Welkambek to My Serendipity gais
Selamat membaca...Jangan lupa klik ⭐ & comment Kamu, biar author lebih semangat nulisnya 😉✨
*****
"Da.. Rida.. Arida Mudita Savitry bangun woy dah sampe, ironaaaaaa.. ya Arida Mudita Savitry." Teriakku saat membangunkan Arida begitu kabin sudah mulai agak sepi.
"Buset ngapain jauh-jauh terbang Korea cuman mau ngebo doang di pesawat." Celetukku sembari mengambil tas di bagasi kabin.
"Euung.." Nah ini suara Arida baru ngulet setelah bangun.
"Ish siapa yang ngebo juga, orang merem doang." Balas Arida begitu ia selesai ngulet.
"Anjir, sadar ngga lo, Dy? Berarti semalem secara ngga langsung kita malmingan sama Park Loey dong." Sambungnya, Aku yakin dia belum begitu sadar dari tidurnya.
"Malmingan pala lu. Ntar malem baru malming, sekarang hari Sabtu. Kebetulan doang satu pesawat, gue jamin habis ini juga kalo lu atau gue ketemu sama dia, dia juga kagak bakal inget." Jawabku sambil mengarahkan tas milik Arida.
"Apenih?" Tanya Arida yang menatap ke arah tas yang ku arahkan padanya.
"Turunlah pinter... lu mau nginep di pesawat? dah sampe nih bukan transit lagi maemunah." Jawabku gemas, kalau aku tidak sabar bisa-bisa Arida ku seret turun saat itu juga.
"Oiya anjir gue lupa kalo kita kagak pake transit ehehe, yaudah kajaaa." Ucap Arida pergi keluar mendahuluiku
"Hoalah bocah gendeng." Gerutuku sembari menyusul Arida.
Setelah keluar dari pesawat aku dan Arida menuju Starbuck yang ada di bandara untuk istirahat dan menghilangkan jetlag walau sebentar.
"Lo mau pesen apaan?" Tanya ku sesampainya di Starbuck.
"Kek biasanya aja" Jawab Arida menyusul di sampingku.
"Oke, cari tempat gih" Balasku lalu Arida mengedarkan pandangannya untuk mencari bangku yang sesuai dengan kriterianya.
"Eoseo oseyo gogaeknim, Eotteohke dowa derilkkayo?" Sapaan khas dari karyawati korea sesampainya aku di depan meja kasir yang artinya 'Selamat datang kak, ada yang bisa Saya bantu?'.
"Emm.. Venty ice skinny Double Chocolate Chip Frappe han juseyo gwa venty ice Green tea Cream Frappucinno han juseyo" Ucapku kepada karyawati tersebut, lalu dibaca ulang olehnya untuk memastikan pesananku benar.
"Ne...geuge daya." Jawabku yang artinya 'ya, itu saja' sembari menyerahkan kartu untuk membayar pesanan tadi.
"Algesseoyo. Ne, jamkkanman gidariseyo." Ucap karyawati tersebut dan menyerahkan struk pesanannya kepada kawannya untuk diracikkan minumannya.
Beberapa menit kemudian minuman sudah ada di tanganku, saat hendak kembali ke bangku menyusul Arida, ada pesan masuk di ponselku
Ting...tung
Ah aku duga pasti dari Min Hyung dan saat ku rogoh ponsel di saku celanaku, benar saja satu notifikasi pop up pesan Line masuk darinya
"Nih pesenan lo" Ucapku pada Arida sembari memberikan minumannya.
From : Min Hyung
Lody-aaa apakah kamu sudah sampai di Incheon?
To : Min Hyung
Yupp... I arrived 1 hour ago, Min Hyung-a
From : Min Hyung
Seriously?? ayo segera agendakan bertemu. Tapi tidak minggu ini ya ㅋㅋㅋ
To : Min Hyung
Calm down Min Hyung-a, calm down ㅋㅋㅋ. Aku bukan sepekan dua pekan di sini. Kita akan sering bertemu pasti.
From: Min Hyung
Geurae. Kalau aku mendapat jadwal cuti akan aku beri tahu secepatnya, Lody.
Ah...it's time to work, bye bye Lody. I'll text you later.
To : Min Hyung
Ne, Min Hyung-a fighting....
***
Pukul sembilan lewat empat puluh lima menit waktu Korea Selatan. Aku sudah masuk ke kosanku.. eum koreksi lebih tepatnya apartemen yang sudah di sewa oleh Jeje untuk tempat tinggal Aku dan Arida selama di sini. Jangan dibayangkan apartemen yang mewah kelas elit, tidak, apartemen pilihan kita sederhana saja, biar engga capek sewaktu beres-beres, pokoknya buat satu orang engga gede banget tapi kalo diisi dua sampai tiga orang masih bisa. Fasilitasnya? Fasilitas rumah hunian sewa di Korea biasanya sudah isian kulkas, kompor, gas yang disalurkan lewat pipa, penghangat ruangan, dan listrik, buat kebutuhan lain bisa dibeli sendiri tapi dua unit kita, Jeje sudah request kepada pemilik untuk diisi perabotan seperti kasur, sofa, dan tv tentu saja itu dipotong dari uang gaji tapi masih ada subsidi dari kantor juga hehe, buat kebutuhan selebihnya full biaya pribadi.
Apartemenku bersebelahan dengan apartemen yang ditempati Arida. Kenapa pisah? bukannya lebih seru kalau tinggal satu apartemen? Iya Aku dan Arida tidak tinggal satu apartemen, karna Jeje memikirkan privacy yang Aku dan Arida punya. Engga jadi masalah buat kita berdua, toh kalau mau menginap, sarapan bareng, masak bareng juga masih bisa.
'Oiya... Orang di rumah belom gua kabarin anjrit' Batinku saat sadar belum memberi kabar bunda, ayah, dan Bang Lucas.
"Jam Sembilan empat lima, berarti di Indonesia jam tujuh empat lima." Gumamku sembari mencari log panggilan terakhir Bunda di ponsel ku. Oiya, Korea-Indonesia waktunya hanya selisih dua jam saja, seperti selisih waktu antara WIB dan WIT di Indonesia.
"Hallo, Assalamu'alaikum Bunda.. hehe maaf Lody lupa ngabarin. Lody udah sampe jam 7 di sini, Sekarang udah di apartemen baru beres-beres koper hehe." Ucapku ketika panggilan video call dariku sudah diangkat di seberang sana oleh bunda, ternyata ayah dan Bang Lucas ikut nimbrung juga.
Dan ya, pagi ini aku kena omel Bang Lucas dari video call karena telat memberi kabar orang rumah.
____________________________
Segitu dulu ya temen-temen buat updatenya hehe
Chapter selanjutnya masih on going diketik nih stay tune terus yaa 😽
KAMU SEDANG MEMBACA
My Serendipity
FanfictionAku hanya menjalani hari-hariku tanpa rencana, menjalaninya begitu saja dan tidak pernah membayangkan jika aku akan menemukan suatu hal yang merubah kehidupanku saat itu juga. Aku Claudya Nathania, Kamu dapat memanggilku Lody, Perempuan 22 tahun, te...