Gracia terus memberontak dari seseorang yang sudah membawanya kesuatu ruangan,karna gelap gulita gracia tidak tau ruangan apa yang ia masuki
"Ussstt ini aku" ucap orang itu dan melepas sekapannya
"Ci shani?"
"Iya ini aku,jangan berisik" ucapnya berbisik
Gracia mengangguk
"Tadi pas aku mau cek kontak listrik ada dua orang yang coba masuk kedalam rumah" jelas shani dengan suara pelan
"Untung saja mereka tidak melihatku" sambungnya
"Tapi kamu gpp kan ci?" Tanya gracia khawatir
"Aku gpp gre,kamu?" Shani tanya balik
"Aku juga gpp cuma takut aja karna dengar suara langkah kaki"
"Itu aku gre,sepertinya pas kamu memanggilku para pencuri itu mendengar suara kamu"
"Pencuri?"
"Iya karna mereka membawa senjata tajam serta wajah mereka tidak jelas karna memakai kain penutup wajah" jawab shani
"Jadi kita harus gimana?" Tanya gracia takut
"Kita disini saja dulu selagi aman" jawab shani
"Memang kita dimana ini ci?"
"Digudang dan aku sudah menguncinya karna pasti entah pencuri atau bukan akan mengecek tempat ini"
Terdengar dari luar gudang suara langkah kaki. Shani menyuruh gracia untuk diam karna ia tau pasti gadis itu merasa ketakutan
Ceklek
CeklekPara pencuri itu berusaha membuka pintu gudang tersebut. Dengan sangat hati-hati shani mencoba mendengar obrolan para si pencuri lewat balik pintu
"Terkunci"
"Sepertinya mereka sudah mengetahui kedatangan kita"
"Jadi kedua gadis itu bersembunyi dimana? Sudah semua ruangan termasuk kamar mereka kita geledah tetap tidak ada"
"Gue yakin mereka sembunyi disuatu tempat"
"Hanya ruangan ini yang terkunci,entah didalamnya apa"
"Sepertinya itu gudang"
"Tau dari mana?"
"Dari tempatnya yang dekat dengan kamar mandi"
"Ya juga sih,kalau gitu kita pergi saja dari sini"
"Gue gak mau,kita harus terus mencari mereka dan membunuhnya"
Deg
Mendengar obrolan kedua pencuri itu membuat shani sangat syok
"Membunuh? Mereka?" Gumam shani bertanya-tanya dan kembali mendengarkan
"Udah ayo kita pergi dari sini,gue takut ketauan"
"Gue lebih takut dibunuh bos vinny kalau sampai kita tidak berhasil menghabiskan kedua gadis itu"
Shani kembali dibuat terkejut saat mendengar si pencuri menyebut nama Vinny
"Vinny...vinny..vinny" nama itu seketika terngiang dipikiran shani
Shani meremas tangannya kuat dengan wajah yang sudah memerah. Segera ia mengambil kayu balok yang berada digudang tersebut. Gracia yang sadar segera mendekati shani
"Cici mau ngapain?" Tanya gracia
"Aku ingin menghabiskan mereka" jawab shani penuh emosi
"Jangan ci berbahaya lebih baik kita hubungi polisi" cegah gracia
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjagamu
Teen Fictionkita di pertemukan oleh-Nya disaat takdir tidak bisa mempersatukan kita