15. END

22 1 0
                                    

Setelah mendapat kiriman bunga dan coklat dari Johnny serta pertemuannya dengan Yuta, membuat Elena semakin yakin untuk benar-benar lepas dengan Johnny. Elena ingin membuka kembali hatinya untuk Yuta.

Kisahnya dengan Johnny adalah satu pelajaran baginya. Bahwa sebuah kata "keseriusan" itu bisa berjalan sebagaimana mestinya jika keduanya mau saling berkorban. Apapun masalahnya.

13:30

Elena menelepon Johnny.

Nut...

"Ya El..."

Cepat sekali diangkat teleponnya- batin Elena

"Sibuk gak? "

" Enggak El, gimana? "

" Nanti sore ketemu bisa? "

" Bisa. Dimana? "

" Cafe dekat rumahku ya? "

" Oke. Jam berapa El? "

" Jam 5 sore ya? "

" Oke El. "

Dengan cepat Elena memutus sambungan teleponnya. Ia tak mau berlama-lama berbicara dengan Johnny.

Tak lama, Elena kembali menelepon seseorang.

Nut .. nut ..

"Hallo... "

"Emm.. Yut? "

" Ya El? "

" Nanti sore pulang kerja kamu ada acara gak? "

" Enggak kaya nya. Kenapa? "

" Nonton yuk... "

" Boleh.. lama gak nonton juga aku. "

" Beneran? "

" Hm.. "

" Tapi nanti gak usah jemput di rumah. "

" Lah? "

" Jemput di cafe dekat rumah. "

" Oke oke. "

" Dah ya.. aku matiin teleponnya. "

" Hm "

Elena mengakhiri percakapannya di telepon. Yuta hanya meng-iya kan apapun yang dikatakan Elena tanpa ada kecurigaan sedikit pun.

___________________________________________

16:15

El, udah siap?

Pesan dari Yuta.

Selesai mandi. Kamu?

Bentar lagi aku otw kesitu, lagi jalan ke parkiran.

Oke. Hati-hati yaa, jangan ngebut.

Gak bisa ngebut di jam pulang kantor, macet. Nanti aku sampai cafe paling jam 5 lebih. Gak papa kan?

Gak papa Yut. Nanti tunggu di luar aja yaa.. kalau kamu dah parkir, aku langsung keluar .

Oke. Aku jalan dulu ya..

Yup! Take care ❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Remind Once Again || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang