Unexpected || Orenge ²

222 31 4
                                    

°
°
°
°
°
°

"Pagi Pak Doyoung" ucap Jeongyeon

"Pagi Bu Jeongyeon" jawab Pak Doyoung

"Terimakasih atas bantuannya kemarin Pak" ucap Jeongyeon sambil meletakkan kotak bekal sarapan yang sengaja Jeongyeon siapkan untuk diberikan ke pak Doyoung

"Udah biasa itu Bu, anak anak itu memang sering buat masalah" ucap Pak Doyoung
"Tahu saja kalau saya belum sarapan" tambah Doyoung sambil menerima kotak bekal dari Jeongyeon

"Sering bagaimana?" Jawab Jeongyeon tersenyum sambil menunjukkan wajah bersemangat untuk mendengarkan cerita yang akan disampaikan Pak Doyoung

"Anak-anak kelas itu selalu punya banyak akal untuk membuat para guru guru magang itu tidak betah, ada yang minta pindah kelas bahkan sampai ada yang minta pindah sekolah karena kelakuan mereka yang benar benar di luar nalar. Apalagi yang jadi pelopor nya itu tiga perempuan yang kemarin ada di depan itu waktu dikelas" ucap Doyoung mendramatisir
"Bu Jeongyeon harus kuat mental kalau masih ingin ngajar kelas itu" tambahnya

"Ahh iya pak. Saya sudah menata mental saya untuk menghadapi mereka bertiga" jawab Jeongyeon

Kringgggggggg

Tidak lama setelah mereka berbincang bel masuk berbunyi yang mengharuskan mereka untuk mulai melakukan pekerjaan.

"Saya ke kelas dulu ya Bu, ada jadwal pagi. Ibu juga kan?" Tanya Pak Doyoung

"Ahhhh. Iya pak. Saya duluan" jawab Jeongyeon

"Semangat Bu, takhlukkan anak anak kelas itu" ucap Doyoung

"Semangat juga Pak" ucap Jeongyeon

Sepanjang perjalanan Jeongyeon menuju kelas, Jeongyeon memikirkan banyak hal "apa yang akan terjadi hari ini" dan seingat Jeongyeon yang masih memiliki pendengaran yang cukup tajam mereka bertiga tadi membahas tentang "kursi". Jeongyeon sangat yakin bahwa mereka pasti melakukan hal buruk mengenai kursi yang akan dia duduki di kelas.

"Oke berarti aku mengajar mereka harus sambil berdiri. Tinggal kasih mereka tugas banyak, dan aku bisa melakukan hal lain" ucap Jeongyeon sambil menunjukkan senyum jahatnya.

Sampai didepan kelas, Jeongyeon menarik nafas yang dalam dan panjang.

"Selamat pagi anak-anak" ucap Jeongyeon

"Selamat pagi Bu" jawab anak-anak dengan tenang

Ketenangan ini benar benar mencekam - gumam Jeongyeon

Jeongyeon mengalihkan perhatiannya melihat Lou yang hanya menelungkup kan wajahnya ke dalam lipatan tangannya,

anak itu tidur - batin Jeongyeon

Jeongyeon kembali mengalihkan perhatian nya ke anak anak kelas yang menampilkan wajah tidak bisa ditebak, Jeongyeon akhirnya berucap

"Untuk menguji kemampuan bahasa Inggris kalian, jadi sekarang Buat Makalah Bahasa Inggris ditulis tangan minimal 6 lembar" ucap Jeongyeon dengan wajah serius
"Waktu kalian hanya 2 jam dari sekarang, silahkan mengerjakan anak-anak" tambahnya sambil menunjukkan senyumnya

"Bu, kenapa tugasnya seperti ini"
"Ini susah Bu"
"Nggak kurang banyak tugasnya Bu"
"Bu 2 jam tidak cukup waktunya"

Banyak sekali anak-anak yang protes di kelas itu yang membuat Jeongyeon jengah.

"Sekarang sudah banyak alat bantu, ada dictionary, Online translator, dan masih banyak lagi. Tidak usah banyak protes" ucap Jeongyeon
"Ibu mau ke kepala sekolah dulu, untuk minta ganti meja dan kursi guru" ucapnya sambil melihat Sana, Jihyo dan Nayeon yang langsung mematung ditempat saat mendengar ucapan Jeongyeon

96's Love (Jeongyeon X 96L) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang