part 4

1.5K 189 76
                                    

Hariini cuaca nya sangat cerah membuat Jisung semangat untuk menjalani aktivitasnya hariini.

Jisung pun mulai merapihkan tempat tidurnya dan ke ruang makan untuk mengisi perut nya yang sedang kelaparan.

Di ruang makan sudah ada Jeno dan Jaemin yang sedang makan roti. Iti sudah menjadi kebiasaan bagu hyungnya, Jisung sudah sangat tau dan hafal tentang kebiasaan hyungnya.

"Selamat pagi hyung"ucap Jisung.

Mereka membalas dengan menggumam.

Jisung merasa sakit hati?, tidak dia sudah biasa karena terbiasa.

Jisung hariini ingin memakan ramyeon karena hanya itu yang bisa dia bikin. Ah dia juga sekarang sudah bisa memasak teoppoki meski tidak seenak buatan Jaemin hyung tapi dia bangga karena sudah ada kemajuan.

Jisung pun mulai memasak, saat sedang memanaskan air panas tidak sengaja jarinya tersenggol panci panas.

"Awww"ringis Jisung.

Jaemin dan Jeno yang mendengar ringisan Jisung pun langsung menuju ke dapur.

Mereka pun langsung mendekat ke arah Jisung.

"Wae?"tanya Jaemin.

Jisung tersentak mendengar nya.

"Tidak apa apa hyung"jawab Jisung dengan menyembunyikan tangannya dari hadapan mereka.
"Ku tanya kenapa?"tanya Jeno tegas.
"Ga sengaja nyenggol panci hyung,  hanya sedikit"jawab Jisung gugup.

Jaemin pun langsung menarik tangan Jisung dan melihat bagian mana yang terluka.

"Jen lo obatin deh ambil tuh p3k di laci ruang tamu, gw mau lanjutin ini"ucap Jaemin.
"Sini ikut"perintah Jeno.

Jisung pun berjalan di belakang Jeno dengan pelan. Jeno pun langsung mengambil p3k.

"Duduk sini, ngapain berdiri"ucap Jeno ketus.

Jisung pun langsung duduk di samping Jeno.

"Mana yang luka?"tanya Jeno.
"I ini hyung"jawab Jisung dengan menunjukkan lukanya.

Jeno pun langsung memegang tangan Jisung dan mengobatinya.

"Awshh h hyung pelan"keluh Jisung.
"Gausah banyak omong diem aja, udah bagus diobatin"ucap Jeno.

Jisung rasanya ingin menangis karena lukanya dan ucapan Jeno hyung.

"Yasudah hyung, biar Jisung saja sendiri"tawar Jisung.
"Udah tau lo tuh ga becus, ga bisa apa apa udah diem aja"tolak Jeno.

Mendengar apa yang diucap oleh Jeno hyung, dia pun menunduk dan berusaha menahan tangisannya.

"Makanya kalau gabisa mending diem ajaa, kalau laper bikin roti atau pesan sajaa daripada ngerepotin orang kayak gini"sarkas Jeno.
"Mi-mian hyung"jawab Jisung.

"Bodoh kenapa ga bisa filter ucapan gw ke Jisung"Jeno said dalam hati.

Jeno pun melihat kearah Jisung yang sedang mendukkan kepala, Jeno menghela nafas.

"Selesai, jangan terlalu sering gunain jari lo yang luka nanti makin perih"ucap Jeno.
"Ne hyung, gomawo"ucap Jisung dengan terseyum lebar kearah Jeno.

Jeno pun tertegun sebentar tapi dia langsung mengalihkan padangannya.

"Gabisa gw liat mata Jisungie terlalu menyimpan banyak kebohongan. Kenapa dia masih bisa tersenyum tulus seperti itu kepada orang yang seirng melontarkan kata kata kasar" ucap Jeno dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Earth-PJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang