Ternyata Benar?

90 8 8
                                    


Akhirnya kelas pun selesai. Dan sesuai yang Orochimaru katakan, ia mengajak Kabuto pergi untuk makan siang bersama.

Mereka berdua berjalan melewati lorong sekolahan agak cepat seakan tak ingin membuang waktu. Mereka ingin segera sampai.

"Jadi kau punya rekomendasi untuk apa yang akan kita makan nanti?" basa-basi Orochimaru.

Si gadis terdiam sejenak, ia juga jadi bertanya-tanya apa yang akan ia makan nanti. "Yah... liat saja nanti," candanya.

Orochimaru tersenyum sebagai respon.

"Heh, aku baru saja mengatakannya pagi tadi, bukan?"

Itu suara Kimimaro, yang ternyata sedang berjalan di belakang mereka. Sontak Orochimaru dan Kabuto terkejut dan segera menengok ke belakang.

"Kimi-kun?" tegur Orochimaru.

Pun begitu, Kimimaro segera mendekat ke arah keduanya. "Jadi, apa rencana kalian?" godanya.

"Tidak banyak, hanya ingin makan siang dan aku ingin mengunjungi sebuah kafetarian di sekitar sini"

Kabuto memalingkan wajahnya saat Kimimaro berbicara dengan Orochimaru.

"Kau mau bergabung?" ajak si putih pucat.

Kimimaro memiringkan kepala sejenak, sebenarnya ia tidak ingin mengganggu keduanya. Ia tahu ada sesuatu di antara mereka dan sayangnya mereka tidak menyadarinya satu sama lain.

"Aku tidak-" Sebelum Kimimaro sempat berbicara Orochimaru memotongnya.

"Sudah, ikut saja. Lagi pula aku tahu minuman seperti itu adalah favoritmu." Ia terkekeh mengingat seberapa sering Kimimaro meminum coffee di rumah.

Orochimaru menengok sejenak ke gadis yang berada di sampingnya. "Kau tidak keberatan, Kabuto?" tanyanya.

"Y-Ya, tentu saja!" Kabuto melihat Kimimaro sejenak dan tersenyum kepadanya. "Lebih banyak orang lebih seru, bukan?!" lanjutnya.

Dengan itu Kimimaro tidak punya kata-kata. Dia tidak lagi bisa menolak.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sambil menunggu pesanan mereka berbincang-bincang tentang topik kelas yang berlangsung.

Orochimaru tersenyum sejenak. Suasana cukup rileks dengan adanya Kimimaro di sini. Jadi tidak terlalu cangung satu sama lain.

"Tidak lama lagi kelulusan, kalian ada rencana untuk selanjutnya?" Orochimaru bertanya, sekedar menghangatkan kembali suasana.

"Aku belum yakin kedepannya, mungkin aku akan mengikuti Anda." Kimimaro yang tidak mendegar respon dari yang lain, segera dia mengambil alih untuk menjawab pertanyaan kakaknya.

Orochimaru mengangguk singkat, memahami jawaban yang Kimimaro katakan. "Kau tidak punya pendirian, Kimi," komentarnya, bercanda.

Kimimaro tertawa kecil dengan ungkapan sang kakak. "Memang," sahutnya.

Dan segera keduanya mengalihkan perhatiannya pada Kabuto."Bagaimana denganmu?"

"Aku? Ah... belum pasti, tapi aku ingin menjadi tenaga kesehatan seperti ibuku."

Kedua lelaki menjawab singkat 'begitu'/ 'semoga berhasil'.

Di tengah pembicaraan, Orochimaru tiba-tiba terbatuk.

"Ada apa?" tanya Kimimaro.

Orochimaru segera mengambil tisu yang tersedia di meja kafe."Aku rasa masih demam."

Kabuto terkejut mendengarnya. Sebelumnya Orochimaru tidak bilang jika sedang tidak enak badan. "Kau sakit?" tanya gadis itu khawatir.

Orochimaru tersenyum sesaat. "Ah, hanya sedikit lelah... aku ke kamar kecil sebentar."

All About Her [orokabu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang