Bab 508. Kenangan Masa Muda Part 1
Seorang anak laki-laki tidur di tempat tidur yang umurnya tampak tidak lebih dari sembilan tahun, ibunya menatapnya sambil menyisir rambut hitamnya ke samping,
"Aku harus memotong rambutmu besok. Rambutnya sudah tumbuh panjang," katanya, menatap rambutnya sebelum mata mereka bertemu.
Ia sudah terbiasa melihat anaknya dengan rambut pendek yang tidak jatuh di dahinya.
"Besok," jawab anak laki-laki itu, kilatan nakal di matanya membuat ibunya bertanya-tanya apakah anaknya ingin menjaga rambutnya tetap panjang.
Wanita itu menatapnya, mata merah gelapnya yang sama dengan yang dilihat oleh putranya. Mencondongkan tubuh ke depan, ia menjatuhkan ciuman di dahinya.
"Istirahatlah, Dami. Besok akan menjadi hari yang panjang. Kau harus menyelesaikan tugas yang diberikan hari ini," kata Lady Quinn. Mengusap rambutnya sekali lagi sebelum beranjak dari tempat tidur, "Selamat malam," ia mengucapkannya.
"Selamat malam, Mama," anak laki-laki itu membalas.
Wanita itu pergi ke meja di mana lilin-lilin menyala terang di satu tempat. Mengambilnya dari dasarnya, ia mengangkatnya dan mulai berjalan keluar sebelum menutup pintu di belakangnya.
Perapian adalah satu-satunya sumber cahaya saat ini. Anak laki-laki itu memejamkan mata selama beberapa menit setelah ibunya keluar dari kamar.
Mendengar suara langkah kaki berkurang sebelum matanya terbuka. Memalingkan matanya untuk melihat pintu, anak laki-laki itu melihat ke bawah untuk memastikan tidak ada orang di pintu atau melewatinya.
Sudah beberapa menit sejak ibunya meninggalkan ruangan. Menunggu beberapa saat lagi, ia mendorong selimut penutup yang ada di atasnya. Menempatkan kakinya di lantai, ia berdiri sebelum merapikan tempat tidurnya dengan bantal dan selimut sedemikian rupa sehingga terlihat seperti seseorang sedang tidur di sana.
Damien memastikan untuk memiliki ukuran bantal di sana yang tampak seperti dirinya yang sedang tidur, sehingga tidak ada yang akan mengetahuinya secara sekilas.
Itu bukan pertama kalinya ia melakukannya, karena ia telah menemukan kemampuan untuk ber-apparate.
Setelah pengaturan selesai, ia mengambil mantel yang dibuatkan untuknya oleh ibunya. Melihat sekeliling ruangan, ia menjentikkan jarinya dan bocah itu menghilang dari mansion Quinn.
Damien berada di atas atap, kakinya mantap seperti kucing yang tidak goyah selagi menginjak rumah tinggi itu.
Ia melihat ke langit yang cerah di bagian tanah Valeria ini. Bintang-bintang bersinar terang di langit yang jumlahnya jutaan dan ketika ia melihat ke bawah dan jauh dari mansion, ia melihat desa-desa yang banyak tersebar satu sama lain.
Hanya ada beberapa kota dengan bel menara tinggi yang ia lihat, berdering di kejauhan untuk menunjukkan jam malam. Memberi tahu orang-orang bahwa malam telah datang dan telah berakhir tetapi bagi Damien, malam baru saja dimulai.
"Kupikir kau tidak akan datang," Damien muda berbalik untuk menemukan sepupunya Alexander yang baru saja naik di atas atap, berjalan menuju Damien.
"Kau bilang kau akan membawaku ke hutan," ada semangat dalam suara anak laki-laki itu. Senyumnya lebar menurut sepupunya yang lebih tua yang tampak mengkhawatirkannya.
Ketika Damien tersenyum seperti itu, tidak ada hal baik yang terjadi dan mereka berakhir dalam masalah.
"Kurasa kita harus tetap di dalam mansion," saran Alexander dan pada waktunya embusan angin melewati mereka saat mereka berdiri di gedung tertinggi kedua di mansion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Master Damien's Pet (Bagian 2)
FantasíaBukan RAW Translate Mulai dari Bab 446 - Mengandung konten 18+ Judul : Young Master Damien's Pet Author : ash_knight17 Genre : Romance, fantasy, historical, adult, r18, josei, mature, vampir, penyihir JANGAN SHARE TERJEMAHAN INI. Sinopsis Damien...