part 23

2.4K 171 4
                                    

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Tina khawatir.

Dokter tersebut pun tersenyum tipis.
"Keadaannya sudah baik baik saja Bu, untuk beberapa hari kedepan masih di sarankan untuk di rawat di sini untuk pemulihan." Jelasnya.

Tina yang mendengar hal tersebut pun bernafas lega. Lalu dia pun mendekat ke tempat Zelin.

"Sayang dimana yang masih sakit, bilang sama mama! Apa masih pusing?" Tanyanya beruntun.

Zelin menggeleng lemah, tubuhnya masih lemah walau hanha untuk bergerak.

"Syukurlah mama lega dengarnya." Ucapnya sambil mengelus dadanya.

"Kamu mau makan apa biar mama belikan?"

"Atau mama beli bubur dulu ya sayang,"  Tina hendak melangkah keluar ruangan.

"Nggak usah ma,"

Degg__

Apakah dia sedang bermimpi, jika ini mimpi sungguh dia ingin lebih lama lagi mimpi ini.

Tina tiba tiba mematung, hatinya tiba tiba berdesir kala Zelin memanggil nya mama untuk pertama kalinya. Ada rasa bahagia yang begitu mendalam.

"Ka_ kamu tadi manggil mama syang?" Ucapnya penuh haru. Pasalnya selama ini Zelin tidak pernah sekalipun memanggilnya mama.

Zelin hanya tersenyum tipis, dan mengangguk kan kepalanya. Kini dia sudah menerima Tina sebagai ibunya. Dia sadar jika selama ini dia salah. Seharusnya dia tidak bersikap kasar dan acuh kepada Tina, tapi ego lebih mendominasi.

"Apakah tidak boleh?"

"Tentu saja boleh dong sayang,"

Dan sudah dia putuskan jika dirinya dengan sepenuh hati menerima Tina sebagai pengganti mamanya.

"Makasih sayang kamu sudah mau menerima mama." Tina lalu memeluk Zelin penuh kasih sayang.

Zelin merasa hatinya berdesir kala Tina memeluknya. Sudah lama dia tidak mendapat pelukan dari seorang ibu. Dan kini dia merasakan itu kembali. Ternyata seperti ini rasanya pelukan seorang ibu. Zelin sungguh tidak ingin melepaskan pelukan ini.

"Mama janji akan jadi mama yang baik," lanjutnya yang masih memeluk Zelin penuh kasih sayang.

,,,,,,,,,,,,,,,,

"Zic Lo nggak mau ngasih penjelasan ke kita?" Tanya Noval datar.

Mereka kini sedang berada di kafe tempat biasa mereka nongkrong. Memang setelah kejadian tersebut teman teman Zico meminta untuk nongkrong sebentar guna untuk mendengar penjelasan dari Zico.

Zico pun menghela nafas kasar, dia sudah tahu jika teman temannya pasti bakal mengintrogasi nya.

"Oke sekarang gue bakal jelasin kejadian nya seperti apa,"

Lalu mulailah Zico bercerita tentang kejadian tersebut dengan jujur dan tanpa di lebih lebihkan atau di kurang kurangi.

Para sahabatnya pun mendengarkan dengan seksama, dan ketika Zico bercerita tak jarang dari mereka mengumpati Zico dengan kata kata kasar mereka.

"Gue sumpah gedek sama Lo zic!" Ungkap Yuda setelah mendengar penjelasan dari Zico.

"Bener gue juga pengen sekali nonjok Lo zic!" Noval ikut menimpali.

"Kenapa kalian pada nyalahin gue!?" Tanya Zico kesal.

"YA EMANG LO SALAH GOBLOK!!!" jawab mereka serempak.

"Pantes, bebeb gue marah, kalau gue jadi Zelin pun udah gue buang Lo ke laut zic!" Riski kesal sangat kesal karena Zico tak tahu apa kesalahannya.

"Bener tuh, udah gue cincang cincang sih!" Ucap Yuda menimpali.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang