"It's not Death who separated us, neither does Destiny, it's them. Their pitchforks, their axes, and their fire devalued us together."
.
Alternate Universe. Earth SS16619, year 1876.
Intra Silvam Occultum yang berarti Hutan Tersembunyi, sebuah desa terpencil di pinggir hutan berjarak kurang lebih tiga hari perjalanan ditempuh dengan kuda dari kota. Desa tersebut dikeliling hutan dengan pepohon larch yang berduri panjang hingga mencapai satu kaki. Seekor rusa pernah berlari tak tentu arah menghindari lebah yang menusuk telinganya, dan berakhir mati tertancap duri-duri kokoh setebal dua jari orang dewasa di pepohonan hutan dingin itu. Menjadi makanan para penebang kayu yang beruntung tanpa mengeluarkan setetes keringat pun untuk berburu. Kulitnya yang berbulu keemasan dijadikan jaket baru untuk anak seorang penebang kayu, dan tulangnya diasah menjadi penghias rumah.
Inilah desa kami, hangatnya sinar mentari tak sampai melelehkan embun yang membeku di atas daun. Desa yang sering diterpa musim dingin yang hebat dengan salju yang mencapai setengah betis bila sedang lebat. Dingin menggigil sampai ke tulang, memaksa kami menyalakan perapian, tungku, dan api unggun guna mengusir bekunya dari badan. Lapar? Kami tidak akan pernah kelaparan. Selalu ada rusa yang dapat kami buru, ada beruang yang dapat kami robohkan dan menjadi lembaran selimut baru tiap bulannya.
Di sinilah kami, di dunia yang memiliki dua gender utama, pria dan wanita, dengan tiga subgender alpha, beta, dan omega. Alpha memiliki sifat dominan sebagai yang paling ulung, paling jantan dengan kepemimpinan serta ketegasan menguar dari baunya yang setajam besi, dan pepohonan. Menurut buku yang kubaca, mereka mengalami masa rut yang memicu mereka untuk melakukan hubungan intim dengan knot dan dapat membuahi omega, sayangnya wanita alpha tidak memiliki hal itu. Sekumpulan alpha di dalam ruangan yang sama dapat berujung baku hantam jika bau mereka saling bersinggungan dan mendominasi, merupakan subgender yang paling berbahaya meski tanpa disulut.
Beta sebagai si penengah, yang paling netral dan tidak terlalu terpengaruh oleh semua aroma khas masing-masing gender lainnya layaknya alpha dan omega. Mayoritas beta menjadi pemimpin kedua setelah alpha, otak mereka cerdas dalam menyusun siasat, lugas dalam menyampaikan fakta. Beta tak terpengaruh oleh alpha command, merekalah yang biasanya melerai pertikaian dan memberikan solusi demi mencapai dinamika kehidupan subgender yang kerap kali terpelatik dengan adanya isu hingga ancaman, Yang terakhir adalah omega, para omega merupakan makhluk submisif dengan aroma manis dan mengundang, memiliki naluri keibuan yang tinggi serta mampu berproduksi. Otak kami cerdik dan kami ahli dalam hal memanipulasi emosi alpha, meski akan tumpul di saat kami mengalami masa heat yang terjadi dua kali dalam setahun. Di masa itu akan ada banyak pasangan yang melakukan hubungan badan. Baik pria maupun wanita memiliki rahim yang dapat dibuahi. Alpha wanita juga memiliki rahim, dan biasanya mereka menjadi pasangan yang kuat dan cakap dalam menghadapi permasalahan yang sepadan dengan alpha pria. Masalahnya alpha wanita juga memiliki ego yang sama dengan alpha pria, dan mereka juga dapat menjadi ancaman bagi seorang omega.
Aku membenci sifat omega yang disetarakan dengan kemolekannya, elok dalam bersikap, pandai bujuk rayunya. Setiap kali melihatku, mayoritas orang akan mematung sejenak dan begitu mereka mencium bauku, sebuah senyum menjijikkan terulas di wajah mereka. Aku benci diasosiasikan dengan sifat-sifat buruk, dicap sebagai omega penggoda hanya karena aku dikarunai paras begini dan dipandang sebelah mata.
Tubuhku kecil seperti omega pada umumnya tetapi badanku jauh lebih berotot karena sering melakukan pekerjaan berat membantu ayahku yang agaknya kecewa memiliki dua orang anak lelaki omega tanpa terkecuali. Aku tahu dari tatapan ayahku yang selalu dilemparkannya pada kami. Karena itu, sejak umur delapan tahun aku sudah melakukan pekerjaan kasar seperti memanggul, menguliti hasil buruan, membawa banyak potongan kayu bakar maupun menggali tanah untuk membuat tembikar. Aku sudah terbiasa dengan semua itu tapi tetap saja, dengan paras yang dianggap sedap dipandang, aku tetap saja mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan dari alpha sebaya bahkan alpha yang lebih tua tanpa mate. Pendek kata dengan dengan keahlianku berburu dan membuat peralatan untuk membantu kehidupan desa ini, dengan figur dan wajahku, aku tak lebih dari seorang omega penggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Riding Hood
FanfictionABO fantasy AU. Rated M. Jaeyong. Nomin. Ketika Taeyong, seorang omega yang berusaha hidup tenang di desanya tak lagi bisa menikmati kedamaian.