41

24.5K 1.4K 65
                                    


I'm back guys^^

Kangen aku gak ? atau kalian cuma kangen ceritanya aja?

Pembaca udah mulai sepi ya:( sedih banget aku tuh huhu:'

Ayok dong guys bantu promosiin cerita ini kek gitu>< jangan lupa vote+comen juga biar cepet upnya:(

Maaf kalau aku jarang up, hidup aku bukan cuma berputar di dunia perhaluan aja teman-teman, tapi aku juga punya dunia nyata yang bener-bener bikin sibuk. Aku juga masih sekolah, jadi agak susah buat bagi waktunya:( jadi tolong di maklum ya:))

Buat temen-temen yang selalu stay di sini, makasih banget dan i love you guys<3

*

Abel melangkah menyusuri koridor rumah sakit dengan terburu-buru, dia terus berjalan menuju ruangan VIP yang di tempati suaminya, Abi.

Tangannya dengan segera menggenggam gagang pintu kemudian membukanya secara perlahan.

Tubuhnya terpaku, matanya menyorot dingin, tangan yang masih mencekal gagang pintu semakin mengerat.

Dua orang yang berada di dalam sontak melihat ke arah Abel dengan raut wajah terkejut.

Abel tersenyum manis pada mereka berdua. "Hay, apa kabar? Kanyanya lo udah baik ya, Bi?" tanyanya dengan tersenyum remeh.

Matanya beralih menatap perempuan beehijab. "Wah adik tiriku sedang apa di sini? Jenguk pacarnya, ya?" sindirnya.

"Ka-kak,"

"Bel, gue bisa jelasin!" ucap Abi dengan susak payah mencoba duduk.

"Aduh, orang sakit jangan banyak gerak! Kalau mati gimana?" tanyanya dengan sok lugu.

"Bel,"

"Gue balik aja kali ya, percuma juga gue di sini ganggu orang pacaran."

Abi dan Citra menggeleng, dengan susah payah Abi berusaha turun dari brankarnya.

"Bel, dengerin gue dulu!"

"Gak ada yang harus gue dengerin, Abi!" tekannya.

"Please. Cit, lo bisa keluar dulu?" tanyanya pada Citra.

Citra mengangguk pelan kemudian meletakkan mangkuk dan berlalu keluar ruang rawat.

Abi melangkah mendekat ke arah Abel.
"Gue minta maaf,"

Kekehan pelan terdengar dari mulut Abel, dia benar-benar ingin membunuh Abi saat ini juga.

"Lo maafin gue 'kan?"

"Apa? Gue gak salah denger?" Helaan napas terdengar dari mulut Abel, dia menatap mata Abi dengan tajam. "Lo gak nyadar, HAH? Gue datang ke sini karena denger lo sakit! Gue turunin ego gue supaya bisa ketemu sama lo! Dan lo ... lo berduaan sama dia! Lo kira gue gak punya hati?! Gue punya, Bi!"

Napasnya memburu dengan mata yang mulai memerah menahan sesak di dada.

"Lo berulang kali minta maaf sama gue, tapi lo sama sekali gak berubah! Lo pengen gue balik sama lo tapi lo masih berhubungan sama dia?! Apa lo udah gila?!" jeritnya.

"Mau lo apa bangsat?!"

Abi tetap diam, dia hanya bisa membiarkan Abel mencaci-makinya.

"Gue bener-bener gak suka sama cara lo! Lo orang paling berengsek di dunia! Gue balik, semoga lo cepet mati."

Grep!

Abel terdiam mematung ketika Abi memeluknya dari belakang, napasnya tercekat, buliran bening meluncur begitu saja.

Delusi(Abel x Abi) ||ENDING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang