Hinata terbangun karena tangannya sakit, seperti ada yang menindih lengannya, ketika dirinya membuka mata, hal pertama yang ia lihat, adalah wajah senpainya, yang sangat dekat dengannya, bibir mereka hanya berjarak beberapa inci saja. Hinata meneguk ludah, tak dapat dipungkiri, jika ia memiliki perasaan pada sang senpai, perlahan tapi pasti, bibirnya menyentuh bibir Nishinoya, itu bukan ciuman penuh nafsu dengan pagutan lidah, hanya saling menempelkan bibir saja, ini juga ciuman pertama Hinata.
Hinata segera menjauhkan diri sedikit, wajahnya merah, setelah itu ia kembali tidur ditemani mimpi indah, dimana dia dan Nishinoya menikah dan hidup bahagia, Hinata tidak tau, jika Nishinoya bangun. Nishinoya segera duduk, untuk menetralkan jantungnya, yang berdetak kencang, karena Hinata yang menciumnya. Ia bangkit, berniat ke kamar mandi, untuk membasuh wajahnya, yang terlihat semerah rambut Akabane Karma.
Ia memasuki kamar mandi kamp pelatihan, membasuh muka dan mencuci tangan, saat hendak keluar, Nishinoya mendengar desahan dari bilik toilet, ia yang penasaran langsung mengetuk pintu toilet.
Tok tok
"Hei, siapa didalam, apa kau terluka?"
Nishinoya terkejut saat pintu dibuka, menampilkan Suna Rintaro yang tersenyum menahan gairah, miliknya yang besar, menurut Nishinoya, juga berdiri tegak ke atas dengan gagahnya.
"Oh, libero Karasuno, apa kau ingin bermain juga? Hm"
"A-aku, kurasa aku akan pergi"
Nishinoya lari keluar kamar mandi, ia kembali ke futon Hinata, tubuhnya menempel ditubuh Shoyou, menyembunyikan wajahnya yang merah padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harem Nishinoya (yaoi 18+)
Fanfiction18+ Tentang Nishinoya Yuu yang memiliki banyak Harem, dengan dirinya sebagai uke, semua dimulai dari kamp pelatihan. Area dewasa