“Sedang apa?” Tangan itu terselip melingkupi pinggangnya dari arah belakang.
Taehyung tak terlalu terkejut mengingat ia bisa mencium pheromone alphanya saat pria itu berjalan mendekatinya. “Tidak apa-apa. Hanya mengobrol dengan beberapa anggota pack.”
“Siapa?” Tangan yang masih bertengger dipinggang ramping itu, menarik jemari Taehyung untuk ia tautkan dengan miliknya.
Taehyung menoleh dan memandang Jeongguk skeptis. “Keluarga inti dari sayap kanan.”
Dan selanjutnya Jeongguk mengerti tanpa harus omeganya jelaskan apa yang terjadi.
Sebenarnya Taehyungpun masih setengah tak percaya mengingat kejadian yang barusan terjadi. Menyaksikan para anggota inti yang sebelumnya menggunjing dan mengolok-ngolok Taehyung didepan atau dibelakang– membungkuk sedalam-dalamnya.
“Maafkan kami Luna. Tolong ampuni perbuatan kami dimasa lalu.” Yang lainnya juga ikut menambahkan, “seharusnya kami meminta ampun sejak Anda dengan berani menyelamatkan pack dan Lord Charleton saat terjadi pemberontakan dahulu.”
“Tapi kami malah metutup mata dan hati kami, tetap melayangkan kebencian terhadap Anda. Jadi kumohon tolong maafkan anggota keluargamu ini.”
“Kini kami sepenuhnya menyadari jika Anda diberkati oleh Moon Goddess hati semurni sang Luna. Menjaga pack dari marabahaya dan memberikan keturunan untuk penerus pack.” Sekali lagi Taehyung melihat tubuh ramping itu membungkuk kembali.
Ia bergeming, Taehyung bukan seorang Dewa yang bisa memutuskan untuk memberikan karma apa yang pantas untuk mereka. Sejenak bingung ingin menjawab apa.
“Sejujurnya aku memang sakit hati terhadap perkataan dan tuduhan kalian.” Taehyung tak punya pilihan lain, ia tak bisa berpura-pura baik-baik saja setelah apa yang mereka katakan tentang keluarganya dahulu. Merasa buruk diminggu pertama ia datang di pack ini dan ia telah mendengar orang lain menjelek-jelekkan pack keluarganya.
“Tetapi tak baik juga memendam dendam yang nantinya akan menjadi borok didalam kehidupanku. Menghambatku untuk merasa bahagia. Jadi kuputuskan untuk memaafkan kalian semua.”
Raut wajah yang awalnya pasrah nampak terkejut. Berpikir jika mungkin Taehyung tak memaafkan mereka. Namun perkataan terakhir pria omega itu membuat beberapa senyuman mengembang diwajah mereka.
“Terima kasih Luna. A-aku akan mengirimkan pakaian dan kain sutra untuk Anda.”
“Aku juga! Ayahku baru saja pulang membawa coklat couverture, Anda bisa memilikinya.”
Sebelum semuanya berkata lebih jauh, Taehyung menyela dengan mengangkat kedua tangannya. “Tak usah seperti itu. Aku sangat menghargai permohonan maaf kalian.” Tangannya lalu menyentuh tengkuknya merasa tak enak hati.
“Lalu bagaimana kami membalas kebaikanmu, Luna?”
“Mungkin dengan tak merasa canggung diperjamuan selanjutnya? Atau memanggilku Taehyung seperti seorang teman? Apapun itu asalkan bukan sesuatu yang memberatkan kalian.” Tawa renyah terdengar diujung kalimatnya.
“Baiklah, kami akan mengingat itu. Sekali lagi terima kasih Luna.”
“Tentu, terima kasih kembali.”
“Hei bebé jangan melamun, kau mendengar perkataanku?”
Kecupan ringan Jeongguk membuat ia kembali pada realita, mendongak memandang suaminya dengan wajah sedikit bingung. “Apa?”
Astaga.. lihat wajah itu. Rasanya Jeongguk ingin meraup wajah kelewat polos itu menggunakan telapak tangan besarnya. Terlalu gemas jika hanya disaksikan oleh kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [KOOKV ABO]✔
Fiksi Penggemar₊˚✧ Dua makhluk immortal lahir di masing-masing benua, tak memiliki garis bersinggungan sebelumnya namun memiliki ikatan lebih dari sekedar mate. ✧˚₊ Fanfiction Kookv Top!Jungkook Bottom!Tae NO GS (GenderSwitch) Cover by me Fanedit: Jungkook ©hisas...