"Do re mi pa so la s--- Hachuuuu!"
Baru saja Seungkwan melatih suaranya, hidungnya tiba-tiba geli dan mengeluarkan ingus. Seungkwan segera mengusap ingusnya dengan sapu tangan. Dia sebenarnya saat ini sedang sakit, tapi Seungkwan memaksakan diri untuk sekolah.
"Kebiasaan! si Abang Ojol seneng banget ngaret," gerutu Seungkwan. Gadis itu sedang menunggu ojek, sembari duduk di kursi depan pos sekolahnya.
Tak jarang, Seungkwan bersenandung riang, meskipun batuk atau bersin selalu menemaninya. "Mama masih belum sembuh, Papa baru aja kena phk, dan sekarang gue harus sakit segala," kata Seungkwan, sembari membersihkan ingusnya.
Kepala Seungkwan berdenyut pusing, dia sakit memikirkan biaya pengobatan sang ibu yang saat ini berada di rumah sakit. Ayahnya baru saja putus bekerja, dia ingin mencari pekerjaan ... tapi Seungkwan melarangnya. Ibunya saat ini ada di rumah sakit seorang diri, biar saja Seungkwan yang bekerja mencari uang untuk mereka berdua.
Mungkin, orang lain menganggap orang tua Seungkwan tak bertanggung jawab. Sampai mereka membiarkan Seungkwan bekerja. Namun, itu semua karena Seungkwan yang memaksa. Lagi pula dia sangat pandai mencari uang. Seungkwan bersyukur, tuhan memberikan suara emas pada anak sepertinya.
Namun,
"Hachuuu!"
Seungkwan kembali bersin, bagaimana bisa dia mencari uang, sementara saat ini dia sedang tak enak badan. Suara Seungkwan bahkan serak. Rasanya Seungkwan ingin menangis saja.
"Panas," lirih Vernon yang tiba-tiba ada di depan mata Seungkwan. Tanpa permisi, bule itu menyingkap poni Seungkwan ke atas. Kemudian menaruh telapak tangannya di kening Seungkwan. Dia juga tak segan-segan memeriksa pipi, hingga leher.
"Ish! Ngapain lo sentuh leher gue!" Seungkwan segera menepis tangan Vernon. Dia ingin menggerutu, sayangnya Vernon tiba-tiba menyodorkan air mineral ke depan wajahnya.
"Minum, lo harus banyak minum. Kerongkongan lo udah kayak kerongkongan bebek tau gak. Kwek kwek kwek ...," ledek Vernon meniru suara bebek.
Seungkwan hanya bisa tersenyum kecut, tangannya mendorong botol itu ke depan Vernon. Sementara tangan lainnya mulai mengambil botol minum di tasnya. Sayangnya, air Seungkwan habis, tak ada setetes air pun di dalamnya. Seungkwan jelas kaget, apalagi melihat wajah Vernon yang sedang menertawakannya.
"Udah, ambil aja. Jangan gengsi." Vernon kembali menyodorkan air di depan mata Seungkwan. Gadis itu mengembungkan pipi, kemudian mengambil air Vernon ... tanpa mengucapkan terima kasih.
Sebelum Seungkwan meminum airnya, dia melirik tajam ke arah Vernon. Kemudian bertanya,"Lo gak masukin racun 'kan?"
Kepala Vernon menggeleng.
"Gak dikasih pelet 'kan?" tanya Seungkwan lagi.
"Nggak Seungkwan! airnya bener-bener murni!"
Kepala Seungkwan mengangguk dia meminum airnya tenang. Sementara Vernon? Dia duduk berjongkok, dengan kepala yang mendongak memperhatikan Seungkwan minum. "Tapi, gue naruh cinta di dalamnya."
Mendengar ucapan menggelikan Vernon, Seungkwan membulatkan matanya. Dia langsung menyemburkan cairannya, untung saja Vernon sudah lebih dulu menghindar.
Wajah Seungkwan memerah, dia kemudian memalingkan wajah ke arah lain. "Eh ngapain tuh Kak Soonyoung mondar mandir."
Arah mata Vernon kemudian tertuju pada Soonyoung. Soonyoung ada di parkiran, mata sipitnya menyelidik mencari Jihoon.
"Kak Soonyoung!!!" panggil Seungkwan.Mendengar suara sahabat gembulnya, Soonyoung langsung pergi ke arah Seungkwan. Dia kemudian bertanya,"Apa?"
"Hehe, anu ... Lo punya rekomendasi kerja buat gue lagi gak? gue butuh pekerjaan secepatnya Kak. Kalo bisa hari ini juga!" Seungkwan bertanya dengan mata berbinar, mencoba untuk membujuk Soonyoung. Dia tahu, kenalan Soonyoung itu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]
Fanfiction❝Gue itu Comblang, bukannya tim katak*n putus!❞- Lc ❝Kak Dino! Comblangin kedua Kakak kurang akhlak kita!!!❞ - Chs&Yjh ❝Ck, Dia itu cuman pacarnya doang! bukan istri! Biarin aja dia pacaran sama gebetan gue, tapi di akhir ... gue yang bakal jadi ist...