Air kesedihan

1 0 0
                                    

Hari itu, diawali dengan hujan yang sangat deras. Saat aku mengendarai sepeda motor pemberian ayah, tiba-tiba motorku seperti ada yang menabrak. Tubuhku terpental jauh, bodohnya aku tak memakai pelindung kepala saat itu. Kepalaku terbentur beberapa kali di aspal yang dingin dan penuh dengan genangan air, dan aku merasakan ada yang mengalir keluar dari kepalaku. Mataku masih bisa melihat bahwa yang menabrakku adalah sebuah mobil mewah yang dikendarai oleh pria, mungkin seusiaku. Saat mereka mulai mendekat, mata ku mulai buram dan ingin terpejam

"To...long" hanya itu yang bisa ku katakan, sampai akhirnya mataku terpejam

"Terus gimana lagi?? Kamu tau siapa yang nabrak kamu?? Kamu lihat wajahnya?? Atau plat nomornya?? Biar aku bantu, aku ngga akan tinggal diem ajh Ay, aku bakal jeblosin tuh orang ke kantor polisi!!" ucap Lita menggebu-gebu

"Penjara kali ta" ucap Rahma

"Nah iyah itu, aku bakal jeblosin tuh orang ke penjara" ucap Lita

"Sstt udah, aku gapapa kok. Mereka kan udah tanggung jawab sama aku" Ucap Aisyah dengan suara lemah

"Iyah, tapi tetep aja Ay seharusnya mereka minta maaf sama kamu. Bukannya malah ngehina dan nyalahin kalau itu semua karena kesalahan kamu sendiri"

"Maksudnya??"

"Ay, kita tuh sahabat kamu. Kamu bisa cerita sama kita, apa yang sebenarnya terjadi Ay??" ucap rahma, matanya mulai berkaca-kaca

"Aku baik-baik aja kok, kalian gausah khawatir" ucap Aisyah

"Ay" ucap Lita, sambil menggenggam tangan Aisyah yang dingin, tatapan Lita seperti tak percaya akan hal yang diucapkan Aisyah, dia meragukan semua yang semua yang diucapkan Aisyah saat ini

"Beneran, aku gapapa" Ucap Aisyah

"Kamu galupa kan, kalau kakakku dokter disini??" ucap Rahma

Aisyah tertegun, ia sudah tidak bisa berbohong kalau saat ini hati dan fikirannya sedang tidak karuan. Hati yang sudah hancur, dihancurkan lagi oleh seseorang yang tersayang

"Maaf, aku cuman gamau kalian khawatir karena kecerobohan aku sendiri"

"Astagfirullah Ay!! cerita sama aku sekarang!! Mereka ngomong apa??"

Aisyah sudah tidak bisa menahan, air matanya mengalir dengan deras. Seperti hujan saat itu, dia menangis sejadi-jadinya. Hatinya sudah hancur lebur, dia sesenggukkan dipelukan kedua sahabatnya  itu

"Ay, maafin aku. Aku gagal jagain kamu" ucap rahma sambil menangis

"Sa...kit!!"

Rahma dan Lita panik, mereka langsung melepas pelukan itu. Mereka hendak memanggil dokter tapi di cegah oleh Aisyah

"Apa yang sakit Ay??"

"Kata-kata itu hiks, aku hanya berharap itu hanyalah mimpi buruk yang hanya hinggap sebentar. Tapi, itu semua nyata hiks "





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang