17.

661 89 227
                                    

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
_____________

"Woi anjir! Gue tadi habis ditonjok sama ketos sialan!"

Jun masuk kedalam kelas XII IPS 5 yang langsung membawa berita heboh.

Heru yang sedang bermain game di kursi paling belakang pun langsung menengok Jun yang mendekat kearahnya.

"Kenapa lo?" Tanya Denis, cowok itu duduk didepan meja Heru dengan Gio.

"Gue ditonjok anjir sama ketos, mana tadi dia ngancem gue lagi!" tutur Jun.

"Ngancem apa?" Tanya Gio.

"Dia bilang. Gue berurusan sama dia!"

"Lo buat masalah apa sampai ketos bilang gitu?" Tanya Heru dengan mata yang masih fokus ke layar handphone.

"Gue siram pacarnya."

"Goblok!"

"Anjir!"

"Stress!"

Maki Heru, Denis dan Gio secara bersamaan.

Jun memperlihatkan giginya tanpa dosa. "Ya habisnya gimana ya? Gue 'kan suka ngebully orang!"

"Goblok! Dosa tolol!" ucap Kentha dari arah belakang sambil menonyor kepala Jun keras.

"Eh kumbang! Baru juga dateng main nonyor pala orang sembarangan!" sewot Jun tak terima dengan Kentha.

Kentha mencibirkan mulutnya. Dia naik keatas kursi dan duduk disana.

"Emang ada masalah apa dia dibully?" Tanya Gio.

"Dia mau bunuh diri cuy makanya dibully," jawab Jun misterius.

Heru membulatkan mulutnya sambil mengangguk-angguk. "Otaknya udah buntu jadi sok-sok mau bunuh diri!"

Mendengar ucapan temannya itu, Gio tersenyum kilas sebelum dia merubah mimik wajahnya menjadi datar.

"Nah bener! Sebenarnya si gue nggak ada masalah sama dia. Toh kalau dia meninggal gue dapet berkat tahlilan." ucap Jun diakhiri dengan kekehan kecil.

Denis memutar bola matanya malas. "Terus kenapa lo siram dia, Juned!!"

"Gue dendam sama tuh ketos!"

"Biadab lo, nggak punya perasaan. Tega bener nyiram manisnya gue!" Ucap Kentha tiba-tiba.

"Hah? Gue nggak salah denger? Ngomong apa lo tadi? Manis?" heran Denis, cowok itu menatap Kentha yang sedang mesem-mesem tidak jelas dengan tatapan jijik.

Kentha mengeluarkan permen karet dari saku celana dan langsung mengunyahnya. "Dia cantik banget 'kan?"

"Istighfar! Saingan lo ketos!" cetus Heru.

ANBELINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang