Baha sedang menonton vtuber favoritnya di smartphone.
Begitulah seharusnya.
Namun, kini dia berada di sebuah tempat yang asing. Berdiri pohon-pohon hijau setinggi dua meter, semak pendek yang mencapai mata kaki, pokoknya pemandangan khas hutan yang bisa kalian temui dimanapun.
Menyadari kejanggalan yang dia alami, dia menepuk keras dadanya. Seolah-olah ingin memeriksa apakah dia masih hidup dan apa yang dia lihat di depannya ini kenyataan atau hanya sekedar halusinasi belaka.
Awalnya dia merasa bahwa ini hanya masalah otaknya yang memproyeksikan tampilan hutan karena terlalu lelah bekerja.
Tetapi, semakin lama dia menghirup udara di sini, semakin yakin dia bahwa dia memanglah berada di hutan antah-berantah.
"Matilah aku!"
283894929
Satu jam berlalu.
Baha tengah duduk di tengah hutan dengan tenang, menjernihkan pikiran dan kembali mencerna keadaan.
"Aku yakin sekali ada cahaya putih yang menyelimutiku sewaktu nonton Youtube, dan sekedip kemudian, aku berada di sini."
Dia tercengang.
Tetapi Baha langsung kembali ke akal sehatnya.
Ada dua kemungkinan yang terjadi.
Pertama, dia berteleportasi ke tengah hutan, namun lokasinya masih di Bumi.
Kedua, dia berpindah ke lain alam selain bumi.
"Mari cari tahu hal itu."
Baha bangkit dan berjalan mencari jawaban akan pertanyaan yang dia susun di otaknya.
Dunia ini dunia lain, atau masih di bumi?
Pertanyaannya langsung terjawab tatkala dia melihat langit biru, pasalnya di sana terdapat dua planet yang bersembunyi, mengintip dari celah-celah awan putih.
Dua planet tersebut memancarkan aura yang sangat membuat bulu kuduk berdiri, pasalnya Baha tidak pernah melihat ada dua planet sedekat itu dengan mata telanjang.
Kesampingkan semua hal itu, Baha langsung berpikir untuk mencari tahu bentang geografis sekitarnya.
Dia memanjat pohon mahoni setinggi tujuh meter untuk melihat lebih jelas ke seluruh penjuru mata angin.
Sudah dia duga, sejauh lima kilometer yang terlihat, sama sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia.
Namun, beruntungnya dia melihat penampakan permata biru yang memanjang di hutan.
Sungai.
Komponen penting untuk manusia agar bisa bertahan hidup.
Perkiraan Baha, sungai itu berjarak satu kilometer dari lokasinya sekarang. Tanpa berlama-lama, dia segera menuju sungai tersebut.
Karena menemukan sumber air adalah kunci bertahan hidup.
"Kyaahh!"
Dari arah sungai, terdengar suara teriakan kecil. Baha langsung tersentak kaget, dia yang awalnya berjalan dengan penuh percaya diri kini jadi berhati-hati.
"Apakah benar-benar ada orang lain selain aku?" tanyanya dalam hati.
Demi keselamatan jiwa raganya, Baha sampai tengkurap dan mengintip dari balik semak belukar. Memeriksa siapa pemilik suara jeritan kecil tadi.
Dia takut jika ada suku primitif kanibal di sekitar sini. Salah sedikit dia bisa menjadi santapan mereka kalau sampai ketahuan.
Namun, keraguan itu sirna tatkala dia mengenali sosok gadis yang tengah berdiri di tepi sungai itu.
Sosok gadis itu sangat familiar, setindaknya itulah yang Baha pikirkan.
Matanya membuka lebar dan mulutnya menganga, tidak mempercayai apa yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
"A-Aqua ... Minato Aqua!!!"
3648928172
Baha langsung menahan napas sembari mengawasi gadis yang berpenampilan seperti vtuber bernama Minato Aqua itu.
Apakah sosok di depannya nyata atau ilusi? Itulah isi kepala Baha saat ini.
Sangat tidak mungkin jika sosok di depannya benar-benar apa yang ada dipikirannya.
Baha memfokuskan indera pendengarannya dan penglihatannya saat ini.
"Hueee!!! Kore wa dokodesu ka, naze watashi wa koko ni imasuka?"
(dimana ini, kenapa aku ada disini?)
"Bahasa Jepang!" Baha terkejut bukan main, dia berkata, "Apa dugaanku benar, bahwa dia adalah Aqu-tan?"
(Aqu-tan : Panggilan lain Aqua)
"Are! Watashi no karada to fuku ni nani ga okotta no ka?"
(Apa yang terjadi dengan tubuh dan pakaianku)
"Sial, dia benar-benar bicara Bahasa Jepang. Aku sedikit paham sih, namun mendengar suaranya, bukankah dia benar-benar Aqua sungguhan!?"
Baha mengenali persis suara Aqua, karena Aqua adalah salah satu dari sekian vtuber favoritnya.
Sementara di lain sisi, Aqua panik mengenai transformasi tubuh aslinya dan tubuh karakter vtuber yang dia gunakan menjadi menyatu secara utuh.
Kini dia benar-benar Minato Aqua.
"Hiks, apakah aku benar-benar ke isekai sekarang?" Aqua menahan tangisnya, karena menyadari bahwa dia bukanlah di bumi lagi.
Baha yang mengamati dari semak-semak mendengar rintihan tangis kecil Aqua. Sebagai fans-nya, perasaan Baha tergerak untuk mendekatinya dan menenangkannya.
"A-Anu ... Konnichiwa."
Baha menyapa setelah membersihkan pakaiannya dari debu dan rumput.
Aqua yang menangis tersentak mendengar ada suara dari belakangnya, dia menyeka airmatanya dan menjawab singkat.
"H-Hai, konnichiwa."
Hening sesaat, mereka saling menatap pandang satu sama lainnya.
Baha hanya bisa menggaruk kepalanya karena tidak tahu harus bicara apa dan memulai percakapan yang seperti apa?
Begitu pun Aqua, sebagai Member Hololive yang dikenal paling pemalu dan kikuk. Dia sama sekali tidak bisa mencerna apa yang terjadi, dia hanya sesekali melihat pria itu sambil menundukkan pandangannya.
"Aqua-san, ah ... Etto ... Ah ... Nggh ... Sumimasen deshita, nihonggo wakarimasen ... English dekiruka?"
(Maaf, tidak mengerti Bahasa Jepang, bisakah Bahasa Inggris?)
Baha benar-benar tidak bisa mencari kalimat lain.
Di sisi lain, Aqua sedikit terkejut karena pria di depannya ini mengenalnya.
"Dou yatte watashi no namae o shitte imasu ka?"
(Kenapa kau bisa tahu namaku?)
Baha tidak menjawab karena memang dia tidak tahu artinya.
Aqua yang menyadari bahwa pria ini tidak mengerti perkataannya langsung menunduk.
"Sumimasen, atashi eigo ga wakaranai."
(Nggak bisa basa enggres.)
Keduanya pun hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halulive
FanfictionKejadian aneh menimpa Baha yang tengah menonton streaming Vtuber Hololive di website Holodex. Tidak hanya dia sendiri yang mengalaminya, kejadian serupa dialami oleh seluruh member Hololive. Terjebak di dunia fantasi, mereka mencari jalan keluar unt...