18: Nikah lari

86 12 118
                                    

Biasa pagi hari Aisha masih terdiam di ranjangnya tapi kali ini perempuan itu tampak sibuk bersiap-siap untuk pergi kuliah pagi--ia juga buru-buru sebenarnya, sedikit telat bangun akibat semalam maraton film Bollywood yang membuatnya menangis sesenggukan semalam.

Mungkin orang mengira jika Aisha menangis karena patah hati padahal dirinya hanya menangis karena film.

Terutama Abhimanyu, pria itu beranggapan jika Aisha menangis malam-malam karena cintanya tak terbalaskan, nyatanya Aisha sering kali menonton film sedih di malam hari.

Aisha menuruni anak tangga secara perlahan-lahan lalu menghampiri meja makan yang disana ada Sonia dan Haris yang tengah sarapan.

"Kuliah pagi, Sha?" tanya Haris.

"Iya kak, kakak tidak perlu mengantarkan ku katanya Abhimanyu yang akan mengantarkan ku." balas Aisha seraya memberitahu.

"Baiklah..."

Sonia menatap Aisha lalu bertanya. "Kenapa kau tidak langsung saja menikah dengan Abhimanyu?"

Aisha terdiam beberapa saat mendengar pertanyaan itu, matanya lalu melirik ke arah Haris agar pria itu yang menjawabnya.

"Ma, dia kan masih kuliah, Haris ingin Aisha membereskan dulu--"

"Kau ini kenapa Haris? Jika Aisha menikah dengan Abhimanyu maka kau tidak akan punya tanggungan lagi, coba berapa biaya kuliah Aisha? Belum lagi kebutuhan yang lainnya? Kau sudah terlalu banyak berkorban!"

Deg!

"Mama tahu Haris, kau merasa terbebani dengan harus--"

"Ma aku sama sekali tidak pernah merasa terbebani! Jika mama tidak ingin membiayai kuliah Aisha, ia tidak apa-apa, biar aku saja..." Sela Haris tak terima.

"Mama memang tidak mau, tapi kau kuliah sambil kerja hanya untuk--"

"Cukup ma! Aku akan melakukan apapun demi adikku! Agar dia menjadi perempuan sukses, berkarir!" Sela Haris lagi marah tetapi berusaha untuk menahan amarahnya.

Sedangkan Aisha yang sedari tadi menyimak, hanya diam sambil mengunyah makanannya secara perlahan-lahan--walau tanpa sadar matanya sudah berkaca-kaca.

Tok Tok Tok

"Permisi..." ucap Abhimanyu di dekat pintu dengan dingin, wajahnya pun terlihat tampak ekspresi.

Aisha langsung bangun dari duduknya dan berkata. "Ma, kak, aku pamit dulu..."

Aisha memilih langsung pergi begitu saja dan langsung menarik tangan Abhimanyu yang terlihat tampak kesal karena sepertinya Abhimanyu mendengar percakapan antara Haris dan Sonia.

Aisha langsung memakai helm yang ada di motor Abhimanyu tetapi Abhimanyu malah menarik tangan Aisha agar perempuan itu dekat dengannya.

"Kita nikah sekarang ya?" ucap Abhimanyu tegas.

Aisha terlihat terkejut. "Kau gila? Kita harus selesai pendidikan kita dulu!"

"Kenapa? Sha, sampai kapan kau harus seperti ini... Aku tahu betul perkataan tante Sonia sangat menyakiti hatimu! Lebih baik sekarang kita menikah dan Haris tidak akan punya beban apapun lalu tante Sonia tidak akan berkata seperti itu lagi!" Tegas Abhimanyu sembari menarik tangan Aisha agar segera naik ke motor.

"Kita beneran akan menikah?" tanya Aisha.

Abhimanyu mengangguk. "Kita langsung ke kantor polisi, bilang pada ayahmu..."

"Ah Abhi jangan..." rengek Aisha.





---






"Aku benar-benar tidak suka pada kak Dinda!"

Aisha Story's [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang