Hanakotoba

152 6 0
                                    

"Apa kau bilang?! Di kalender Bumi, tanggal 29 Juli adalah ulang tahun Heika?!" Gunter, sang penasehat sekaligus guru Maoh ke-27, berkata kaget. Buku di tangannya hampir saja terlepas.

Pagi itu adalah pagi yang damai di Shinmakoku. Langit cerah sementara cahaya matahari tumpah ruah ke tanah.

Dan kedamaian pagi itu rupanya harus terusik dengan teriakan cukup histeris dari Gunter barusan.

"Iya"

Conrad dan Wolfram menjawab nyaris bersamaan. Suara mereka tenang, seolah itu bukan hal yang besar.

Kakak beradik itu baru selesai menikmati sarapan. Conrad menghirup tehnya perlahan, sementara Wolfram sedang menikmati sepotong kue keik stroberi, salah satu makanan penutup yang tersedia di atas meja.

"Apa, ternyata Gunter belum tahu, ya?" Wolfram berkata lagi sambil menyuapkan potongan keik dengan garpu.

"Dia dinamai Yuuri karena lahir di bulan Juli" Conrad berkata tenang.

"Benar juga, kau lah yang memberinya nama... " Gumam Gunter, sedikit cemburu. Wajahnya tampak tidak terima.

"Jadi, heika akan berulang tahun yang ke berapa?" Gunter bertanya lagi. Nada suaranya seolah menuntut jawaban segera.

"Ketika pertama kali datang ke sini, dia berusia 15 tahun. Jadi, dia akan berusia 16 tahun" Wolfram menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari kue yang sedang disantapnya. Kini dia telah memasuki piring kedua, sepiring kue bolu dengan saus cokelat. Wolfram memang sangat menyukai makanan manis.

"16 tahun adalah umur di mana mazoku ditetapkan menjadi dewasa. Semua orang di negeri ini harus merayakan kedewasaannya" Tiba tiba Gunter berkata serius.

Namun kemudian Gunter berkata lantang,

"Gunter sebagai penasehat raja akan menyiapkannya dengan sepenuh hati! Saya akan memberikan pesta ulang tahun yang terbaik untuknya!"

Dibayangkannya Yuuri yang kelak berterima kasih padanya. Terbayang di pikiran Gunter wajah rajanya yang tulus dan berwibawa.

Gunter pun segera pergi dari situ, ingin segera memulai aksinya.

"Bagaimana kalau kita rayakan di sini saja? Sayang, Yuuri sedang pulang ke Bumi" Wolfram berkata antusias. Di depannya terhidang es krim vanila, pencuci mulutnya yang ketiga pagi ini.

"Hmm... Ide bagus. Sepertinya kita bisa menyiapkan kejutan jamuan makan untuknya ketika dia datang" Conrad tampak berpikir.

"Hei Conrad. Aku sebenarnya heran. Sejak kapan Gunter mulai bertingkah berlebihan begitu, terutama kalau menyangkut Yuuri?" Wolfram menatap putra kedua itu heran.

"Hm? Ah, itu ya. Sejak heika datang pertama kali ke mari, dia memang berubah drastis. Aku ingat, dulu dia adalah instruktur yang hebat dan kejam... Sampai kemudian heika datang"

Conrad mengingat ingat sifat bekas gurunya itu di masa lalu. Siapa pun yang mengenal Gunter di masa itu pasti sepakat. Gunter itu instruktur pedang yang serius dan tegas. Dia hampir tidak pernah memberi kompromi pada muridnya, bahkan bila itu adalah anak kecil seperti Conrad dulu.

Namun kehadiran Yuuri telah mengubah sifatnya. Ah, bukan. Rasanya mereka semua pun berubah sejak Yuuri datang.

Ke arah yang lebih baik, tentu.

Dan karenanya, mereka ingin mengucapkan terima kasih. Dan sepertinya ini adalah momen yang tepat.

"Wolf, setelah ini apa jadwalmu?" Conrad menoleh pada adik bungsunya. Tehnya sudah habis.

"Tidak ada yang khusus. Sebenarnya setelah ini aku hanya ingin pergi mencoba pemandian air mawar. Kenapa?" Wolfram menjawab heran.

"Bagaimana kalau kita mencari hadiah untuk heika di kota? Kurasa kita juga harus menyiapkan kado. Kebetulan hari ini aku juga bebas tugas"

HanakotobaWhere stories live. Discover now