Eyes (3)

691 75 8
                                    

Sebulan semenjak pertemuan pertama mereka, Sana dan Dahyun semakin terlibat urusan pekerjaan. Setelah sesi pemotretan selesai, Sana mengajak Dahyun dan Chaeyoung untuk makan siang bertiga. Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak pada Sana, lantaran hari ini Dahyun tidak dibuatkan bekal makan siang oleh Bundanya yang sedang ada di luar kota.

Chaeyoung pun tahu kalau sebenarnya makan siang bertiga hanyalah akal-akalan Sana untuk dekat dengan Dahyun. Oleh karena itu, Chaeyoung berpura-pura sedang ada urusan lain yang harus diselesaikan olehnya dan akhirnya hanya Sana dan Dahyun yang makan siang di sebuah restoran.

Pada saat membaca menu makanan, Dahyun selalu kedapatan memandangi mata Sana dan sang pemilik mata itu pun sadar akan hal itu.

"Apa mata milikku ini begitu memikatmu nona Kim Dahyun?" tanya Sana yang membuat Dahyun terkejut.

"Maaf," ucap Dahyun tertunduk malu.

"Apa kau menyimpan foto mendiang kekasihmu itu? Apa aku boleh melihatnya?" pinta Sana.

Son Chaeyoung sialan, batin Dahyun ketika dia tahu pasti sahabatnya lah yang memberitahu masa lalunya pada Sana.

Dahyun balik bertanya, "Untuk apa kau ingin melihatnya?"

"Tentu saja aku ingin melihat mata indah milik mendiang kekasihmu itu. Apa benar dia memiliki mata yang begitu indah sampai kau tidak ingin menjalin kasih dengan orang lain selepas kepergiannya," ucap Sana lancang sehingga mendapat tatapan tajam dari Dahyun.

"Apa kau sangat ingin tahu? Apa kau pikir kita sudah sangat dekat sehingga kau dapat berbicara seperti tadi? Kau bukanlah Chaeyoung yang sudah mengenalku selama belasan tahun dan ini, silakan liat foto kekasihku," ucap Dahyun membuka dompet dan mengeluarkan foto mendiang kekasihnya itu lalu beranjak pergi dari restoran, meninggalkan Sana seorang diri dengan selembar foto.

Sana memukul kepalanya pelan, Kau sangat bodoh Minatozaki, seharusnya kau jaga ucapanmu itu.

Sana lalu melihat lembaran foto itu dan melihat betapa cantiknya mendiang Mina dan jangan lupakan mata indahnya yang begitu digilai oleh Dahyun.

Sana lalu melihat lembaran foto itu dan melihat betapa cantiknya mendiang Mina dan jangan lupakan mata indahnya yang begitu digilai oleh Dahyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina sungguh cantik dan mata miliknya itu memang begitu indah. Tetapi, entah kenapa aku merasa seperti mengenal dia sebelumnya. Padahal ini pertama kalinya aku melihat dia, batin Sana.

Sana lalu menyimpan foto itu dan memesan makanan karena dia begitu lapar.

***

Sejak pertemuan terakhir mereka di restoran bulan lalu, hubungan Sana dan Dahyun kian merenggang. Sekarang mereka tidaklah lebih dari rekan kerja.

Sana pun juga merasa Dahyun semakin menjauhinya. Padahal tanggal 29 nanti dia ingin merayakan ulang tahunnya bersama Dahyun. Tapi karena kebodohannya dia sendiri Dahyun malah menjauh.

Hari ini Sana ada jadwal pemotretan dan tentu saja Dahyun lah yang menjadi fotografernya.

Sana menatap Dahyun yang sedang melakukan briefing sebelum pemotretan, Dia tidak menatapku? Bahkan dia sepertinya sudah enggan menatap mata milikku ini.

Anthology: MiHyun & SaiDaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang