.
.Delphini POV
Wanita itu melihat ke pantulan cermin yang menunjukkan sisi kelamnya, untuk beberapa jam dia selalu menangis dan mengingat tamparan Draco yang di alamatkan untuknya kemarin pagi. Sebenarnya dia ingin sekali bertanya pada lelaki itu. Apa kurangnya dia? Dia cantik, dari keluarga terpandang, status darah murni dan berbagai keagungan manis yang selalu dia dengar dari orang-orang yang membicarakannya ataupun bilang secara langsung padanya. Tak ada cela.
Tapi seorang mudblood yang entah dimana sekarang, berambut megar dari golongan kasta rendahan semudah itu mengambil cinta Draco Malfoy. Lelaki yang sudah lama dia idamkan saat di Hogwarts. Lelaki yang setiap Valentine dan Natal selalu menerima hadiah darinya. Lelaki yang selalu coba dia dekati saat dalam status sendirinya. Tetapi kenapa Draco selalu mudah kembali pada mudblood itu? Selalu mudah terperdaya.
Mungkin status kepintaran dan kepahlawanannya? Tetapi itu tetap tidak bisa mengubah pembuluh darah lumpurnya. Tetap golongan kasta rendah. Draco terlalu agung untuk bersanding dengan perempuan murahan itu. Dia tidak rela kalah, perempuan itu harus menerima sangsi dari perbuatannya.
End POV
Delphini mengusap pelan perutnya yang sedikit membesar dan memandang Daily Prophet yang memunculkan gambar wanita yang sempat menghilang dan mendamaikan harinya. Tetapi wanita itu kembali dengan di dampingi dua pahlawan perang yang lainnya. Dengan Judul besar yang sengaja di Bold menghiasi lembaran pertama "HERMIONE GRANGER KEMBALI". Dan dia benci mengingat kenyataan jika cinta dari calon suaminya hanya berpusat pada wanita itu.
"Kau harusnya tetap menghilang, mudblood. Dan sekarang aku terpaksa harus benar-benar melenyapkanmu" Desisnya pelan di iringi senyum yang sudah pasti menyimpan dendam besar yang terpupuk bertahun-tahun lamanya
.
.Draco tersenyum kecil saat melihat berita pagi ini, wanitanya kembali. Tetapi senyum itu tak menutupi ke khawatirannya takkala melihat sosok kuyu itu tak sedikitpun melihat ke arah reporter. Wanita itu sibuk bersembunyi dibalik Potter dan Weasley. Dia merindukannya dengan sungguh. Dan dia harus bisa menemuinya. Apapun dan bagaimanapun caranya. Ya! Draco Malfoy tidak boleh kehilangannya lagi.
"Draco, apa kau sangat menikmati berita Daily Prophet pagi ini" Kejut Narcissa yang tiba-tiba masuk ke ruangannya. Entah tiba-tiba atau memang Draco tidak sadar kehadiran ibunya di ruangannya. Draco terlihat sedikit gelagapan memperbaiki postur tubuhnya walaupun tetap saja terlihat percuma karena ibunya pasti sudah memergokinya sedari tadi yang menatap lekat koran mengejutkan hari ini.
"Mother, ada apa kau kemari? tidak biasanya" Tanya Draco tanpa basa basi. Dia berusaha mengabaikan korannya tetapi matanya tidak bisa bohong ketika dia terus melirik. Narcissa tentu saja paham dan tersenyum kecil.
"Miss Granger sudah kembali, apa kau akan menemuinya?" Tanya Narcissa , dia beranjak ke arah sofa dan duduk dengan anggun. Draco memandangnya sekilas sebelum meraih map hijau tua di atas mejanya. Membukanya dengan memasang minat pura-pura. Hell yeah! bahkan dia merasa sangat tidak tertarik dengan pekerjaannya di saat ada sesuatu yang lebih penting dari ini. Menemui Hermione misalnya.
"Menurut Mother bagaimana?" tanya Draco balik dengan wajah datar, Narcissa hampir mengernyit tak menyangka Draco akan menanyainya balik. padahal dia hanya membutuhkan jawaban iya atau tidak. Tetapi dia tau perangai anaknya yang tidak akan mudah memperlihatkan antusiasnya terhadap sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX MALFOY
FanfictionPERATURAN SEBELUM MENIKAH ! - TIDAK EGOIS - SALING MENGHORMATI - SALING MEMBANTU ketika ketiga aturan itu tak bisa kau penuhi maka kau tidak akan mendapatkan sertifikasi layak dari Hermione. Dan para Slytherin penganut supremasi darah murni semua ga...