✨Menjauh✨

366 44 1
                                    

Happy reading guys ✨
_
_
_
_

Hari ini adalah hari pertama SMA Gemilang melangsungkan ujian nasional di mana semua siswa kelas 12 di wajibkan untuk ikut, tanpa terasa waktu berjalan dengan cepat tak di sangka hari ujian pertama sudah selesai dan semua siswa meninggalkan rungan ujian.

Bella keluar dari ruangan ujian dan mencari sahabat barunya yaitu Amel, dia memutuskan untuk menerima permintaan Amel yang ingin menjadi sahabatnya toh Bella juga tak memiliki sahabat. "Dia orang atau setan, cepet banget hilangnya."

Bella berjalan menelusuri koridor sekolah untuk mencari Amel sebelum dirinya memasuki rungan 9 di mana rungan tempat para siswa pintar SMA Gemilang berkumpul, Bella sudah lelah mencari Amel ke sana kemari tetapi tetap saja hasilnya nihil Amel tak dapat di temukan.

Tiba-tiba bahu Bella di tepuk oleh seseorang membuat Bella merinding sendiri, Bella melihat sekitarnya ternyata dirinya berada di taman belakang sekolah di mana tepat ini sering terjadi pembullyan bahkan ada siswa yang meninggal di taman ini.

Bella takut jika dirinya akan menjadi korban selanjutnya di taman ini Bella mengambil ancang-ancang untuk berlari, namun sebelum Bella berlari pergelangan Bella di tarik oleh seseorang refleks Bella berteriak. "Maaf om setan jangan bunuh saya om saya masih muda masih seneng bolos om," ucap Bella sambil menutup matanya.

"Setan-setan gue bacok mulut lo Bell." Suara Amel yang terdengar di Indra pendengaran Bella membuat Bella tersenyum lega. "Akhirnya gue gak jadi mati."

"Nih minum sebelum lo masuk ruangan." Amel menyerahkan sebuah botol minum kepada Bella dan Bella menerima dengan senang hati.

"Makasih sahabat ku." Bella mencium pipi Amel sedangkan Amel menerima ciuman itu.

"Lagi dong Bell."

Bukanya mencium Amel lagi Bella malah memukul jidat Amel menggunakan botol minuman yang di berikan tadi oleh Amel.

"Jangan banyak bercanda deh lo Mel, cepet balik sono gue mau keruangan 9. " Bella dan Amel pergi berpisah begitu saja.
-
-
-

"Kak."

Seorang gadis menarik tangan Alvaro menuju parkiran padahal Alvaro hendak menemui Bella, namun niatnya gagal karena ulah gadis tak di undang di hadapannya.

"Lepas gak," ucap Alvaro melepas cengkraman di tangannya.

"Antar gue pulang ya kak? Gue di suruh pulang cepet Kakak gue udah pulang duluan." Ucap Aulia si gadis yang menarik tangan Alvaro, Aulia hendak meminta bantuan Alvaro yang tak sengaja dia temui.

Alvaro berfikir sejenak apakah dirinya akan menerima permintaan adik dari teman sekelasnya atau tidak. "Cantik-cantik lo gaptek ya, masak gak bisa pesen Ojek online," ucap Alvaro menyindir Aulia, Alvaro awalnya ingin menerima permintaan Aulia karena tak enak dengan temannya tapi Alvaro memikirkan juga perasaan Bella.

"Please kak, handphone gue mati." Ucap Aulia mulai ketakutan seperti ada yang di sembunyikan karena dari tadi Aulia tak henti-hentinya menatap ke arah belakang.

"Ya udah gue mau." Alvaro mendahului masuk ke dalam mobil, tadi Alvaro memutuskan mengendarai mobil karena tadi pagi mendung.

Alvaro merogoh handphonenya dan mengatakan jika dirinya mengantar Aulia pulang karena Alvaro tau jika Bella tak suka dengan Aulia dirinya tak ingin ada kesalahpahaman.

Alvaro memasukan handphone berlogo apel di gigit tersebut kedalam saku celana abu-abunya. Alvaro memasuki mobil hitam milikinya dan di ikuti oleh Aulia. "Besok-besok jangan jadi panitia, jadi tukang ojek aja lo biar gak ngerepotin orang," ucap Alvaro terakhir lalu menyalakan mesin mobilnya, Alvaro melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

_
_
_

Bella menatap kepergian Dimas begitu saja tanpa menatap dirinya, Bella sangat merasa bersalah atas kepergian Gilang namun Dimas tak mengijinkan Bella untuk pergi acara pemakaman Gilang.

Saking bencinya dengan Bella, Dimas tak lagi tinggal di rumahnya sekarang Dimas lebih memilih untuk tinggal di apartemen yang di belikan orang tuanya.  Dimas mulai menjauh dari Bella padahal baru saja mereka mulai dekat, namun takdir berkata lain mereka kembali di jauhkan seperti kutub Utara dan Selatan.

Bella tak bisa membela dirinya dia memang salah saat ini kenapa dia meninggalkan Gilang begitu saja. Bella meneteskan air matanya, rasa bersalah kembali mekikis hatinya lagi dan lagi.

Sebuah tangan mengelap air mata Bella membuat sang empu menatap orang yang lancang memegang wajah Bella.

"Lepas!"

Bella melepaskan tangan Erik dari wajahnya, dia tak Sudi jika wajahnya di sentuh oleh laki-laki yang jelas-jelas selalu menghinanya. "Jangan pernah lo sentuh gue." Setelah mengucapkan kata-kata tersebut Bella meninggalkan Erik begitu saja tanpa ingin mendengar penjelasan Erik.

Erik tersenyum tipis, dia merasa bahwa Bella tak beda dengan gadis yang dia temui waktu di cafe. "Kenapa gue jadi kangen itu bocah ngelihat Bella." Erik berjalan menuju parkiran dan berniat pergi ke cafe tempat dia bertemu gadis cantik tersebut.

-
-
-

Jangan lupa vote dan boom komentar:)

Bella Agatha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang