Chan kecewa melihat Minho yang diam saja sambil menunduk. Dengan tangan yang mengepal dia mendekat dan berusaha untuk memukuli kakak kembarnya itu.
"Pasti kau yang mengancamnya, licik" ujar Chan sambil memegang kerah baju pria itu. Senyuman miring itu terlihat terlihat bibir Chris. Dia lalu mendorong adiknya untuk menjauh.
"Aku? Kita tanyakan saja padanya" ujar Chris sambil memegang bahu pria itu. Minho nampak takut menatap kata Chan saat itu.
"Minho ini bukan keinginan mu kan? Kau tidak akan menghianatiku kan Minho?" Tanya Chan dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"MINHO!" Panggil Chan dengan nada yang keras hingga membuat pria manis itu terkejut.
"Akuu" pria itu dengan gugup mengatakannya, jujur saja dia sangat sedih saat ini.
"Kau sangat ingin dia kan? Bawa saja dia pergi jika dia mau" kata Chris lalu dia mulai berbalik. Minho nampak tegang, apa yang harus dia pilih. Dia sangat ingin bertemu dengan orang tuanya, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan Chan.
"Minho" panggil Chan lagi, pria manis itu menghela napas.
"Chan, dia suami ku aku tidak bisa menikah dengan mu" Mendengar itu seketika Chan membeku. Tangannya yang tadinya memegang bahu pria itu sekarang mulai jatuh.
"Aku tidak salah dengan kan?" Chan kembali memastikannya.
"Maafkan aku, lagipula kita tidak punya hubungan apapun. Terima kasih atas semuanya" Setelah mengatakan itu Minho berbalik dan berlari menyusul Chris.
Chan nampak masih tidak percaya, hatinya benar-benar sakit sekarang ini. Bagaimana bisa Minho pergi meninggalkannya seperti itu.
"Baiklah jika itu mau mu" ujar Chan sambil mengusap air matanya.
Di sisi lain Minho juga mengusap air mata yang tidak bisa berhenti keluar itu. Dia tahu dia telah menyakiti Chan, tapi hatinya juga sakit karena dia tidak bisa hidup dengan orang yang dia cintai itu.
"Diam! Aku tidak suka melihat orang menangis" suara itu membuatnya seketika diam. Pria Bang itu menariknya untuk masuk ke dalam mobil.
Minho hanya diam, dia nampak terus menatap kosong ke depan sana. Chris tidak ingin mengganggu kesedihan pria itu saat ini.
"Aku telah meninggalkan orang yang aku cintai, jadi tolong jangan ingkari janji mu" Kalimat itu membuat Chris menoleh, dia melihat pria itu saat ini tengah sibuk mengelap air mata yang lewat di pipinya.
"Ini, jangan sampai air mata jelek itu menetes di mobil ku" Chris memberikan Minho tissue untuk mengelap air matanya. Minho langsung mengambilnya.
"Setelah ini kau harus ikut dengan ku pergi" kata Chris sambil menatap pria itu. Minho melihat rumah itu sangat tradisional, apa benar keluarganya ada di sini?
"Kau tidak bohong kan?" Tanya Minho sambil memandang ke arah suaminya itu. Chris menggeleng lalu dia berjalan masuk ke dalam.
Belum sempat mengetok pintu seseorang memanggilnya.
"Chris kau? MINHO?!!" ibu Minho terkejut melihat anaknya hal itu membuat Minho membeku. Dia tak bisa percaya ternyata mereka masih ada di dunia ini.
Minho hanya diam saat bertemu dengan ibu, ayah dan Felix.
"Kalian akan menginap di sini?" Tanya Sang ayah.
"Iya cuma satu malam, besok kami akan berangkat" Chris menjawabnya dengan santai.
"Apa kau ada pekerjaan?" Tanya Ibu Minho sambil memainkan tangan anaknya itu.
"Iya aku akan ke Bali, ada bisnis besar di sana" jawab Chris. Mendengar itu membuat Felix berbinar.
"Apa aku boleh ikut?" Tanya pria manis itu, seketika kedua orang tuanya mencibit paha pria itu.
"Kakak aku kira aku tidak akan pernah bertemu dengan mu" Felix mengatakan itu sambil berbaring di samping Minho.
"Kenapa?" Tanya Minho dia memposisikan dirinya untung miring sekarang.
"Kak Chris menolong kami. Changbin berusaha untuk membunuh kami dengan cara membakar rumah. Saat itu tidak ada yang bisa kami hubungi selain dia, Kak Chris memanggil beberapa pemadam dan dia membayar mereka agar tidak mengatakan kami masih hidup" jelas Felix. Minho menghela napas panjang, ternyata Changbin sama saja dengan pria itu.
"Untung kau menikah dengan dia, aku tahu dia sangat mencintai mu kan?" Kata Felix sambil mengelus perut Minho.
Minho tidak bisa berpikir jernih, pasti otak mereka telah dicuci oleh Chris sekarang.
Minho merasakan ada yang menaiki ranjangnya. Dia tahu itu Chris, aroma parfumenya sangat ketara.
Pria itu berbaring dan memeluk Minho dari belakang. Dia juga mengelus perut pria itu dengan lembut. Seperti orang yang sangat berbeda.
"Kau cepat sekali tidur" pria itu mengelus rambut Minho dengan tangannya yang lain. Minho masih diam, walaupun pria itu tengah menyentuhnya sekarang.
"Aku tak ingin kau bersamanya, dia telah merebut semuanya aku punya sejak kecil tapi aku tidak akan membiarkan dia merebutmu juga" Pria Bang itu mengecup beberapa kali leher pria itu.
Mendengar itu seketika jantung Minho menjadi berdetak dua kali lipat. Dia kembali ingat dengan Chan, Minho sudah terlanjur jatuh cinta dengan pria itu. Sikap Chan yang hangat selalu membuatnya nyaman, tapi kenapa pria yang sangat dia benci bersikap yang sama?
"Kau belum tidur?" Chris menyadari hal itu saat mendengar suara Minho yang seperti sedang menangis.
Pria Bang itu langsung membalikkan tubuh Minho untuk menatapnya.
"Kenapa kau berubah? Kau membuat ku bingung" ujar Minho. Chris meneguk salivanya, lalu dia langsung menautkan bibirnya pada bibir pria manis itu. Dia melumatnya dengan sangat lembut sangat berbeda dari biasanya.
"Aku tahu kau mencintai adikku, tapi mulai sekarang berhenti melakukannya" kata Chris sambil mengusap pipi pria itu. Minho tidak percaya pria yang kasar itu bisa berperilaku semanis ini.
"Tapi" Belum sempat Minho selesai berbicara pria itu kembali menautkan bibir mereka.
"Aku akan membuat mu jatuh cinta pada ku Minho" kata Chris sambil menatap manik mata yang masih berair itu.
🦋🦋🦋
Minho hanya diam berada di dalam pesawat itu. Sebenarnya dia belum puas bersama kedua orang tuanya, tapi pria itu mengatakan bahwa mereka harus berangkat ke Bali hari itu.
"Ini" Chris memberikan Minho makanan yang baru saja pramugari bawakan. Dengan cepat Minho menggeleng, dia masih belum lapar. Takutnya jika dia makan dia akan mual lagi.
"Aku suapi?" Tanya Chris, Minho menggeleng kenapa pria itu sangat rendom sekarang.
"Aku takut mual lagi" ujar Minho, Chris menghela napas panjang. Dia lalu menaruh kotak itu di tempatnya.
"Di sini ada kamar mandi, jika kau mual muntahkan saja" kata pria itu sambil membuka kotak yang satunya.
"Buka saja mulut mu" kata Chris langsung membawa sendok yang berisi nasi di depan wajah Minho.
TBC
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME ! || BANGINHO✔
FanfictionNote: Sebelum baca wajib follow akun author BANGINHO FANFICTION Minho melakukan penghianatan yang tidak dapat diampuni oleh seorang Christopher Bang. Membuatnya mendapatkan penyiksaan di setiap harinya. "Tolong ampunilah aku" - Minho. WARNING ⚠️ -B...