Prolog

27 7 3
                                    

Hari itu hujan deras mengguyur kota Jakarta, dibawah air hujan terdapat Ayu dan Kennard yang berjarak membuat Kennard memandang Ayu dari jauh. Basar kuyup tanpa payung yang menghalangi air hujan mengenai tubuh mereka.

"Banyak hal yang lo gatau dari gue," ujar Kennard bahkan suara Kennard tak mengalahkan suara hujan

"Dan banyak hal yang gue gatau dari lo." Kennard bersuara, tetap masih bisa di denger.

"Selama lo masih, anggap gue ada, lo boleh cerita apapun itu, Ken!" Ayu berusaha lebih keras dari biasanya.

"Lo punya luka, gue juga punya luka yang sama, kalau lo masih belum sanggup ceritain itu kepada siapapun itu hak Lo." Ayu menatap Kennard yang matanya memandangi nya.

"Iya kita punya luka yang sama," ujar nya.

"Tapi Lo harus percaya jangan takut gue ada disini, di samping lo sekarang." Kennard memeluk nya.

Dada Kennard bergetar hebat, entah karena dia sudah terlalu lama berada di bawah hujan, atau karena dia menangis bersama hujan, agar semuanya tidak bisa melihat itu semuanya.

"Gue juga ada di samping lo, nangis aja ga bakal ada yang menghakimi lo disini!"

"Gue tau, gue orang baru, gue gatau luka lo sehebat apa, tapi jangan pernah menyerah." Kennard masih memeluk tubuh Ayu begitu erat, bahkan dirinya tak bisa berkutik sedikit pun.

"Gue trauma, yu, semua orang gatau gimana gue berusaha menghilangkan trauma itu, gue belajar dari lo." Kennard begitu mengingatkan semuanya.

"Orang yang mampu menghilangkan nya, itu hanya Lo." Kennard melepaskan peluk itu.

Karena Kennard merasakan tubuh Ayu yang lemas, Kennard melepaskan pelukannya itu perlahan, namun tubuh Ayu hampir saja terjatuh. Kennard memangku nya menatap wajah yang sudah pucat, kesadaran gadis itu hilang begitu saja membuat Kennard panik.

"Makasih, lo udah hilangin trauma gue, yu, tapi gue mohon lo bertahan!" Kennard langsung memberhentikan taksi yang lewat di depannya.

Mereka langsung menuju rumah sakit, di dalam taksi, Kennard terus memandangi wajah Ayu yang pucat tangannya yang dingin, bibirnya yang membiru, jujur saja tidak sangat khawatir terlebih mereka sudah lama berada di bawah derasnya hujan.

"Maaf, gue membuat lo seperti ini," ujar Kennard.

Kennard langsung berlari untuk mendapatkan ruang rawat yang layak untuk Ayu, yang terbaring tak sadarkan diri, bahkan baju nya yang basah kuyup terkena derasnya hujan.

"Kita periksa terlebih dahulu ya," ujar suster pada dirinya

Tentang Kennard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang