Malam hari kami para perempuan di kamar hotel
"Besok jadi yah Spa sama renang kan yah? Aku udah lama gak renang nih," tanya Kiki salah satu staff perempuan Naka Techno.
"Jadi dong, wajib yah mumpung perusahaan yang bayar," jawab Mita.
"Oh iya Kak Risa gimana di Naka, betah?" tiba-tiba tanya Nina salah satu staff perempuan.
"Alhamdulillah betah kok," jawabku singkat.
"Pasti betahlah yah Risa," Mita menambahkan.
"He he apasih Mita," kataku reaksi dari jawaban Mita.
"Kenapa-kenapa kok main mata gitu sih, kenapa ada rahasia apa antara kalian?" tanya Kiki.
"Kepo ih, kalian gimana di Naka betah?" menanyakan pada Nina dan Kiki.
"Gajinya emang gak gede sih, tapi jujur kita betah karena Mas Dana baik banget, dia udah punya pacar belum Kak Mita?" tanya Nina.
"Kok nanya aku sih?" jawab Mita sambil tersenyum.
"Kan Kak Mita asisten Mas Dana," jelas Kiki.
"Tanya langsung aja sama Mas Dana nya aku gak akan kasih tau," jawab Mita
"Kita kepo yah Kak Risa?" kata Nina membuatku bingung menjawab apa.
"Hah iya hehe," jawabku canggung.
"Gimana mau nanya langsung, malu lah sama boss nanya kayak gitu," kata Kiki.
"Mas Dana suka perempuan kayak gimana sih kak Mita?" tanya Nina.
"Kalian suka sama Mas Dana, mending jangan udah kalah duluan," jawab Mita.
"Hah, udah punya pacar yah, yaaaah gak ada kesempatan," jawab Nina bernada sedih.
"Iya gak ada yah, pacarnya orang mana Kak Mit?" tanya Kiki.
"Kalian kenal kok calon istrinya," jawab Mita membuat Nina dan Kiki melongo kaget.
"CALON ISTRI!" teriak Mita dan Kiki bersamaan.
"Siapa kak Mita, pernah ke kantor yah?" tanya Nina.
"Pernah ke kantor gak Ris?" tanya Mita mendadak membuatku kaget dan bingung menjawab apa.
"Hah apaan Mita, aku gak tahu," jawabku.
"Mau denger rahasia gak, tapi ini rahasia yah," kata Mita mengarah pada kami bertiga, aku hanya mengikuti reaksi Nina dan Kiki.
"Apa kak, apa rahasianya?" tanya Nina berbinar kalau menyangkut sebuah rahasia terutama rahasia kantor.
"Besok rencana Mas Dana mau lamar ceweknya," kata Mita, ternyata perkataanya bukan mengarah ke kami bertiga melainkan padaku.
"APA LAMAR!" teriak Nina dan Kiki.
"Lamar," jawabku pelan, aku tak mengerti maksud Mita, maksudnya melamar siapa, apakah aku, tanyaku dalam hati.
Nina dan Kiki sangat semangat dan ingin tahu akan maksud kata lamar yang dikatakan Mita. Namun membuatku berpikir. Apakah Dana akan melamarku, apakah serius akan hal itu.
Aku berpikir jika hal melamar itu betul terjadi, apa yang harus aku lakukan, aku harus menjawab Iya atau tidak yah. Pemikiranku berkeliaran jauh tanpa memastikan bahwa apakah yang dimaksud Mita itu benar aku.
Aku mencoba menghubungi Ibu, aku menelepon ibu ketika semua sudah terlelap tidur.
Aku keluar kamar dan pergi ke sebuah taman sekitar kamar. Aku berdiam diri dan melihat-lihat saja tak melakukan banyak hal. Cukup nyaman udara disana ketika malam hari. Lalu aku menelepon Ibu, namun ibu tak mengangkatnya, karena jam menunjukan pukul 09.30 sepertinya ibu sudah tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Again
RomanceRisa Analia sudah berusaha melupakan mantan suaminya Pradana Winaka. Mereka pernah menikah namun hanya selama 6 bulan dengan sebuah kebohongan yang dilakukan Laki-laki itu. Namun setelah susah payah Risa melupakan sosok mantan suaminya itu, kenapa d...