Bagian Kedua puluh-delapan :: Aryo? Siapa dia.

109 41 4
                                    


Sahabat yang sesungguhnya itu adalah orang yang perduli dengan kita, berkata apa adanya dan tidak bermuka dua.

- kn

Siapa nih yang udah lama nunggu cerita Azka The Series update?

Gimana kabarnya teman-teman? Semoga kalian dalam keadaan baik dan selalu sehat ya. Amin.

Alhamdulillah ya Azka The Series udah update lagi menemani kegabutan kalian😂👍

Jangan lupa tekan bintang biar aku semangat nulisnya! 🌟

Dan jangan lupa buat share cerita ini ke temen-temen kalian, saudara kalian, dan seluruh sosial media yang kalian punya.

Selamat membaca!🙂

⏺️⏺️⏺️⏺️

"Hp lo bunyi di dapur."

Brian yang baru saja dari kamar mandi berkata pada Azka sesampainya laki-laki itu berada di ruang tamu.

"Siapa yang telepon?" Azka mendongakkan kepalanya ke belakang saat menyahut.

"Bokap lo," jawab Brian.

Azka mengesah. "Ah, gak penting."

"Tapi, Bro, lo kan udah janji sama Sonya, bukan?" Bertepatan saat menempelkan bokongnya di sofa yang bersebelahan dengan Azka, Brian menepuk pundak kanan Azka saat berkata, "Jadi cowok harus gentleman. Tau kan maksud gua apa?"

"Iya, iya gua angkat." Dengan ekspresi masam Azka mendengus terpaksa sambil beranjak dari duduknya untuk pergi ke dapur.

"Kenapa, Pah?" Azka berbicara setelah mengangkat telepon dari ayahnya.

"Papah mau ketemu sama kamu."

"Sekarang?" Azka menyahut perkataan ayahnya dengan datar.

Zaidan bertanya, "Kamu bisa nya kapan?"

Mengingat janjinya pada pacar, Azka pun menghela nafasnya dengan sangat panjang kemudian membuangnya secara sekali. "Kalau mau sekarang bisa."

"Beneran?" Zaidan yang berada di lain tempat merasa senang dengan jawaban dari anaknya tapi ada perasaan yang mengganjal. Zaidan merasa heran. "Kamu bisa ketemuan sekarang sama papah?"

"Jadi atau enggak? Sebelum pikiran Azka berubah," ketus Azka.

"Oke-oke. Papah akan kirim alamatnya secepatnya sama kamu," balas Zaidan yang tak mau berkutat lagi.

"Iya." Kemudian Azka memutuskan sambungan telepon dengan ayahnya.

Brian yang berdiri di sebelah Azka tersenyum sambil menepuk sebelah pundak Azka dengan bangga. "Itu baru cowok yang gentleman."

Azka menukas, "Berisik!" Kemudian dia melesat dari pandangan Brian.

⏺️⏺️⏺️⏺️

"Lama banget si datangnya!"

"Sabarrr .... di jalan tadi macet."

"Yaudah sekarang ikut gue!" Dinda berseru.

"Kemana?" tanya Sonya.

"Ke jonggol," balas Dinda dengan nada emosi, "ya ikutin si Fera lah."

Setelah mereka berhasil menemukan Fera. Temannya. Dinda dan Sonya kompak berjalan mengikuti kemanapun langkah Fera berpijak.

****

"Ah gue tahu gimana kalau kita kerjain si Fera aja. Supaya dia gagal pergi ke diskotik."

"Caranya?"

AZKA SEGERA TERBIT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang