit bodoh!”
Eunbi balas dengan menginjak sepatu Jay.
“A,akh,, kau gila?” Pekik Jay
“ Aku rela disebut gila oleh orang tak berotak”
“Tak berotak? Aku?” Jay menunjuk dirinya sendiri.
“ Minggir aku mau ambil pulpen”
Eunbi mendorong Jay tapi malah ditahan.
“ Tarik dulu kata katamu”
Ucapannya sambil menggenggam pergelangan tangan eunbi.  Eunbi sementara menampilkan smirk nya.
“ Benar sekali, kau bukannya tak berotak, punya tapi gak dipakai, sudahlah, aku mau belajar”
Jay melepas tangan Eunbi lalu keluar dari kelas diikuti sunoo yang sedari tadi menahan tawanya melihat pertengkaran yang menghibur menurutnya.
“ Jay kau mau kemana?” Tanya sunoo berusaha menjejeri langkah Jay.
“Aku gak mau sekelas sama mahluk seperti itu” jawab Jay membuat sunoo kembali tertawa.
“Sudahlah, itu percuma. Ayo ke kelas, aku gak mau bolos di hari pertama ku” bujuk sunoo.
“Kenapa berhenti?”
Tanya sunoo lagi karena Jay yang tiba tiba berhenti.
“Kau tidak dengar?”
“Apa?,,,,” Sunoo Memejamkan pendengarannya.
Seketika matanya membulat.
“S, serigala Kenapa mereka kemari?” Tanya sunoo ragu.
“Panggil Hyung, aku akan mencari Keberadaan nya.”
“Jay,, kau bodoh hei!!!” Sunoo menatap Jay yang menghilang. Akhirnya memutuskan untuk menemui Hyung hyungnya.

KING OF THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang