Elliot menggerutu kesal karena pekerjaannya harus diawasi oleh pria paling menyebalkan di seluruh dunia, Daniel. Dan sekarang, setelah akhirnya kontrak Jacky selesai, Elliot meminta Jacky untuk merayakan bersama yang lainnya sebagai bentuk terimakasih. Akan tetapi, lagi-lagi Daniel mengacaukannya. Bukannya Jacky yang datang ke pestanya, tapi Daniel yang datang.
"Kau tidak perlu merasa begtu gembira seperti itu, El. Aku tahu kau pasti begitu senang karena aku bisa menghadiri pestamu, bukan?"
Elliot ingin mengumpat, tapi pria dihadapannya adalah Daniel. Pria itu pasti memiliki banyak cara untuk menjawab ucapannya.
"Aku senang sekali, sampai-sampai aku ingin pesta ini cepat-cepat berakhir, Niel..."
"Ya, ampun. Kau pasti malu mengakuinya. Aku bisa melihat betapa merahnya wajahmu karena merasa tersentuh akan kehadiranku, bukan?"
"Sepertinya kau harus belajar mengamati ekspresi seseorang, Niel"
"Aku bukan seorang pakar ekspresi, El. Dan aku tidak ingin mempelajarinya."
"Kalau begitu berhenti mengatakan hal yang belum benar adanya, Niel!"
Daniel bisa melihat kemarahan di wajah Elliot seperti biasa. Tapi itu hanya membuatnya tertawa geli saat melihatnya. "Ya ampun, kau pemarah sekali. Apa ini karena Jacky tidak datang?"
"Syukurlah jika kau menyadarinya, Niel!" jawab Elliot dengan nada kesal. "Aku mengundang Jacky kenapa jadi kau yang hadir,"
"Bukankah sama saja. Jacky adalah modelku, dan aku adalah bosnya. Seharusnya kau merasa terharu karena aku bersedia hadir ke pesta mewah ini," ucapan Daniel lebih mirip seperti orang yang sedang menyindir ketika melihat betapa murahnya pesta yang di adakan Elliot untuk Jacky. Tempat yang sangat biasa dan tidak ada pelayan yang bersliweran di hadapannya. Sehingga ketika tamu meminta menu tambahan, mereka harus mendatangi bagian kasir atau resepsionist.
"Ya, Tuhan! Jacky berbeda denganmu, Niel! Dia bukan tipe pemilih sepertimu, lagipula ia pasti akan tetap menghargai apapun yang kuberikan padanya. Terlebih lagi, Jacky orang yang begitu sederhana. Ia pasti akan lebih nyaman jika dibawa ke tempat seperti ini,"
Daniel menggoyangkan gelasnya. "Begitu ya, aku tidak beripikir sejauh itu, El."
"Padahal kau sering pergi dengannya,"
"Tapi Jacky terlihat begitu menikmatinya. Dia tidak pernah mengeluh sama sekali,"
"Percayalah, di lubuk hatinya yang terdalam, Jacky pasti selalu mengucapkan sumpah serapah karena kesal dengamu setiap saat"
Daniel tertawa hambar. "Jangan terlalu memuji, El..."
"Aku tidak sedang memujimu!"
"Kenapa kau jadi seperti Jacky, El. Pemarah dan...menggemaskan, kadang-kadang" ralatnya.
Elliot menatap tubuhnya sendiri sambil menaikan satu alisnya. Otot dan tatto di lengannya sepertinya tidak berguna sekali ketika Daniel mengatakan jika ia terlihat begitu menggemaskan.
"Jacky aku suruh menghadiri fashion Show untuk mewakilkanku, karena aku harus menemani temanku yang tersayang berpesta,"
"Kau benar-benar sinting,"
"Sudahlah, El. Aku bosan pergi ke acara seperti itu,jadi aku minta saja jacky untuk pergi,"
"Bukan karena ia akan berpesta denganku jadi kau memintanya pergi, bukan?"
"Ya, ampun. Kenapa kau jadi curigaan seperti itu, El" lalu Daniel meminum sampanyenya pelan, menghidari tatapan mata Elliot yang sudah seperti mau keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JACQUELINE (SCENT OF SUMMER)| ON GOING
RomantizmCERITA DEWASA JACQUELINE LANDON Semua orang memanggilnya Jacky. Tidak ada satupun kenangan yang membuat Jacky merasa sempurna karena telah terlahir di dunia ini. Menjadi seorang yatim piatu adalah sesuatu hal yang tidak pernah jacky inginkan. Ia ter...