Rasanya berjuang

878 137 22
                                    

ENJOY READING
ABAIKAN TYPO
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT ATUPUN FOLLOW AUTHOR AGAR TIDAK KETINGGALAN CERITA LAINNYA....

LET'S GO!!!

•°•°•°•||||•°•°•°


Drrtt!!! Drrttt!!!

Hp Rosie bergetar. Dia mengangkat telpon sambil duduk di sofa dengan handuk di tangannya.

" Hallo?"

" Rosie~~ aku mau matii~~"

Rosie mengerut kening. Dia menjatuhkan hpnya untuk melihat siapa yang menelpon. Saat itu ada Jennie yang keluar kamar mandi, rambutnya masih basah setelah habis berenang di kolam dan dia ingin ke kulkas mengambil minuman.

" Hyeri!?"

" Rosie...."

" Kamu dimana!?"

" Rumahh..."

" Ok! Aku kesana sekarang!"

Rosie langsung mematikan telponnya. Dia berdiri dari duduk, memakai cepat kaos oblong warna hitam.

" Mau kemana?" Tanya Jennie, jalan mendekat dan berdiri di samping cowok ini sambil memegang dua soda.

" Ke rumah Hyeri. Dia aneh! Aku takut terjadi sesuatu. Aku pergi dulu sebentar."

Jennie diam saja. Tapi Rosie kembali mendekatinya, memberi ciuman di bibir sebelum beranjak meninggalkan.

" I love you." Ucapnya, jalan mundur beberapa langkah lalu berbalik untuk masuk segera ke dalam lift.

Jennie terduduk di sofa. Dia meletakkan kaleng sodanya ke meja. Lalu wajahnya nampak tidak tenang karena kecemburuan timbul secara mendadak. Memang, hati Jennie panas! Tapi bagaimana mau marah jika itu memang tugas Rosie untuk menjaga Hyeri.

" Hah!"

Setelah Jennie menghela nafas, hpnya di atas meja bergetar. Melihat Irene menelponnya tapi langsung matikan. Kerut terlihat di kening Jennie. Tumben dan heran, kenapa menelpon tapi langsung di matikan (?) Apa salah tekan?

•••

*Pagi, otw sekolah....

Jennie memperhatikan orang tuanya yang banyak diam. Merasa terlalu di acuhkan, akhirnya Jennie nunduk sambil lanjut makan.

" Ehem!" Daddy berdehem batuk.

" Kamu masih bersama Rosie?" Tanyanya pada anak.

Jennie heran. Pertanyaan apa itu? Harusnya Daddy paham jika Jennie bersama Rosie sudah dekat dari kecil!

" Hhmm." Dehem Jennie.

" Berhentilah. Daddy tidak suka."

" Apa yang merasuki Daddy? Menyuruhku untuk berhenti di dekatnya?" Tanya Jennie. Logatnya nampak tak terima.

" Rosie meniduri wanita lain! Apa itu pantas terlihat?"

Jennie terdiam bungkam. Otaknya langsung ingat siapa yang dimaksud. Padahal itu kabar sudah lama selesai dan Daddy nya baru mengetahui hal ini.

" Wanita itu sedikit gila. Rosie tidak terlibat." Jawab Jennie, nampak sekali melindungi. Sedangkan sang Mom masih setiap bungkam untuk menyimak.

" Daddy tidak suka pokoknya. Tidak usah lagi bersamanya. Daddy menemui orang tuanya kemarin."

Mata Jennie mendelalak. Apakah sejauh itu Daddy bertindak!?

" Itu hanya masalah sepele Dad! Tidak ada yang aneh!"

J'R ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang