Fahrez cowo songong?

332 31 4
                                    

'-SELAMAT MEMBACA-'
JANGAN LUPA LIKE KOMENT AND FOLLOW<3

'-SELAMAT MEMBACA-'JANGAN LUPA LIKE KOMENT AND FOLLOW<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Azaaaaa!!!" teriak seseorang dari luar kamar. Tak salah lagi, itu pasti mamah.

Gadis yang disebut sebut Aza itu justru masih nyaman dengan bantal gulingnya yang tercampur sedikit iler .

Brakkkk

" Ya tuhan" mamah Aza dibuat heran dengan kondisi kamar putri satu satunya itu.

Mamah Aza mengambil ponsel di kantong celananya.

Ckrekkkk

"Heran, gada aib aibnya nih anak" kata mamah Aza  sambil melihat ponsel miliknya.

"Mm mamah?" Kata Aza mengucek matanya belum seratus persen sadar.

"Baru bangun nih tuan putri" ledek mamah Aza.

"Apaan sih mamah"

Aza melirik sinis mamahnya itu yang sedang senyum senyum melihat layar ponselnya.

"Kenapa sih mamah? Jangan bilang gara gara Mas Aldebaran posting instagram lagi"

"Kalau Mas Al update mamah bukan senyum senyum lagi sih, bisa jungkir balik"

"Cih" sewot Aza.

"Ini loh, kamu tidurnya kaya walang sungsang" kata Mamah Aza sambil menunjukkan gambar diponselnya.

"Hahaha lucu banget" ledek Aza.
"Jokes bapak bapak sama emak emak sama aja ternyata"
"Lagian mamah mau ngaib orang suara sama flashnya nyala"

"Emang iya nyala? Oh iya" kata Mamah Aza malu terciduk.

Aza hanya memutar bola matanya melihat tingkah mamah tersayang nya itu.

"Yaudah gih kamu siap siap buat pemotretan"

*****

Matahari sangat terik hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari sangat terik hari ini. Tapi tak menyurutkan semangat Aza untuk pemotretan.

"Za, Rayen mana ya belum kelihatan" kata Mamah Aza melihat sekitarnya.

"Mana Aza tau, ga ada dia fine fine aja, malah jadi ga ada yang gangguin Aza" kata Aza malas.

"Ih kamu, dia itu partner terbaik kamu menurut mamah"

"Ya kan itu menurut mamah"

Tinnnnn

Suara klakson mobil itu membuat mata semua orang tertuju padanya. Jaket kulit dan kaca mata hitam membuat penampilannya semakin paripurna.

"Dia siapa ya mah?" tanya Aza

"Mana mamah tau"

Pria itu berjalan songong di depan Aza dan mamahnya.

"Lihat za, songong banget, anaknya siapa sih" kata Mamah Aza tampak tak suka dengan pria itu.

"Mamah, itu bukan songong, itu namanya keren" kata Aza tak dapat mengalihkan matanya dari pria itu.

"Aneh, lebih keren Mas Al kemana mana"

"Cih"

"Fahrez, selamat bergabung di tim kami" kata Om Toni menyambut kedatangan Fahrez.

"Oh namanya Fahrez" kata Aza membatin.

"Jadi om, siapa partner saya?"

"Itu dia, Aza namanya" kata Om Toni seraya menunjuk ke arah Aza.

"Ga ada yang lebih oke om?" Kata Fahrez melirik Aza.

"Mah liat deh, dia liatin aku" kata Aza tersipu malu.

"Dia itu lagi ngehina kamu"

"Engga ah, negatif thinking mulu mamah"

"Dia itu salah satu model terbaik kami, selain cantik menarik dia juga cewe yang pintar" kata Om Toni memuji Aza.

"Biasa aja, tapi ga ada pilihan lagi" kata Fahrez menatap Aza sekejap lalu berjalan menuju kursinya.

"Ihhh apaan sih itu anak baru songong amat" kata Mamah Aza geram.

"Ssstttt" Aza menempelkan telunjuk ke bibirnya.

Tak tunggu lama, dia mengikuti Fahrez si pria songong itu.

EITSSS SEBELUM NEXT JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU

SALAM SAYANG DARI AUTHOR HEHE

My Bro or My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang